dua delapan

2.1K 165 1
                                    

Seperti biasa diwajibkan mengklik tanda bintang di bawah👇 sebelum membaca👌

~

Author POV

Pagi ini (namakamu) dengan ceria pergi ke sekolah, ia berlari lari sambil meloncat loncat untuk menuju kelas dengan rambut yang di kepang layaknya anak kecil. Ia menyapa siapapun yang ia lewati dengan ceria. Sampai kelas ia menaruh tas nya dan duduk santai di bangkunya, kemudian ia keluarkan sebuah roti dari tasnya dan ia makan.

"Zidny mau?" (Namakamu) menyodorkan pada Zidny yang berada di sampingnya karna memang mereka satu meja.

Zidny menggeleng "enggak makasi"

Kemudian ia berbalik ke belakang yang disitu ada Steffe dan Devano sedang mengobrol asik berdua.

"Steffe sama Devano mau?" Tanya  (namakamu) sambil menyodorkan roti itu

"Aldi mau ya" tanpa izin Aldi sudah memotong roti itu dan memakannya.

"Belum di izinin juga"

"Gapapa ya kan  (namakamu)" tanya Aldi

(Namakamu) mengangguk "iya gapapa, Steffe kalo mau ambil aja" ujarnya.

Devano meletakkan punggung tangannya pada jidat (namakamu) "sehat" ujarnya.

"Ya sehat lah Devano (namakamu) kan gak sakit" ujar (namakamu)

"Kirain sakit, abis tingkah lo kaya gitu si"

"Devano, gue cuma pengen hibur diri gue aja, gue pengen lupain semuanya yang udah terjadi sama gue, gue kaya gini supaya gue kelihatan ceria dan baik baik aja" ujar  (namakamu)

"Semakin lo berusaha buat melupakan, semakin sulit buat lo ngelupain semuanya" ujar Devano

(Namakamu) menghela nafas dan membuangnya perlahan.

"Kaya gue aja si, santai walaupun gak ada yang lebih kejam dari pada dia" ujar Salsha dengan tangan menunjuk muka Aldi

"Waah parah lu sha"

"Emang bener kan?"

"Iya iya bener" jawab Aldi pasrah

"Lo baru ditinggal ke Amerika lah gue di tinggal nikah" celetuk Salsha

"Tau lo parah lo di"

"Ya tuhan tolong Aldi yang terjolimi" ujar Aldi dengan tangan seraya berdo'a.

"Aamiin" sahut Rafto

***

Saat ini  (namakamu) sedang duduk di halte untuk menunggu angkutan umum, berkali kali matanya melirik ke arah jam yang melingkar di tangannya, namun angkutan tak kunjung datang.

Tiiiittt

Suara klakson mobil terdengar jelas dari balik tubuh (namakamu), (namakamu) menoleh sesaat dan mengembalikan pandangannya.

Orang itu keluar dari mobil dan mengajak (namakamu) pulang bersamanya, namun (namakamu) menolaknya.

"(Nam), ini udah sore kamu mau nunggu sampe kapan si?" Memang sore sore begini angkut jarang ada yang lewat.

promise❌idrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang