Joy cemberut, "Eonni, aku rasa kalian salah soal Kang Daniel."
Irene mendekat,"Salah bagaimana?"
"Beberapa hari ini, dia sibuk bermain video game di kamarnya," Kata Joy. "Aku lelah terus-terusan melipat badanku di balik lemari toko di depan kamarnya."
"Tak lihat dia berkomunikasi dengan siapapun?"
Joy menggeleng. "Dia keluar sekali, dua hari setelah aku memutuskan untuk membuntutinya. Dia pergi ke makam ibunya. Menangis disana sampai sore. Lalu pulang dan tidur. Begitu seterusnya."
Irene mendecih kesal. Lalu siapa?
Rosè tersenyum. Sedari tadi senyumnya singgah di wajahnya. Ia bahkan tak bisa mengontrol senyumnya. Hatinya juga.
Lelaki ini manis sekali, batinnya.
"Ayolah, Rosie. Tahan dirimu," Katanya di depan cermin. Ah, wajahnya terlalu susah merespon untuk berhenti tersenyum.
"Sedang apa bodoh?" Kata Lisa. Rosè kaget. Dari kapan Lisa di kamarnya?
Rosè mendehem, "Ah Lisa-ya. Ada apa? Sejak kapan kau di sana?"
Lisa tertawa, "Ayolah, Rosie. Tahan dirimu. Sejak itu barangkali," Katanya. Rosè terdiam.
"Sedang jatuh cinta? Siapa namja itu?" Lisa menginterogasi. Rosè memasang wajah cengo.
"Tidak," Kata Rosè mantap. Lisa juga mantap, yakin kalau Rosè sedang dalam hubungan. Lisa yang sudah menganggap Rosè dan yang lainnya sebagai saudaranya, bisa dengan mudah mendeteksi kebohongan mereka. Mungkin itu bakat Lisa sejak lahir.
"Aku tau Rosie sayang, katakan." Lisa mulai serius. Seperti biasa, Rosè takut pada Lisa saat ia mulai marah. Bahkan kakak tertua mereka, Irene bisa dikalahkan Lisa jika wanita ini sedang sangar.
"Ne, nanti akan kuceritakan. Saat makan malam."
Baiklah, mau bagaimana lagi? Park Chanyeol akan marah jika ia tau. Mati saja kau Rosie, umpat Rosè.
"Dia baik? Orang seperti apa?" Tanya Jennie. Rosè menarik nafas.
"Begini eonni, sebenarnya aku baru-maksudku aku belum lama mengenalnya. Tapi aku yakin dia lelaki baik." Kata Rosè meyakinkan. Yang lain mengangguk.
Lisa yang sedang mencuci piring-piring ikut nimbrung.
"Lain denganku. Aku kurang setuju Rosie. Beberapa kejadian sekarang tidak bisa membuatku tenang. Aku selalu curiga bahkan aku sering mengecek kancing jaket kalian sewaktu kalian pulang. Mungkin aku akan memata-matai kalian sekarang." Kata Lisa. Rosè menepuk jidat. Lisa tampak tak peduli apapun alasannya.
"Lisa-ya, aku rasa itu berlebihan,"Jennie angkat suara.
"Aku rasa usia kalian sudah harus mulai mencari pasangan. Jangan sampai kalian terlambat menikah. Rosè, kami percaya padamu. Yang penting, jangan ceritakan apapun tentang latar belakangmu dan kita. Situasi kita sedang kacau. Mengerti?"Rosè mengangguk,"Ne arasseo,"
"Bagus Hyung, lanjutkan. Aku akan ikut rencanamu." Kata Sehun. Chanyeol mengeluarkan smirk khasnya.
"Wah wah, Oh Sehun kita sudah bisa patuh pada oranglain? Aku bangga pada diriku," Canda Chanyeol. Yang lain mengangguk tak percaya.
"Ah aku lupa aku pimpinan di sini,"
Kata Sehun dengan senyum licik. Suho berdehem.
"Bercanda." Katanya lalu pergi.Kai yang kesal mengumpat,"Lain kali akan kutembak kepalanya, lalu kubilang 'hanya bercanda' padanya."
"Sudahlah, tidak apa-apa. Bagaimana keadaan Chen, Minseok Hyung?"
"Masih sama." Kata Xiumin. Suho mengangguk.
"Kalian semua bisa beristirahat sekarang, selamat malam."
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAN A [BLACKVELVET]✔️
Детектив / ТриллерHighest rank; #2 in mystery; #1 in yeri, #1 in Blackvelvet, #1 in psikopat, #1 in jisoo; #1 in chaelisa; #1 hunlis Sekelompok pengacau mengganggu kedamaian kota. Para pengacau diketahui mampu menembaki banyak orang yang menghalangi mereka. Siapa san...