Part17

6.7K 661 88
                                    

Rose pov

Aku kecewa akan semua fakta ini. Beginikah semua manusia dewasa? Semua lebih mementingkan pekerjaan daripada keluarga. Semua lebih mementingkan uang dan harta. Aku tidak bisa memendam kekecewaanku lagi. Kekecewaan ini sudah tertanam terlalu dalam. Aku bahkan tidak bisa menahan tangisanku.

Tetapi tiba tiba seseorang menelfonku. Mengapa ia menelfon di saat seperti ini?
Dan yang paling mengejutkanku. Mengapa suaranya nampak nyata? Mengapa aku seperti benar benar mendengar suaranya. Dan mengapa saat aku menoleh aku mendapati pria itu tersenyum dan melambaikan tangan padaku.

Aku berhalusinasi?? Apa aku berhalusinasi? Kalau ia, kenapa harus dia yang datang ke halusinasiku? Kenapa tidak orang tuaku atau kakakku? Ini semua aneh. Tidak dapat di percaya.

Dia mulai melangkahkan kakinya ke arahku. Senyumannya tak pudar sedetikpun. Langkahnya pelan tapi mantap. Ia terus melangkah menujuku dan berhenti tepat di depanku. Aku masih tidak percaya ini semua. Dia hanya diam dan tersenyum padaku. Aku masih tetap di posisiku, masih tetap duduk sambil memandanginya.

Aku harus membuktikannya , ini semua nyata atau tidak. Aku mulai mengangkat tanganku perlahan dan meletakkan tanganku di pipinya.

Ya!! Dia sangat nyata, dia benar manusia. Aku membelai pipi pria itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
"K-kau, benar ini kau?? "

Pria dihadapan rose tersebut hanya tersenyum dan kemudian ia mengangkat tangannya dan mengarahkan ke wajah rose. Tangan pria tersebut bergerak mengusap air mata rose.

"Sudah jangan menangis, aku akan menemanimu"

"Tapi bagaimana kau bisa ke sini?"

Taehyung tidak menghiraukan perkataan rose. Ia malah membalikan badannya membelakangi rose

"Ayo jalan jalan" ajak taehyung sambil menepuk nepuk pundaknya

"Naiklah" lanjutnya lagi.

"Hah?" Hanya itu yang terdengar dari mulut rose ketika ia mendapati dirinya yang kini sudah berada di pundak taehyung. Taehyung menggendongnya berkeliling pantai. Hari semakin sore tetapi taehyung dan rose masih berada di pantai tersebut. Taehyung menggendong rose sambil berlari. Senyuman rose terukir lebar begitu juga dengan taehyung.

"Dunia ini milik kitaaa" taehyung teriak sambil tetap menggendong rose dan berlari.

"Huuuuu" rose ikut bersorak dengan taehyung. Tangan rose memeluk leher taehyung.

"Kukira dadamu tepos ternyata tidak juga" goda taehyung

"Ya!!!! "Rose berteriak dan menjambak rambut taehyung sambil memukuli pria itu dari belakang

"Hey,,, jangan begitu aku bisa kehilangan keseimbangan"

"Biarkan" rose tetap saja menjambak dan memukul taehyung. Pasir pantai tersebut cukup tebal. Taehyung mulai merasa keseimbangannya terganggu karena rose yang tidak mau diam di belakangnya. Alhasil, taehyung pun tersungkur ke depan dengan rose yang menindihnya.
Mereka sempat diam sebentar

"Ma-maaf" kata rose sambil mencoba bangkit

Taehyung masih diam dan tidak bangkit dari posisinya
"Bangunlah" kata rose lagi

Taehyung masih tak bereaksi.

"Kau tidakpapakan" tanya rose sambil menepuk nepuk punggung taehyung

"Hey, bangunlah" rose mulai khawatir dan membalikkan badan taehyung

Pria itu nampak memejamkan matanya, dan terdapat beberapa butir pasir di wajahnya

"Hey, jangan bercanda" ujar rose sambil menepuk nepuk pipi taehyung dan membersihkan pasir yang ada di wajah taehyung. Rose mulai panik, ia tidak tau harus berbuat apa. Seketika perasaan sedih muncul lagi di hatinya.

The JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang