Sunshine --; 0.8

2.3K 308 9
                                    

Sowon's pov

Seperti biasa, aku memulai aktivitasku tepat saat sinar mentari mulai menerangi bumi. Aku pergi ke butik untuk bekerja.

Saat aku tiba, ternyata Yerin belum sampai. Lalu aku memutuskan untuk membuka pintu dan segera masuk ke dalam butik. Aku duduk sebentar di ruangan ku, karena merasa bosan aku pun memilih untuk keluar menikmati udara pagi. Aku duduk manis di kursi depan dan melihat ke arah jalan. Aku juga tak sengaja melihat ke arah depan, arah Restaurant yang di pimpin oleh seorang Kim Seok Jin. Aku berfikir betapa bahagianya istri tuan Kim Seokjin memiliki suami yang pekerja keras, yaa walaupun ku tau sikap nya aneh, hahha, tapi serius beruntung sekali wanita yang mendapatkan hati Seokjin. Dan ku rasa.... Aku juga ingin memiliki suami sepertinya.  Astaga, Sowon, ada apa denganmu hari ini?

Tak lama seseorang menepuk bahuku.
"Eonnie, apa yang sedang kau lakukan?" Dan ternyata Yerin yang menepuk bahuku. Huft, anak itu memang selalu saja mengganggu lamunanku.

"Apa kau tak lihat, atau pura-pura tak tahu apa yang sedang aku lakukan?" Tanyaku padanya, " Ya aku sedang duduk disini Jung Yerin."

"Ck, eonnie, bisa kah kau sedikit bersikap baik pada adik mu?" Tanyanya dengan wajah memelas.

"Yaya, baiklah jangan berlama-lama di luar aku bosan," Ucapku sembari merangkul dirinya.

>,<

Pintu butik terbuka, tampak nya ada pelanggan yang datang, aku bersama Yerin, pun menyambut hangat pelanggan yang baru saja datang ke butikku.

"Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?" Sapa dan tanya ku.

"Apa disini menjual gaun pengantin? Dan bisakah aku melihat koleksi baju-baju di sini?" Tanya pelanggan itu yang berkemas kelamin perempuan.

Ya pelanggan itu datang berdua dengan lelaki, kurasa itu calon suami nya.
Yerin pun menjawab pertanyaan pelanggan kami.

"Disini kami punya banyak sekali koleksi baju-baju pengantin, mulai dari gaun pengantin yang tanpa lengan, hingga gaun pengantin berlengan panjang, bahkan baju pengantin muslimah juga ada disini."

"Iya, betul," ucapku membenarkan ucapan serta penjelasan yang diberikan Yerin.

"Baiklah bisa tolong antar aku?" tanyanya. "Aku ingin melihat-lihat dulu sebelum membeli."

"Baiklah, mari saya antar."

Dia nampak serius sekali dalam memilih gaun yang akan ia pakai dihari pernikahannya nanti. Ku rasa, dia memiliki gaya fashion yang tinggi, maka dari itu aku menunjukan gaun-gaun pengantin yang terbaik yang pernah aku rancang. Dan pilihan nya tepat, pilihan nya jatuh di gaun pengantin berwarna biru, dia memilih gaun pengantin berwarna biru glamour, dengan model sabrina. Dia langsung mengambilnya dan menuju ruang ganti untuk mencoba gaun nya.

Waw, betapa cantik nya wanita itu saat memakai gaun rancanganku, aku pun tersenyum puas saat dia berdiskusi dengan pasangan nya untuk membeli gaun ini, dan pasangan nya pun mengiyakannya.

Tunggu, tunggu, aku melupakan sesuatu, bagaimana dengan pakaian pengantin prianya? Aku pun bertanya pada pelangganku apakah dia juga ingin membeli baju pasangan nya? Dan mereka pun mengiyakan nya.
Aku menyuruh Yerin untuk mengantar nya ke ruang sebelah yang menyediakan pakaian pengantin untuk pria.

Setelah cukup lama, mereka berdua pun pamit, tentu saja mereka sudah membayar pakaian yang sudah mereka beli. Sebelum mereka pergi aku mengucapkan banyak terimakasih karena merekalah pelanggan pertama ku,
"Terimakasih telah menyempatkan waktu untuk berbelanja di butik kami, semoga kalian puas dengan pelayanan kami." Dan mereka pun hanya tersenyum lalu pergi.

Aku melihat mereka dari dalam butik, mereka sangat serasi jika di perhatikan. Dan... Tentu saja sebagai wanita aku juga ingin bahagia seperti gadis itu, semoga suatu hari nanti aku juga akan sama seperti mereka.

Dan lagi-lagi Yerin selalu ingin tahu pikiranku, ah sedikit di ralat mungkin Yerin selalu sok tahu dengan apa yang aku pikirkan.
"Apa kau ingin seperti mereka eonnie?"

"Hisshh Yerin kau apa-apaan sih, tidak, aku ingin impian ku terwujud dulu, baru aku akan menikah, mengerti?"

"Tunggu apa lagi eonnie? Kau telah berhasil membuat cabang butik mu dimana-mana, kau sudah memiliki butik di Incheon, di Busan dan di Seoul, eonnie. Apa itu belum cukup?" Tanya Yerin.

"Yang kamu katakan ada benarnya juga, sih. Tapi masalahnya, aku tidak memiliki pacar, bahkan, teman lelaki saja, aku tidak punya."

"Serahkan saja padaku, aku akan memilih jodoh yang terbaik untuk mu" ucap nya sedikit menyombongkan dirinya.

"Yaya, terserah mu saja," responku.

Sowon's pov end










Tbc
Huhuy apdet egen :)
Vomment juseyo
Part ini full pov nya Sowon mwehehe

Sunshine; Sowjin ミ°endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang