dua enam

2.2K 162 9
                                    

Sabtu pukul 19.15

(Namakamu) dan kawan kawan sudah berada di sebuah ruangan yang sering di gunakan untuk acara acara tertentu di sekolah. Dengan sweater hoodie berwarna biru juga rok selutut berwarna putih ditambah sneakers putihnya membuat penampilan gadis itu lebih elegan ditambah mukanya yang murni tanpa make up juga rambut nya yang diikat.

"CJR gak jadi perform?" Tanya Nanda

"Enggak, Iqbaal susah dihungin jadi kita milih buat gak perform kali ini" jelas Aldi

"Terus siapa yang akan tampil?" Tanya Steffe

"Gak tau juga si"

Tiba tiba ada seorang duduk di temani gitar di atas panggung, wajahnya yang tampan berhasil menjadi pusat perhatian. Dengan perlahan ia petik gitar dan mulai mengalunkan sebuah lagu.

"Kau..
Diam diam aku jatuh cinta kepadamu
Ku..
Bosan sudah ku menyimpan rasa
Kepadamu tapi tak mampu ku berkata di depanmu..

Aku tak mudah mencintai tak mudah bilang cinta..
Tapi mengapa kini denganmu aku jatuh..
Tuhan tolong dengarkanku beri aku dia..
Tapi jika belum jodoh aku bisa apa..

Teriakan para gadis mampu membuat ramai ruangan, apalagi yang menyanyikan lagu itu adalah Devano. Siswa baru pindahan dari london.

Ku..
Bosan sudah ku menyimpan rasa
Kepadamu tapi tak mampu ku berkata di depanmu..

Aku tak mudah mencintai tak mudah bilang cinta..
Tapi mengapa kini denganmu aku jatuh..
Tuhan tolong dengarkanku beri aku dia..
Tapi jika belum jodoh aku bisa apa..

Tak bisa ku paksakan dirimu tuh jadi kekasihku bila tak jodohku..

Aku tak mudah mencintai tak mudah bilang cinta..
Tapi mengapa kini denganmu aku jatuh..
Tuhan tolong dengarkanku beri aku dia..
Tapi jika belum jodoh aku bisa apa..

Aku bisa apaa..."

Teriakan dan tepuk tangan yang meriah mengakhiri lagu yang di nyanyikan oleh devano.

"Makasi" ucapnya

"Huuuuh"

"Steff doi lu bisa nyanyi juga"

"Bagus lagi suaranya"

Steffe hanya tersenyum mendengar pujian dari teman temannya.

"Kenapa dia gak bilang, kan bisa gantiin Iqbaal"

"Bener banget tuh"

Tiba tiba lampu mati menyebabkan seisi ruangan gelap, tidak ada yang bisa dilihat di ruangan ini karna begitu gelap.

"Weeh kenapa ni?"

"Steffe, Zidny, (namakamu), kalian dimana?"

"Gue disini sha"

"Sumpah ini gelap banget"

"Kenapa si ini?"

"Hallo semua" tiba tiba suara seorang berbicara dalam keadaan gelap gulita di atas panggung dengan mikrofon.

"Gue disini cuma pengen mempersembahkan sebuah lagu buat seseorang yang ada di sebelah sana" suara yang tidak asing bagi  (namakamu) tapi mustahil jika itu benar.

"Gue cuma mau ngucapin, terima kasih untuk dia, terima kasih karna selalu sabar ngadepin sikap gue yang kaya anak kecil, sabar selalu nunggu gue, dan sabar dengan apa yang udah gue lakuin sama dia. this song I dedicate to him"

promise❌idrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang