"Sehun!"
Lelaki kecil bermata sipit itu menoleh. Dibelakangnya, berdiri seorang remaja berusia kira-kira 15 tahun. Ia melambai ke arah Sehun. Sehun mendatanginya.
"Coba tebak, apa yang kubawa?" Katanya.
Sehun tampak berpikir, "Apa itu, Kak?"
Kakak laki-lakinya tersenyum, "Ini adalah bunga."
Sehun yang masih polos saat itu melihat antusias. "Aku tau Kak, tapi untuk apa?"
"Aku ingin bertanya," katanya. "Jika sebuah mawar diberikan kepadamu, apa yang akan kau lakukan?"
"Membuangnya. Aku tak suka."
Remaja itu menggeleng, "Tidak Sehun, kau harus menerimanya, sekalipun kau tak menyukainya. Hargai orang yang memberinya."
"Tapi Kak, jika seseorang memberi mawar yang telah dimasuki virus berbahaya yang dapat membuatku menjadi zombie, apa aku harus menerimanya?" Tanya Sehun kecil. Hyungnya tertawa.
"Yah, hal seperti itu jarang terjadi. Jangan berpikiran negatif terhadap orang-orang disekitarmu. Lagipula, aku rasa itu hanya khayalanmu. Berhentilah berkhayal."
"Tapi kan mawar itu berduri."
"Tidak semua hal yang indah itu baik, Sehun. Ingatlah itu," Hyungnya berjalan menjauh.
Sehun mengingat dengan baik perkataan kakaknya.
Namun, ia salah mengartikan apa yang kakaknya katakan,
Sehun tumbuh menjadi individu yang pemaksa, dilandasi dengan perkataan kakaknya yang menyatakan bahwa siapapun itu harus menerima apapun yang diberikan oranglain, sekalipun kau tak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAN A [BLACKVELVET]✔️
Misterio / SuspensoHighest rank; #2 in mystery; #1 in yeri, #1 in Blackvelvet, #1 in psikopat, #1 in jisoo; #1 in chaelisa; #1 hunlis Sekelompok pengacau mengganggu kedamaian kota. Para pengacau diketahui mampu menembaki banyak orang yang menghalangi mereka. Siapa san...