Sowon bersama Taehyung dan Yerin kembali melakukan pencarian Jungkook.
Hari sudah menunjukkan pukul delapan belas lewat lima belas menit, waktu setempat. Itu artinya, tinggal menghitung jam saja lagi untuk tiba saatnya Jin akan menikah.Sowon yang tadinya nampak biasa-biasa saja, sekarang raut wajahnya berubah menjadi sedikit cemas.
"Mengapa kita harus terjebak macet seperti ini, sih?" dumal Sowon kesal sendiri.
"Sabar kak, aku tau kau sekarang gelisah," kata Yerin. "Jika memang kau mencintai kak Jin, kenapa tidak dari dulu saja kau cerita pada-ku?" tanya Yerin.
"Ah, aku tak tahu perasaan apa ini, Yerin. Aku tak tahu apakah ini perasaan cinta atau bukan, makanya, aku tidak bercerita padamu," kata Sowon.
"Kalau sudah begini, aku hanya bisa berdoa semoga kau dan kak Jin memang di takdirkan untuk bersama," kata Yerin.
Kembali mereka semua menuju rumah Jungkook. Sampai, mobil mereka berhenti di sebuah rumah.
Ting tong
Yerin menekan tombol bel-nya."Permisi!" seru Yerin.
Seseorang membukakakan pintu dan mempersilakan masuk mereka, orang itu rupanya adalah ibu dari Jungkook.
"Silakan masuk, nak," kata ibu Jungkook saat mempersilahkan mereka masuk.Sowon bersama Yerin pun masuk ke dalam, sedangkan Taehyung memilih untuk tetap di luar saja.
"Jungkook! Teman-mu datang!" seru ibunya memanggil Jungkook.
"Ya sebentar bu," sahut Jungkook dari atas."Silahkan duduk nak, ibu akan menyelesaikan pekerjaan ibu dulu di dalam," kata Ibu Jungkook mempersilahkan Yerin dan Sowon duduk.
Jungkook berlari turun kebawah dan menghampiri Sowon dan Yerin.
"Siapa kalian?" tanya Jungkook sembari mengernyitkan dahi nya.
"Kami temannya Eunha, kau mengenalnya 'kan?" jawab Yerin mengada-ada.
"Eunha? Tidak, aku tidak mengenalnya," elak Jungkook.
"Jangan mengelak! Bahkan kau sudah pernah menetubuhinya, 'kan?" gertak Sowon membara.
"Dengar! Besok Eunha akan dinikahkan dengan kakak-ku, jadi kumohon padamu untuk segera mengakui kalau kau adalah ayah dari anak yang dikandung Eunha!" ucap Yerin dengan penuh penekanan."Untuk apa aku melakukannya? Buang-buang waktu saja," kata Jungkook dengan remehnya.
"Kau ini benar-benar ya! Eunha sedang hamil anakmu! Tapi kenapa kau bersikap seolah-olah tidak mau peduli dengan hal ini!" kata Sowon.
"Jadi, benar kalau Eunha itu sedang hamil?" tanya Jungkook.
"Memangnya untuk apa kami berbohong?"
"Tapi, aku tidak bisa melakukan ini. Biarlah Eunha dan bayi yang ada dalam kandungannya itu bahagia dengan kakakmu," ucap Jungkook sembari menatap Yerin.
"Dengan mudahnya kau berbicara seperti itu? Dimana hati nuranimu? Apa tadi kau bilang? Bayinya?! Itu bukan hanya bayinya, tapi itu juga bayimu!" Yerin semakin membara berbicara dengan Jungkook.
"Kau ini memang aneh, ya?" kata Sowon. "Lelaki macam apa sih kau ini?" tanya Sowon remeh.
"Jika memang benar kalau kau lelaki yang gentleman, kau tidak akan lari dari tanggung jawabmu seperti ini!" tukas Sowon sekali lagi.
"Pikirkan itu!" gertak Sowon dan Yerin lalu pergi meninggalkan Jungkook.
Jungkook hanya diam mematung dan merenungkan sikap yang selama ini ia perbuat. 'Jika memang kau lelaki yang gentleman kau tidak akan lari dari tanggung jawabmu seperti ini!' kata-kata Sowon masih terngiang-ngiang di pikiran Jungkook.
Tbc
Haduh konflik dimulai wkwk
Tapi aku nya gak jago bikin konflik wkwk
Dukung terus ff ini ya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine; Sowjin ミ°end
Короткий рассказHigh Rank #1 in sowjin (11-07-2018) Start; 24-03-2018 End; 01-07-2018 MALES REVISI [CERITA JAMAN AUTHORNYA MASIH BOCIL] Sinar mentari merupakan hal penting bagi Sowon dan Jin. Karena sinar mentari-lah, Jin menemukan Sowon, dan Sowon menemukan Jin. T...