KAI - 4

208 18 0
                                    

MAMA AWARDS (YANG KACAU-BALAU)

Minho melongokkan kepala dari pintu ruang kerjanya. "Kai, tolong ke sini
sebentar."

Gue menoleh pada Lay dan Sehun, yang memandang gue dengan pandangan ingin tahu, lalu bangun dari kursi dan beranjak menuju ruangan Minho.

"Ntar gue ceritain," kata gue pada mereka.

Lay dan Sehun mengangguk.

"Ini soal masalah yang kita bicarakan waktu itu," kata Minho setelah gue masuk ke ruangannya dan menutup pintu.

Rupanya kali ini Minho nggak mirip ayam mau bertelur lagi, suaranya sudah terdengar tegas dan galak seperti biasa.

"Ya, aku tahu. Soal Excuse."

"Betul." Minho mengangguk-angguk.

"Kemarin Leo menelepon lagi, dan dia... Sudah mengajukan satu ide tentang kenapa kamu dan vokalis Excuse itu... ngomong-ngomong namanya Kris, bisa berantem."

Gue mengangguk dengan tampang jengah.

Semoga skenarionya nggak terlalu gila, dan semoga semua ini cepat berlalu. Rasanya gila sekali waktu gue mengambil keputusan untuk menuruti perintah Leo. Tapi mau gimana lagi, gue nggak diberikan pilihan lain.

"Nanti, kita akan mengarang seolah-olah Kris... mengganggu Krystal."

"WHAT?!" Gue refleks berdiri dari kursi, sampai kursi yang gue duduki nyaris
terjengkang ke belakang.

"Iya. Harus ada alasan kenapa kamu meninju Kris, kan? Nggak mungkin kalau kalian tiba-tiba aja berantem tanpa sebab."

"Nggak, nggak..." Gue menggeleng.

"Pokoknya nggak! Aku nggak mau Krystal dibawa-bawa dalam skenario sinting ini."

"Tapi, Kai... nggak ada ide lainnya..."

"Ohh, pasti ada!" Gue jadi emosi.

"Misalnya... dia mengatai EXO band cengeng atau apa, dan aku bisa langsung menonjoknya. Atau dia menghina aku, dan aku lepas kontrol."

"Tapi itu terlalu negatif..."

"Memangnya menonjok orang itu positif?" serang gue.

"Bukannya gitu..." Minho menghela napas. "Tapi kalau alasan kalian berkelahi karena kamu membela Krystal kan kesannya... kamu ada di posisi yang benar. Kamu akan terlihat gentle, sayang sama pacarmu, melindungi dia."

"Kalau aku melindungi dia, itu berarti aku nggak membawa-bawa dia dalam ide gila kayak gini!" Gue meninju meja Minho. Damn, sakit juga! "Apa sih yang ada di otak Leo? Kalau dia mau cari orang yang harus dikorbankan, aku aja! Nggak usah bawa-bawa Krystal!"

"Tapi kalau kamu menonjok Kris dengan alasan dia menghina kamu dan kamu lepas kontrol, akan terkesan kamu orang yang high-temper."

"Terus kenapa? Toh nantinya image aku bakal jelek juga di depan orang! Sekalian aja jelek banget!"

Minho nggak menjawab lagi, dia menatap gue dengan gelisah.

Gue tahu, dia juga pasti bingung gara-gara semua ide sinting Leo ini, tapi gue yang harus jadi boneka pelakunya, bukan dia. Harusnya gue yang terlihat lebih bingung...

"Apa... si Kris itu suadh tahu soal skenario ini?" tanya gue setelah beberapa saat
ruangan senyap.

"Ya, dia udah tahu. Dia setuju apa pun skenarionya."

Jelas aja! Toh dia kepingin bandnya ngetop!

Dasar artis karbitan!

"Kai, tolong... Kamu bisa bicara sama Krystal, dia pasti nggak keberatan membantu kamu..."

Dear KAI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang