"Bibi? Apa Jin sudah membaik?" Dengan deru nafas terengah-engah, Sowon datang menghampiri Bibi Kim.
"Sowon?" Bibi Kim langsung memeluk Sowon erat, menangis dalam pelukan nya.
"Bibi... Jangan menangis.." Sowon tak tega melihat Bibi Kim yang terisak.
"Bibi, ayo kita duduk. Tenangkan dirimu," Sowon menuntun Bibi Kim agar duduk dibangku yang disediakan.
Sowon mengusap lembut tangan Bibi Kim, menyalurkan semangat serta kekuatan pada Bibi Kim.
Dengan sukarela, Sowon menjadikan bahu nya sebagai sandaran seorang wanita yang sedang bersama nya saat ini.
"Bibi sudah lah. Aku yakin Seokjin kuat. Uri Seokjinie kuat!" Sowon mengepalkan tangan nya sebagai gambaran bahwa dia saat ini sedang melakukan pose kuat.
Ya Tuhan... Aku menyesali perbuatanku. Seandainya waktu bisa diputar mundur, maka aku akan memperbaiki semua kesalahan yang sudah ku perbuat.
Anak ini begitu baik, entah apa yang akan ia lakukan ketika tahu bahwa aku adalah orang yang bertanggung jawab atas meninggal nya mendiang Kim Jennie, Ibu kandung nya.Air mata Nyonya Kim semakin deras. Bukan lagi karena anaknya, Seokjin. Melainkan karena ulah bodoh nya.
Selang waktu tak lama, pria dengan jubah kebesaran warna putih datang menghampiri Sowon dan Nyonya Kim.
"Keluarga pasien?"
"Saya ibu nya,"
"Bisa ikut ke ruangan saya sebentar?"
"Bi-bisa dok," Jawab Nyonya Kim.
Dokter berjalan pergi, Nyonya Kim mengikuti nya, "Sowon kau disini saja,ya?" Ucap nya sebelum Nyonya Kim benar-benar pergi ke ruangan dokter.
Sowon menuruti Bibi Kim, dia tetap tinggal disini. Tak lama ranjang yang menjadi alas istirahat Seokjin keluar ruang ICU. Sowon pun mengikuti nya dari belakang.
Di ruang perawatan.
"Kenapa kau bisa begini?" Sowon berbicara pada Seokjin yang masih dibawah alam sadarnya.
Sowon mengeratkan kedua tangannya, kemudian melipat jemari nya dan berdoa pada Tuhan.
Suatu mukjizat datang dari Tuhan. Selang waktu tak lama Sowon berdoa, Seokjin membuka matanya.
Senyuman lega dan bahagia terukir di wajah cantik Sowon.
"S-sowon?" Lirih Seokjin yang masih setengah sadar.
"Aku disini, Jin."
"Sowon maafkan aku," Seokjin merintih mengucap kata maaf pada Sowon.
"Untuk?" Sowon yang bingung, lantas mengucap kan kata tersebut.
Tak lama pintu ruangan terbuka, menampilkan Nyonya Kim setelahnya.
"Seokjin? Sudah sadar?" Dengan wajah sembab akibat banyak menangis, Nyonya Kim datang kemudian memeluk Jin.
Berbanding terbalik dengan sang ibu, Seokjin malah tidak sudi di peluk sang ibu.
"Mau apa lagi kau kesini? Masih belum puas?" Seokjin tak main-main dengan ucapannya. Dia kini sama sekali tak menganggap bahwa Kim Tae Hee adalah ibu nya.
"Maafkan eomma, Jin." Nyonya Kim berucap lirih, dia kembali menangis. Lagi dan lagi, Sowon memeluk Nyonya Kim dan menegur sikap Seokjin.
"Kau tak pantas berkata seperti itu Jin. Ini ibumu, bukan musuhmu." Sowon memarahi Jin, lantaran dia bersikap tak sopan pada ibu nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine; Sowjin ミ°end
Short StoryHigh Rank #1 in sowjin (11-07-2018) Start; 24-03-2018 End; 01-07-2018 MALES REVISI [CERITA JAMAN AUTHORNYA MASIH BOCIL] Sinar mentari merupakan hal penting bagi Sowon dan Jin. Karena sinar mentari-lah, Jin menemukan Sowon, dan Sowon menemukan Jin. T...