Seperti biasa diwajibkan mengklik tanda bintang di bawah👇 sebelum membaca👌
-Author POV-
Pagi ini (namakamu) dan kawan kawan sudah berada di bandara untuk pergi ke Amerika, Disana juga sudah ada Karrel. Sambil menunggu keberangkatan mereka, mereka sarapan terlebih dahulu, memang kebetulan Zidny membawa makanan untuk para sahabatnya yang di buat oleh Mama nya. Selesai makan mereka bersiap siap untuk naik ke pesawat.
***
Saat ini mereka sudah sampai di apartemen Karrel, memang Karrel mengizinkan mereka menginap di apartemen nya selama dua malam. Mereka beristirahat sejenak lalu mandi dan mengganti pakaian. Setelah itu mereka berkumpul di depan teras sambil mengobrol ngobrol.
"Eh disitu ada Mall gimana kalau kita pergi kesana sekalian beli oleh oleh" ujar Salsha
"Etdahhh baru juga sampe udah mikirin oleh oleh"
"Tau emangnya lo mau beli oleh oleh buat siapa si sha? Pacar lo kan ada disini" timpal Zidny
"Buat siapa kek siapa udah gede ini" celetuk Salsha
"Hak cipta di lindungi undang undang" ujar (namakamu)
"Haha mampus lo!" Steffe melempar kacang di kepala Salsha
"Ayoolah kesana itung itung jalan jalan kan"
"Yaudah yaudah ayok" ucap Kiki
Mereka semua terpaksa mengikuti kemauan Salsha untuk pergi ke Mall tersebut, meskipun sebenarnya malas, namun rasa malas itu hilang seketika saat Steffe melihat sebuah tas limited edition yang telah lama menjadi tas impiannya.
"Bagus banget gue beli ah" ujar Steffe
"Tadi aja gak mau kesini pas ngeliat tas aja pengen" celetuk Salsha
Saat mereka sedang melihat lihat barang, pandangan (namakamu) terhenti pada satu titik dimana ada sepasang laki laki dan perempuan sedang bermesraan, saling menyuapi ice cream, saling tertawa, dan kelihatannya mereka saling mencintai.
"Temen temen bentar ya gue mau ke toilet dulu" ujar (namakamu)
"Oke"
"Lo tau kan toiletnya?" Tanya Karrel
"Tau lah"
"Awas nyasar"
(Namakamu) berjalan menuju toilet eh ralat menghampiri sepasang laki laki dan perempuan tersebut.
"Baal?"
Pria itu terkejut dengan kehadiran (namakamu) di hadapannya.
"(Nam)? Kamu..
"Iya ini aku, kamu kenapa?"
"Aku..
(Namakamu) melirik ke arah gadis tersebut, lumayan cantik.
"Dia siapa?" Tanyanya
"Dia temen aku (nam)" jawab Iqbaal terbata bata