Makan malam hari ini dimulai. Tidak seperti makan malam pada umumnya yang kebanyakan diiringi oleh canda tawa dan juga perbincangan hangat. Makan malam rumah keluarga Kim kali ini suasana nya cukup sunyi.
Semenjak adegan Jin yang mengambil first kiss Sowon tadi, Sowon lebih memilih untuk tidak banyak bicara.
Nyonya dan Tuan Kim merasa aneh. Tumben sekali anak mereka bersikap diam seperti itu. Biasanya Sowon tak habis-habis nya berbicara, bagai burung yang berkicau di pagi hari. Anak itu biasanya selalu berbicara, mulai dari mengomentari masakan ibunya, sampai mencurahkan isi hati nya dimeja makan, dengan suara dan rengekan khas milik nya.
"Ekhem..." Namjoon berdehem mencairkan suasana. Berharap caranya berhasil membuat meja makan kali ini terasa lebih ramai.
Namjoon menggebrak meja keras, dan berkata, "Woy! Diem-diem bae. Ngopi apa ngopi!"
"Ayah!!!" Protes Nyonya Kim.
"Ngopi bu, ngopi! Diem-diem bae!"
"Kalau sedang makan nasi, tidak baik minum kopi ayah! Lebih baik kau duduk!" Omel Nyonya Kim.
"Kurasa ayah memang tidak waras, bu." Celetuk Sowon acuh.
"Akhirnya kau bersuara juga, nak. Berarti rencana ayah kali ini berhasil! Berhasil. Berhasil. Berhasil. Hore! Wididit."
"Berhentilah bertingkah konyol ayah! Ayah menyebalkan!" Dengus Sowon kesal. Dia membentuk kerucut bibir mungil nya, memberi tanda bahwa ia saat ini sedang kesal.
Usil. Jin mencolek selai menggunakan jemari telunjuk nya. Lalu menempelkan polesan selai yang ada dijemari nya tepat di bibir mungil Sowon.
Sowon yang kaget spontan membulat kan mata indahnya. "Apa yang kau lakukan pada bibir ku?!" Protes Sowon.
"Omong-omong rasanya manis," Ujar nya sambil menjilat bibir mungil nya sendiri. Menyicipi rasa yang ada pada bibirnya.
"Memang. Itu selai coklat kesukaan mu," Sahut Jin memandang lekat Sowon.
"Benarkah? Kau tahu, selai itu hampir habis. Mengapa kau mencolek nya?" Ujar Sowon.
"Kemarikan jari mu!" Titah nya. Sowon langsung saja mengemut dan mengulum selai yang ada di jari telunjuk, Jin.
Jin yang mendapat perlakuan seperti itu, hanya bisa tersenyum misteri.
"Manis kan jari ku?" Tanya Jin.
"Jangan mesum!" Bisik Sowon.
"Ekhem..."
"Apa kalian pikir kami ini patung?" Ujar Namjoon.Keduanya hanya bisa tersenyum kikuk.
"Sudah. Sowon, bantu Ibu merapikan piring-piring ini," Perintah ibu nya.
"Baik, bu." Ucap Sowon.
>,<
Drtttt......
Ponsel milik Sowon berdering. Segera ia mengangkat nya.Tak lama kemudian dia kembali lagi menuju wastafel untuk membantu ibunya mencuci piring.
"Bu." Panggil Sowon.
"Ada apa?" Jawab ibunya sambil mencuci piring.
"Besok aku harus ke Seoul. Karyawan ku bilang, ada tawaran project besar menanti." Ucap Sowon menaruh ponsel nya tak jauh dari jangkauan dirinya.
"Lalu? Bagaimana dengan nak, Seokjin?" Tanya ibunya lagi.
"Dia bisa tinggal disini kan, bu? Lagi pula aku tak akan lama." Sowon membantu mengeringkan piring yang sudah di cuci ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine; Sowjin ミ°end
Historia CortaHigh Rank #1 in sowjin (11-07-2018) Start; 24-03-2018 End; 01-07-2018 MALES REVISI [CERITA JAMAN AUTHORNYA MASIH BOCIL] Sinar mentari merupakan hal penting bagi Sowon dan Jin. Karena sinar mentari-lah, Jin menemukan Sowon, dan Sowon menemukan Jin. T...