GOSIP: MAKIN DIGOSOK MEMANG MAKIN SIP!
“EHH... Krys, sori nih gue nanyain hal yang nggak enak gini, tapi tadi pagi gue lihat cowok lo di TV...”
Aku menelan ludah.
Sepagian ini, sejak aku menginjakkan kaki di sekolah, aku memang merasakan bisik-bisik heboh di sekitarku. Aku tahu apa yang mereka semua bicarakan.
Apa lagi kalau bukan kasus Kai?
Tapi sekarang, Changmin, teman sekelasku sekaligus cowok paling cool yang biasanya nggak pernah bawel sama urusan orang lain pun, tiba-tiba saja berkomentar begitu. Yeah, masalah ini memang benar-benar sudah kronis. Kalau diibaratkan penyakit kanker, masalah ini sudah stadium lanjut. Changmin saja sampai bisa memberikan komentarnya.
Ditambah lagi, Kai belum menjelaskan apa pun ke aku tentang kenapa dia bisa sampai dilaporkan ke polisi!
Padahal semua infotainment pagi ini menayangkan itu!
Tapi setelah kemarin seharian nggak bisa dihubungi, Kai cuma SMS, bilang akan menjelaskan semuanya hari ini.
Plis deh, bukannya ini semua seharusnya cuma sandiwara?
Kenapa Kai sampai harus dilaporkan ke polisi?
Apa Kai memukul si Kris brengsek itu terlalu keras, lalu dia nggak terima, dan memutuskan sebodo amat dengan segala rencana sandiwara, lalu mengadu ke polisi?
Aku benar-benar menyesal Kai cuma memukul anak kurang ajar itu sekali. Dia benar-benar nggak tahu diri!
Dan pemilik recording label tempat EXO bernaung itu... entah bakal masuk neraka tingkat berapa dia!
Bisa-bisanya bikin Kai kena masalah sampai kayak gini!
“Mmm... Krys, sori... lo pasti nggak mau ngomongin ini, ya?” tanya Changmin lagi, kali ini dengan nada nggak enak, mungkin dia baru sadar sudah menanyakan hal yang sensitif.
“Nggak papa, Min... Gue udah menduga kalau hari ini gue bakal menghadapi banyak pertanyaan,” kataku pelan. “Cowok gue memang lagi ada masalah, dan dia sampai seperti itu karena belain gue...,” aku setengah berbohong.
Ya, Kai memang seharusnya membelaku dalam sandiwara itu, tapi pada kenyataannya kan dia memukul Kris karena mulut cowok bego itu nggak pernah mengenyam tata krama, dan menyebabkan Kai muntab.
“Iya, gue dengar katanya cowok vokalis band apaaaa... itu, you know, yang ditonjok Kai, katanya cowok itu gangguin lo, ya?”
Aku mengangguk, menambah satu kebohongan lagi.
“Orang itu mulutnya perlu disekolahin.”
Changmin nyengir.
“Memang ada orang-orang yang kayak gitu. Kalau mulutnya nggak makan bangku sekolah, at least tu mulut harus makan tinju sekali, biar punya etika, hehe...”
Mau nggak mau aku tertawa.
Changmin cowok yang baik, dan aku juga nggak pernah lupa dia, dan Donghae, yang juga teman sekelasku, pernah menyelamatkanku saat hampir ditabrak mobil.
Yah... ceritanya panjang. Itu kejadian saat aku dan Kai sempat putus setahun yang lalu.
“Tapi, Kris, kalau cowok lo sampai dilaporin ke polisi...”
Aku menggigit bibir, nggak tahu harus memberikan komentar apa. Kai belum
menjelaskan apa pun ke aku soal polisi-polisian ini, dan aku nggak mau sampai salah bicara di depan orang. Sejak jadian sama Kai, aku belajar menjaga mulutku untuk berhati-hati. Salah bicara sedikit saja tentang Kai atau EXO, bisa berdampak besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear KAI (END)
FanfictionSatu tahun setelah balik pacaran lagi, hubungan Kai dan Krystal masih adem ayem aja. Konflik-konflik kecil yang mereka alami paling-paling karena Kai tukang ngaret dan Krystal suka cemburu buta. Apalagi pas Kai syuting video klip bersama model konda...