Mentari pagi bersinar cukup cerah, membangunkan para penghuni bumi. Jika biasanya orang-orang akan baru bangun setelah mentari naik dan bersinar, maka lain dengan gadis bernama Sowon ini.
Dia justru sudah siap dari subuh tadi, dan baru akan berangkat sekarang ke tempat kerjanya. Kalian tahu, gadis ini cukup sukses dan profesional dalam menjalani profesinya. Dia adalah perancang baju, serta pemilik butik terbesar nomor tiga di kota Incheon, Korea Selatan.
"Sowon?" Wanita cantik dengan sedikit kerutan di mata, mengeluarkan suara indahnya untuk sekadar menyapa sang putri. "Mari sarapan," katanya.
"Iya," jawab Sowon sembari menghampirinya.
"Jadi, kapan kau akan pergi ke Seoul?" tanya sang ibu, memulai obrolan.
Sudah cukup jelas bukan kalau gadis bernama Sowon ini bukan dari kota Seoul, melainkan Incheon.
"Mungkin sekitar dua atau tiga hari lagi," jawab Sowon sembari perlahan menyantap roti selai yang sudah di siapkan sang ibu.
Selang waktu tak lama, laki-laki yang tampaknya seumuran dengan ibu Sowon, datang menghampiri tempat dimana Sowon dan ibunya berada.
"Selamat pagi," sapanya pada sang putri dan sang istri. Dia menghampiri sang istri, kemudian mengecup pipi sang istri sekilas.
"Selamat pagi, ayah!" sahut sang putri dengan senyuman manis yang terukir jelas di wajahnya.
Lelaki itu menarik kursi lalu kemudian duduk, "Bagaimana perkembangan cabang butikmu?" tanya ayah Sowon.
"Sudah siap semua dong, ayah! Bahkan dua atau tiga hari lagi, aku akan pergi berangkat ke kota Seoul," jawab Sowon semangat.
"Perlu kau ketahui, anakmu ini jika sudah bertekat, pasti akan berusaha mewujudkan mimpinya," komentar sang ibu. "Persis sekali dengan ayahnya ini," lanjutnya.
"Ibu!" Tak terima dirinya di bicarakan, Sowon menajamkan tatapan matanya dan mengerucutkan bibirnya pada sang ibu.
Sang ibu yang tak habis pikir dengan tingkah menggemaskan anaknya ini, hanya tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya. Sowon kami memang benar-benar masih kecil, batinnya berbicara.
"Oh ya!" ucap Sowon tiba-tiba. "Apa kalian bisa ikut menghadiri launching-nya?" tanya Sowon penuh harap.
Ayah dan ibu-nya saling melempar tatapan, kemudian sang ayah membuka suaranya. "Sepertinya, kami tidak bisa," ucapnya.
"Oke, tak apa," ujarnya dengan nada kecewa.
"Tapi mungkin Yerin bersama suami-nya bisa?" timpal sang ibu.
"Astaga, aku lupa! Yerin kan tinggal di Seoul," ucap Sowon sambil menepuk pelan jidatnya. "Baiklah nanti aku akan menghubunginya," lanjut nya.
"Pukul berapa sekarang?" tanya Sowon pada kedua orang tuanya. Baru saja sang ayah akan menjawab, tapi Sowon telah menjawab pertanyaannya sendiri.
"Astaga, ini sudah pukul enam tiga puluh! Baiklah ayah, ibu, aku berangkat!" pamit Sowon. Tak lupa ia mencium punggung tangan kedua orang tua-nya.
"Ckk.. Anak itu... Selalu saja bertingkah seperti anak kecil!" rutuk Ibu Sowon. Ayah Sowon hanya membalas nya dengan senyuman dan lanjut memakan sarapan pagi-nya.
>,<
"Duh dimana ya ponselku?" tanya Sowon pada dirinya sendiri.
Dia merogoh sling-bag nya, tapi sulit sekali untuk mendapatkan ponsel pintar miliknya itu.
"Ini dia, mengapa kau sering sekali terselip hmm?" tanya Sowon pada benda mati berbentuk persegi panjang itu.
Sowon mencari kontak Yerin, kemudian segera menghubungi adiknya itu.
Sambil menunggu jawaban Yerin, Sowon masuk ke dalam ruang kerjanya, dan meletakan sling-bag nya di atas meja kerja.
"Halo.."
"..."
"Ck, Yerin! Ini aku, Sowon!"
"..."
"Kau baru bangun, ya? Dasar! Bagaimana dengan anakmu, cepat urus dia, jangan asik tidur aja!"
"..."
"Tidak ada apa-apa sih. Hanya saja aku akan bertanya. Kau punya waktu kosong di hari minggu? Jika iya, datanglah ke acara launching pembukaan cabang butik baruku di Seoul."
"..."
"Oke baiklah. Terimakasih atas waktunya, aku menyayangimu."
"..."
Sambungan berakhir, percakapan antara kakak beradik perempuan itu akhirnya berakhir.
Tbc
Votement nya sayang! 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine; Sowjin ミ°end
Historia CortaHigh Rank #1 in sowjin (11-07-2018) Start; 24-03-2018 End; 01-07-2018 MALES REVISI [CERITA JAMAN AUTHORNYA MASIH BOCIL] Sinar mentari merupakan hal penting bagi Sowon dan Jin. Karena sinar mentari-lah, Jin menemukan Sowon, dan Sowon menemukan Jin. T...