RUN & RAN
“LO udah ngerjain kartul?” Victoria menanyaiku.
“Udah. Lo?”
“Hebatnya, udah juga.” Dia nyengir. “Apa tema lo?”
“Ada Apa di Balik Imbauan Pemerintah Agar Masyarakat Indonesia Mengganti Penggunaan Kompor Minyak Tanah dengan Kompor Gas?”
Aku melihat alis Victoria nyaris menyatu di tengah dahinya.
“Ya meneketehe! Tanya pemerintah dong ah!”
Aku terkikik begitu menyadari Grace salah sambung.
“Gue tuh bukan nanya ke lo, tau! Gue lagi ngasih tahu apa tema kartul gue!”
Mulut Victoria membulat besar waktu dia mengucapkan “oooo” yang panjang. Dia lalu setengah merampas kertas print-out karya tulis yang kupegang, dan membacanya sekilas.
“Wow, lo dendam sama pemerintah? Seems like you’re yelling right on their ears here. If they still have it, I mean.”
“Ah, nggak. Gue tuh tadi malam nggak ada ide, terus gue nonton berita di TV. Nah, beritanya pas ini, jadinya yaa... gue nulis tentang ini aja.”
Sekali lagi Victoria ber-“oooo” panjang.
“Punya lo tentang apa?” tanyaku balik.
“Hehehe...”
“Apaan sih, malah cengengesan? Sini, gue lihat!”
Aku merampas hasil print-out yang ada dalam genggamannya, lalu membacanya dengan cepat.
“Bagaimana Rasanya Jadi Sahabat Pacar Vokalis Band Top di Indonesia??? Viccctooorrriiiaaaa!!!”
Aku berlari mengejarnya keliling kelas sebisaku, tapi meningkatnya porsi chicken nugget, sosis, hamburger, dan es krim yang kutelan belakangan ini rupanya mulai menunjukkan dampak buruk: aku nggak bisa mengejar Victoria karena napasku sudah setengah-setengah!
“Awas hah... lo hah... Victoria hah...,” kataku kehabisan napas, dan terduduk lemas di bangkuku.
Apa jadinya kalau Pak Kangta membaca karya tulis tengil milik Victoria itu?!
Hii... membayangkannya saja aku sudah horor sendiri! Mana perasaanku nggak enak, pula...
* * *
“
Ayolah Krys, toh seisi dunia udah tahu lo pacaran sama Kai!”
“Seisi dunia prasejarah!” gerutuku jengkel.
“Gue bener-bener malu disuruh baca karya tulis lo di depan kelas, tau!”
“Iya, iya, maaappp... Lain kali gue nggak nulis kartul tentang diri lo lagi deh, janji!”
“Nggak gue maafin!”
Aku meleletkan lidah padanya, dan berjalan menuju meja kantin teokbokki sambil ngedumel.
Tadi aku bener-bener sudah dipermalukan di kelas, dan ini semua gara-gara karya tulis Victoria yang konyol itu!
Bayangkan, sekali lagi, BAYANGKAN, aku disuruh membaca karya tulis Victoria itu di depan kelas, karena AKU-lah objeknya!
Apa aku sudah sama menariknya dengan kenapa-pemerintah-mengimbau-masyarakat-mengganti-kompor-minyak-tanah-dengan-kompor-gas, sampai-sampai dijadikan tema karya tulis?
“Krys... gue ngaku salah deh. Gue traktir Teokbokki, ya? Ya? Ya? Lo nggak ngerti posisi gue sih, Krys, gue beneran mati ide tadi malam!”
“Gue juga mati ide, tapi gue kan nggak nulis tentang...” aku memutar otakku secepat kilat, “gue nggak nulis tentang... bagaimana-rasanya-jadi-sahabat-cewek-yang-kakaknya-punya-koneksi-mantap-mantap!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear KAI (END)
FanfictionSatu tahun setelah balik pacaran lagi, hubungan Kai dan Krystal masih adem ayem aja. Konflik-konflik kecil yang mereka alami paling-paling karena Kai tukang ngaret dan Krystal suka cemburu buta. Apalagi pas Kai syuting video klip bersama model konda...