promise❌idr

kesembilanbelas

  Sampai di villa mereka duduk di kursi yang di sediakan yang berada di depan kamar mereka, karna kamar mereka tetanggan jadi mereka duduk berdua.

"Capek benget" ujar Iqbaal

Suasana begitu hening, tidak ada yang ingin memulai pembicaraan. Pandangan Iqbaal tertuju pada (namakamu) yang terlihat sangat lelah, kemudian ia rebahkan diri di pangkuan (namakamu) dan tak lama kemudian ia tertidur. (Namakamu) yang melihat kekasihnya tertidur dengan muka yang lelah, perlahan ia usap kepala Iqbaal pelan.

"Setelah ini kamu akan pergi lagi ninggalin aku" ujarnya sambil mengusap kepala Iqbaal pelan "gak tau kenapa rasanya waktu begitu cepat berlalu, rasanya seneng banget denger kamu balik ke indonesia, tapi, sebentar lagi kamu akan pergi lagi ninggalin aku, dan kali ini waktu kamu ninggalin aku lebih lama dari sebelumnya" lanjut (namakamu).

"(Nam)" panggilan itu menyadarkan (namakamu) dari lamunannya.

"Iya bun"

"Kamu udah sampe?"

"Iya bun udah daritadi"

"Oo, itu Iqbaal tidur?" Tanya Rike

"Iya bun mungkin dia capek"

"Hmm.. kamu suruh dia tidur di kamarnya ya bunda mau bersih bersih" ujar Bunda Rike

"Iya bun"

"Nih (nam), kalo Iqbaal udah bangun kamu kasih dia minum" ujar Teh Ody sembari menyodorkan sebotol air minum.

"Iya teh"

"Yaudah teteh ke kamar dulu ya"

"Iya"

Setelah Bunda Rike dan Teh Ody berlalu, (namakamu) segera membangunkan Iqbaal sesuai perintah Bunda.

"Baal"

"Baal bangun" (namakamu) menepuk pipi lqbaal pelan

"Baal"

"Hhmm.. apasi (nan)"

"Bangun baal"

"Aku ngantuk"

"Ayok pindah ke kamar"

"Hhmm"

Iqbaal tidak menggubris perkataan (namakamu) melainkan melanjutkan tidurnya.

"Iqbaal!"

"Iya iya ini aku bangun"

"Yuk ke kamar" ajak (namakamu)

Iqbaal berjalan seperti zombie, (namakamu) yang melihat itu segera memapah lqbaal menuju kamarnya.

"Nih minum" (namakamu) memberikan air yang diberikan oleh Teh Ody untuk Iqbaal.

"Abis itu kamu tidur ya"

Selesai minum Iqbaal tidak tidur, melainkan duduk sambil tersenyum. Hal itu membuat  (namakamu) bingung.