Sunshine --; 2.5

2.1K 212 25
                                    

Setel mulmed, yo rek!

÷÷÷÷÷

Di tengah deras nya hujan, terlihat wanita bertubuh jangkung tengah berlari di ikuti seorang lelaki di belakangnya.

Lelaki nya terus berteriak memanggil nama sang perempuan. Air mata yang mengalir, terhapus oleh deras nya air hujan.

Kim So Jung, atau yang kerap di sapa Sowon. Wanita ini nampaknya frustasi sekarang.

Kehilangan seorang ibu adalah kutukan baginya. Ibu adalah segalanya.

"Yerin! Dimana Ibu?" Sowon mendekat ke arah Yerin. Mata Yerin sembap akibat banyak menangis tadi.

Kantung mayat berwarna Orange tiba-tiba keluar dari dalam rumah kediaman Keluarga Kim.

"Ibu? Apa itu ibu ku?!" Wanita jangkung itu meremas rambutnya.
Dia menghampiri kantung mayat tersebut yang sedang diangkat oleh petugas rumah sakit.

Sowon tidak berani menyentuh nya, petugas itu langsung saja membawa kantung mayat tersebut ke dalam mobil ambulance.

Wanita itu terbujur lemas di tengah deras nya air hujan. Merintih di bawah deras nya hujan. Seseorang datang memeluk nya hangat, membuat dia semakin menangis kencang.

"Ayah!!!" Wanita itu berteriak memanggil nama sang ayah ketika melihat kedatangan mobil taksi yang berhenti tepat di depan nya.

Sang ayah berlari menangis menuju putri nya. "Sowon, dimana ibu, sayang. Dimana Ibu!" Sama dengan sang anak, rupanya sang ayah masih tidak percaya bahwa orang tersayang nya kini telah tiada.

"Ibu dibawa ke rumah sakit, ayah!" Wanita itu melepas pelukan dari kekasih nya, dan beralih memeluk sang ayah.

Isakan seorang ayah dan anak kini menyamai dengan suara deras nya air hujan.

"Kenapa kau meninggalkan kami, Ibu?!"

>,<

Mentari pagi bersinar menyorok ke arah orang ramai. Gundukan tanah merah besar saat ini dapat di lihat Sowon. Sowon duduk di pinggiran makam tersebut, mengusap batu nisan milik ibu nya adalah cara tersendiri bagi Sowon untuk meluapkan rasa kepedihan nya ditinggal Sang Ibu.

Air mata tak henti-henti nya mengalir dari mata Sowon. Wanita jangkung itu mengambil sedikit tanah dari makam kemudian meremas nya kuat, sembari berkata, "Aku tak akan memaafkan orang yang telah membunuhmu, Ibu. Tak akan!" Aura kebencian pada sang pembunuh ibu nya, kini terpancar dalam diri Sowon.

Hampir 24 tahun Sowon bersikap baik dan sedikit tertutup. Tapi untuk kali ini, Sowon akan mencari pelakunya, membalas kan dendam ibu nya.

Nyawa, harus dibayar dengan nyawa!

.

Sowon dan Yerin, kakak beradik namun tak satu darah ini sekarang sedang termenung di atas ranjang.

Yerin kini menjadi tempat sandaran sang kakak, Yerin mengerti bagaimana rasanya kehilangan seorang ibu. Sosok yang sangat berarti dalam kehidupan.

"Sudahlah kak. Jangan bersedih terlalu lama, ibu tak akan tenang disana jika kau seperti ini." Yerin menggenggam erat tangan sang kakak, mencoba memberikan perhatian yang lebih pada kakak nya.

Sowon mempertegas posisi duduk nya, dia menegakkan tubuhnya yang masih duduk di ranjang.

"Aku akan ke atap," Ujar Sowon pada Yerin. Sowon meninggalkan Yerin yang sedang menatap bingung dirinya.

Sunshine; Sowjin ミ°endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang