"Sowon aku---" Jin mengucapkan kata itu.
"Kenapa?" Tanya Sowon.
"Ah, kurasa aku harus ke toilet. Dimana toilet nya?" Ucap Seokjin.
"Kau lurus saja. Nanti di depan ada Dapur dan disamping kiri dapur ada toilet. Kau bisa gunakan toilet itu." Titah Sowon.
"Baiklah. Paman, bibi, aku permisi ke belakang sebentar."
Tuan dan Nyonya Kim hanya membalas nya dengan senyuman.
Belum saatnya Kim Seok Jin, belum saatnya. Kau harus bersabar sedikit lagi. Ya sedikit lagi, pasti kau akan mendapatkan hati Sojung sekaligus hati Sowon. Batin Jin.
>,<
Sinar mentari kini sudah berganti menjadi sinar rembulan. Suasana pagi kini menjadi suasana malam.
Sowon. Seorang perempuan yang memiliki postur tubuh ideal ini, kini sedang membantu ibunya untuk menyiapkan makan malam. Bukan hanya untuk bertiga, tetapi berempat. Ingat, sekarang rumahnya sedang kedatangan tamu.
"Sowon, ayo panggil Seokjin. Suruh dia makan malam bersama kita." Perintah Nyonya Kim.
Sowon meninggalkan area meja makan yang telah diisi oleh ayah dan ibunya. Dia pergi menuju kamar tamu, tempat Jin beristirahat.
"Dua lelaki, dua perempuan. Seperti ada dua rumah tangga di dalam rumah ini." Namjoon, ayah Sowon. Dia yang baru saja berbicara seperti itu.
"Kau ini... Kau tak sadar dengan apa yang kau katakan? Jika Sowon sudah menikah, rumah ini terasa sangat sunyi. Tidak ada rengekan lagi yang terdengar di rumah ini." Nyonya Kim bersuara.
"Kau benar. Aku rasa rumah ini akan terasa seperti tempat pemakaman. Tak ada lagi rengekan, dan canda tawa yang tercipta." Pandangan ayah Sowon kini kosong.
"Tidak-tidak, ayah.. Kita seharusnya bangga. Jika Sowon benar-benar menikah dengan Seokjin nanti, berarti kita telah berhasil menyelesaikan tugas kita sebagai seorang ayah dan ibu, merawat dan membesarkan anak." Ibu Sowon berhasil membuyarkan pandangan kosong suaminya.
"Kau benar. Tapi rasanya baru kemarin kita membuat Sowon. Bermain bersama Sowon kecil, tapi sekarang dia sudah dewasa. Waktu begitu cepat berlalu." Ucap Namjoon menahan haru dengan menggelengkan kepalanya.
Nyonya Kim berjalan mendekati Tuan Kim. Mengelus bahu Tuan Kim, memberikan rasa tenang, hangat, dan nyaman kepada Tuan Kim.
>,<
"Bahkan wajahmu tak jauh berbeda Sowon." Seokjin. Pria yang dikenal sebagai pria terdingin di keluarga Kim. Siapa sangka jika perlahan kepribadian Seokjin perlahan berubah?
Hanya Sowon lah yang mampu membolak-balikan sikap dan kepribadian seorang Kim Seok Jin.
Saat ini Jin tengah memandang benda kenangan masa kecil yang diberikan oleh Sowon. Mulai dari foto bahkan gelang couple yang dulu ia beli bersama selepas pulang sekolah.
"Tunggu disini sebentar Kim Sowon. Aku akan ke toilet sebentar, aku akan mandi badan ku terasa panas saat ini." Gumam Seokjin sambil menepuk foto Sowon, dan membiarkan nya tergeletak diatas kasur nya.
Sementara itu, Sowon kini sudah hampir sampai di depan pintu kamar Seokjin.
Tokk.. Tokk.. Tokk..
"Seokjin. Ayah dan Ibu menunggu mu untuk makan malam bersama. Ayo turun, makan malam akan dimulai." Ucap Sowon. Namun, tampaknya tak ada sautan dari dalam. Oleh karena itu ia mengetuk ulang pintu kamar Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine; Sowjin ミ°end
Короткий рассказHigh Rank #1 in sowjin (11-07-2018) Start; 24-03-2018 End; 01-07-2018 MALES REVISI [CERITA JAMAN AUTHORNYA MASIH BOCIL] Sinar mentari merupakan hal penting bagi Sowon dan Jin. Karena sinar mentari-lah, Jin menemukan Sowon, dan Sowon menemukan Jin. T...