Mentari pagi kembali bersinar cerah. Cercah sinar cahanya berhasil memasuki celah-celah ruangan.
Seokjin bangun akibat merasa tak nyaman akan sinar berlebih yang ia terima. Sinar mentari berhasil membangunkannya pagi ini.
Jadi Seokjin bangun, kemudian bergegas pergi mandi. Setelah itu, dia harus melihat proses perkembangan usahanya.
Usaha yang sedang ditekuni oleh Jin kini adalah sebuah tempat makan, atau sekarang lebih dikenal dengan nama Restaurant.
Kim's Restaurant. Kira-kira begitu lah nama Restaurant yang dipimpin oleh Seokjin. Seokjin memang sangat mencintai Restaurant-nya itu. Sampai-sampai ia terlena dengan bisnis yang sedang ia jalani ini. Hingga urusan masa depannya, terabaikan.
Kedua orang tuanya memang sudah berkali-kali menasehatinya, memperingatinya, dan menyuruhnya untuk mencari pasangan. Namun, Seokjin tak pernah mau.
Sampai akhirnya, orang tua Seokjin memutuskan untuk mencarinya sendiri. Iya, mereka memutuskan untuk mencari pasangan yang pas untuk Seokjin. Sudah berulang kali, tapi mereka tak pernah menyerah.
Kali ini mereka mencoba untuk yang (mungkin) terakhir kalinya. Mereka mencoba menjodohkan Seokjin dengan Jisoo. Perempuan berparas cantik itu pun datang bersama kedua orang tuanya. Seokjin dikenalkan oleh Jisoo dan diberi waktu sekitar dua bulan untuk menjalani pendekatan bersama Jisoo.
Malam ini adalah malam pertama pertemuan keluarga Seokjin dengan keluarga Jisoo.
Melihat Jisoo, Seokjin mulai membatin. Mari kita lihat, sampai dimana kemampuanmu untuk bertahan denganku, Nona? katanya dalam hati.
Oke, setelah satu minggu berjalan, Seokjin dan Jisoo menjalin hubungan, tampaknya Jisoo merasa tak nyaman dengan sikap arogan Seokjin. Sehingga ia mengaduh pada kedua orang tuanya, kemudian meminta mereka untuk segera membatalkan pernikahan.
Keluarga Seokjin yang mendapat kabar bahwa pernikahan Seokjin dan Jisoo harus dibatalkan, hanya bisa sabar dan bersabar lagi. Ya mau bagaimana lagi, putra mereka memang seperti ini, punya sifat yang keras dan arogan.
Padahal setahu mereka, dulu Seokjin tidak seperti ini, entah apa yang merubahnya. Mereka tidak terlalu paham.
"Kau tahu, aku dan appa-mu ini lelah jika kau terus seperti ini. Apa sih yang mereka takuti darimu?" dumal Ibu Seokjin.
Sang ibu menarik nafas sebelum melanjutkan kalimatnya, "kurangi sedikit sifat aroganmu itu, Seokjin."
Seokjin's pov
Ya seperti ini, jika perjodohanku batal, orang tua-ku akan selalu marah. Mereka pikir aku masih kecil? Hei, aku bisa cari calonku sendiri. Hanya saja untuk saat ini, aku belum punya pikiran untuk menikah atau bahkan membangun rumah tangga.
Ya daripada aku terus di sana bersama mereka, mending aku pergi ke kamarku. Masih banyak hal penting yang harus kuurus, daripada amarah mereka.
Oke, aku lelah. Sudah cukup hari ini. Oh ya, hari ini aku belum menghubungi Taehyung. Kurasa aku perlu menghubunginya.
Kalian perlu tahu siapa itu Taehyung, dia adik sepupuku. Dia cukup dekat denganku, dia juga mengerti bagaimana aku. Tidak seperti kedua orang tuaku, yang terus mendesakku untuk segera melangsungkan pernikahan.
Kalian tahu, aku bosan mendengar celotehan mereka yang selalu berkata begitu. Jadi setiap mereka mulai membicarakan hal membosankan itu, aku akan selalu menghindar.
Lalu setelahnya mereka bilang, "menghindar lagi, menghindar lagi. Kalau terus seperti ini, kapan appa dan eomma punya menantu juga cucu?"
Perlu kalian ketahui, kalimat itu membunuh indra pendengaranku!
TBC
Hahahahaha
Apaan sih author nya? Ga jelas ya, Har Har
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine; Sowjin ミ°end
Kısa HikayeHigh Rank #1 in sowjin (11-07-2018) Start; 24-03-2018 End; 01-07-2018 MALES REVISI [CERITA JAMAN AUTHORNYA MASIH BOCIL] Sinar mentari merupakan hal penting bagi Sowon dan Jin. Karena sinar mentari-lah, Jin menemukan Sowon, dan Sowon menemukan Jin. T...