Sunshine --; 1.6

2K 257 17
                                    

Ayah Sowon yang baru saja pulang kerja. Melihat dua koper yang lumayan besar persis di depan pintu masuk rumahnya, ayah Sowon kebingungan, Lantas ia bertanya pada istrinya, "Ibu, ini koper milik siapa? Mengapa ada di depan rumah kita?" 

"Itu koper milik Sowon, ayah. Tadi siang dia kembali kesini." Jelas Ibu Sowon.

"Sowon? Sekarang dimana dia?" Tanya ayah nya. Sambil melepaskan tas kerja nya, dan memberinya pada sang istri.

"Ada di kamar." Jawab sang istri..

"Tumben sekali anak itu pulang tanpa mengabari ayah nya." Ujar Ayah Sowon.
"Karena ada sesuatu yang berbeda terjadi pada nya, sekarang." Jelas Ibu Sowon, sambil menerima dan merapikan tas kerja ayah Sowon.

"Sesuatu berbeda? Apa itu?" Tanya Ayah Sowon.
Ibu Sowon menggidikan bahu nya. "Tanyakan saja pada anak mu." Ucap nya. "Oh ya, mau aku buat kan teh?" Tanya Ibu Sowon. "Boleh, nanti antar kan saja ke kamar Sowon, aku akan menemui nya." Ucap ayah Sowon.

Ayah Sowon pun pergi ke kamar Sowon. Setelah mendapat izin dari pemilik kamar, lantas ayah Sowon masuk ke kamar nya.

"Hai nak, apa yang terjadi?" Tanya Ayah Sowon.
"Ayah...." Seru Sowon langsung memeluk sang ayah.

"Aduh, pelan-pelan dong." Ringis ayah Sowon. Saat mendapat pelukan dadakan dari anak nya,
"Kenapa? Kenapa kau menangis? Apa butik mu ada masalah? Atau apa?" Tanya Ayah Sowon.

Sowon menatap sebentar ke arah ayah nya. Dia meyakin kan diri nya terlebih dahulu sebelum bercerita dengan ayah nya.
"Dia salah menanggapi arti nya cinta, ayah." Ujar Sang Ibu. "Anak mu ini, salah mengambil tindakan." Lanjut nya terkekeh. Lalu menaruh secangkir teh di meja rias milik Sowon.

"Bagaimana bisa?" Tanya ayah nya terkekeh. Ibu nya kini berjalan dan duduk persis di samping Sowon.
"Jadi selama di Seoul, Sowon mempunyai teman pria, nama nya Kim Seok Jin." Jelas Ibunya.
"Nah Kim Seok Jin ini, dia akan menikah dengan perempuan yang tengah berbadan dua." Lanjut Sang Ibu.

"Tunggu, berbadan dua, apa maksud mu hamil?" Tanya sang ayah. Dan di balas anggukan oleh ibu nya.
"Parahnya lagi, anak yang ada dalam kandungan calon istri Kim Seok Jin, itu bukan anaknya." Lanjut Sang Ibu.
Ayah Sowon yang tadi sedang menyeruput teh nya tiba-tiba saja tersedak. "Hah?! Kok bisa?" Tanya ayah Sowon.

"Sebenarnya anak itu adalah anak Jeon Jungkook ayah, dia mantan kekasih eunha." Jelas Sowon.
"Jadi perempuan tadi, namanya eunha?" Tanya Sang ayah dan di balas anggukan oleh Sowon.

"Kok ayah bingung sendiri, Seokjin yang berada dalam masalah itu, mengapa putri ayah yang menangis." Ujar ayah Sowon.
"Karena Seokjin menyatakan cintanya pada anak kita, di depan orang banyak." Sahut sang Ibu.

"Loh? Mengapa kau menangis?" Tanya sang ayah.
"Karena aku merasa malu ayah!" Sowon merengek. Ayah dan Ibu Sowon hanya tertawa melihat tingkah putrinya yang satu ini.

"Inilah akibatnya jika kau terlalu memanjakan putri mu, ayah." Ucap Ibu Sowon masih sambil ketawa.
"Lalu? Apa yang harus aku lakukan?" Tanya Sowon.
"Ingat nak, cinta hanya datang sekali, jadi jika Seokjin kembali lagi menyatakan rasa cinta nya pada mu..." Belum sempat ayah nya melanjutkan kalimat nya. Sowon langsung menyahuti nya. "Maka aku harus menerima nya, begitu?" Tanya Sowon.

"Tepat sekali." Ucap ayah dan ibu Sowon kompak.
"Tapi ibu, jika dia tidak kembali dan mengatakan nya lagi pada ku, bagaimana?" Tanya Sowon.
"Cinta itu harus dikejar nak, bukan mengejar. Jika dia tak mengatakan nya lagi padamu, itu artinya..." Ibu Sowon menggantinya kalimat nya.
"Artinya apa bu?" Tanya Sowon.
"Kau yang harus menyatakan perasaan mu pada nya." Lanjut Ibu Sowon.

"Tapi aku kan wanita bu." Ujar Sowon.
"Kembali lagi pada kalimat ibu yang tadi, cinta itu dikejar bukan mengejar! Tak peduli jenis kelamin. Jika kau benar-benar ingin mendapatkan cinta mu, maka kejarlah cinta mu itu. " Jelas Ibu Sowon.
"Baiklah ibu terimakasih." Setelah menucapkan kalimat itu, Sowon langsung memeluk ayah dan ibu nya.

"Jika kau ada masalah lagi, ceritakan pada kami nak, kita akan menyelesaikan nya bersama." Ucap Ayah Sowon.
"Baiklah Ayah, terima kasih." Ujar Sowon yang di balas senyuman manis sang ayah.



**

Terimakasih Tuhan, Kau telah mengirimku ke dalam keluarga ini. Aku menyayangi mereka, termasuk Yerin, maka dari itu rawat mereka baik-baik, jangan biarkan salah satu dari mereka terluka.

-Sowon

Tbc

Btw part ini, rada-rada gak nyambung sih ya wkkw.
Tata tunggu vomment nya ^^

Sunshine; Sowjin ミ°endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang