KAI - 14

332 12 0
                                    

YOU WON'T BELIEVE THESE!

"KAI, tolong antar ini ya? Ke rumah Krystal."

Gue membelalak.

Mama menyuruh gue mengantar barang ke rumah Krystal?

"Kenapa? Kamu nggak mau?"

"Eh... bukannya gitu, Ma... tapi kan..."

Gue nggak tahu harus gimana ngomongnya. Maksud gue, hubungan gue dan Krystal kan sekarang dalam situasi "serbasalah".

Gue memang masih sayang dia, mengharap kami bisa balik. Tapi di saat yang sama gue juga nggak habis pikir kenapa dia begitu nggak peduli lagi sama gue. Kenapa dia nggak pernah menghubungi gue sekali pun sejak itu.

Apa dia masih nggak percaya bahwa gue nggak selingkuh sama Jessica?

Ah, Jessica.

Di lain pihak juga ada dia. Dia baik, perhatian, dan selalu menemani gue
belakangan ini. Ngobrol sama dia juga enak banget, dan gue tahu... dia menaruh harapan.

Dan masih ditambah obrolan gue dengan Seulgi beberapa hari lalu. Kata-kata Seulgi, "cuma Krystal yang bisa mengimbangi gue" membuat gue semakin pusing. Gue nggak tahu harus berbuat apa. Gue bahkan sempat terpikir untuk kembali lagi sama Krystal, tapi dia kan sudah nggak peduli sama gue...

Lagi pula, gue nggak tahu deh harus bersikap gimana seandainya gue mengantar barang itu ke rumah Krystal, dan ternyata dia sendiri yang membukakan pintu.

Gue harus bersikap gimana dalam situasi serbasalah begini?

"Ini baju Krystal, untuk jadi penerima tamu di pesta Taemin." Mama meletakkan bungkusan itu di tangan gue. "Kamu harus antar sekarang, supaya kalau ada bagian baju yang terasa nggak nyaman atau nggak pas, masih bisa diperbaiki."

Gue menghela napas.

Entah kenapa, gue merasa Mama kepingin gue dan Krystal kembali. Mungkin menyuruh gue mengantar baju ke rumah Krystal ini adalah salah satu siasat beliau.

Dan gue baru ingat, Krystal akan ada juga di pesta Taemin dan Naeun. Cepat atau lambat, gue juga bakal menghadapi dia.

Mungkin ada baiknya gue ketemu dia sekarang, supaya saat pesta nanti gue nggak terlalu salting.

"Ya deh, Ma. Aku antar."

* * *

Feeling gue ternyata akurat 100%. Krystal sendiri yang membukakan pintu.

"Lo...?" katanya dengan mata melotot.

"Mau ngapain?"

"Aku... eh... gue mau nganterin ini..." Gue menyodorkan bungkusan berisi baju itu pada Krystal dari balik pagar. "Dari Mama... baju lo untuk jadi penerima tamu di pesta Taemin."

Krystal terlihat salah tingkah, tapi dia mengambil juga bungkusan itu dari tangan gue.

"Makasih," katanya ketus, lalu berbalik akan masuk rumah lagi.

Gue merasa, kalau gue nggak bicara sekarang, nggak akan ada waktu lagi untuk bicara.

"Krys!" gue berteriak memanggilnya.

Dia menoleh, menghentikan langkahnya.

"Apa?"

"Kita... kita nggak perlu seperti ini, kan? Nggak perlu bermusuhan gini, kan? Gue tahu kita sudah putus, tapi... apa kita nggak bisa berteman?"

Dear KAI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang