16

7.5K 928 12
                                    

"Percayakan padaku, kita akan berhasil. Sangat berhasil," Ujar Lisa. Ia tampak sangat senang kali ini.

"Menakutkan." Bisik Joy. Rosè hanya diam.

Bagaimana pun, ia masih tak percaya dengan apa yang ditunjukkan Lisa sebelumnya.

"Lihatlah, jangan marah padaku." Ujar Lisa. Rosè yang bingung hanya menurut.

Lisa memutar sebuah rekaman suara. Di situ terdapat suara Chanyeol yang menggumamkan beberapa kalimat. Kalimat yang membuat Rosè benar-benar kecewa.

"Sehun-ah, akan kubuat dia bertekuk lutut padaku. Kau lakukan hal selanjutnya."

Pria bernama Sehun mengangguk. "Bagus, akan kubunuh mereka semua."

Rosè yang masih tak percaya membanting handphone Lisa. Lisa memutar pupil matanya kesal. Ia lalu menunjukkan lokasi dari pelacak tersebut.

"Bukankah Chanyeol terlihat seperti orang kaya? Lihat ini, dia tinggal di toko bangunan. Di bawah tanah pula. Kau tahu apa maksudku kan?"

Bagaimana pun. Lisa sudah menang. Lisa takkan membiarkan ia mendekati Chanyeol lagi. Cinta itu sampah.

"Aku akan membacakan rencanaku." Kata Lisa. Ia berdehem.

"Wendy eonni, selidiki semua hal tentang Park Chanyeol. Aku yakin lelaki itu tetap memakai nama asli. Lalu juga selidiki pria bernama Sehun ini. Dia dalangnya. Aku yakin," Smirk Lisa mengembang. Seakan mengatakan 'akhirnya aku mendapatkanmu, bodoh'.

"Baik. Ada lagi yang lain?"

"Irene eonni, buatlah kamera multifungsi yang sangat kecil," Kata Lisa. Jennie kaget.

"Untuk apa?"

"Memantau tempat itu."

"Lalu," Lisa bicara lagi. "Ah—hampir lupa, buat juga banyak alat penyadap eonni. Akan kuketahui semuanya sampai ke akar."

Wendy dan Irene menghembuskan nafasnya kasar. Pekerjaan mereka banyak sekali.

"Baiklah. Ah aku ini bagaimana, Wendy eonni, masih adakah alat untuk mengubah suara itu? Bisakah aku pinjam untuk 12 jam?" Tanya Lisa.

"Sudah lama tak dipakai, aku rasa perlu diperbaiki. Namun hal itu takkan lama. Bisa kau menunggu?"

"Baiklah. Besok akan kupakai."

Jennie berdehem. "Aku rasa Lisa sudah berperan sebagai pemimpin sekarang," Candanya. "Baiklah, kalian juga harus berhati-hati. Akan mencurigakan jika tiba-tiba ada orang yang berusaha dekat dengan kalian. Dan jangan lupa untuk mengawasi Yeri. Itu saja?"

Yang lain mengangguk. Lisa mengatakan mereka bisa keluar.

"Teman-teman, aku rasa kita harus fokuskan semuanya untuk hal ini. Ada yang keberatan?"

"Cukup berhati-hati, Lisa-ah." Kata Seulgi. Setelah itu mereka membubarkan diri.

"Jennie eonni," Jennie menoleh.

"Aku akan melakukan ini sendiri. Kau cukup memantauku dari sini. Jangan libatkan mereka semua. Perasaanku tidak enak." Kata Lisa.

"Dan jika aku benar, tolong kirimkan Rosè keluar kota, kemana saja. Jangan di sini."

Tanpa mendengar persetujuan Jennie, Lisa melangkah pergi.

Tanpa mendengar persetujuan Jennie, Lisa melangkah pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hyung, akhir-akhir ini kenapa tidak ada kasus?" Tanya Sehun pada Chanyeol.

"Mana kutahu. Harusnya kau bahagia kan? Kau bisa lebih santai,"

"Tanganku gatal Hyung,"

Chanyeol menatap Sehun, "Kau ini aneh. Mencintai pekerjaan bukan berarti kau harus selalu melakukannya kan? Terlebih kau ini detektif pembunuhan,"

"Haruskah aku melakukan pembunuhan sendiri lalu memecahkannya sendiri?"

Chanyeol bangkit lalu mendekati Sehun, "Mari tuan Sehun, saya antar anda ke rumah sakit jiwa."

"Bercanda," Katanya. "Bagaimana hubunganmu dengan wanita itu?"

"Baik, apa rencanamu? Kau ini selalu begitu. 'Akan kupikirkan, lakukan saja' entah kapan akan terpikir," Ejek Chanyeol.

"Sabarlah Hyung, aku banyak pikiran."

"Baik, aku ingin berlibur sepertinya. Cuti sekitar 2-3 hari rasanya cukup."

"Konfirmasi pada Suho Hyung saja."

Drrrt

"Aku angkat telepon dulu,"

"Ada apa?"

"Pulanglah sebentar, Sehun-ah, ayahmu sakit lagi."

"Ne, aku akan ke sana besok. Jaga ayah dengan baik, bu. Tunggu aku,"

"Sepertinya kita memang butuh liburan, Hyung." Kata Sehun setelah telepon ditutup.

"Bagaimana jika gadis-gadis itu berulah?"

"Berdoa saja mereka sedang jatuh cinta, mereka takkan berbuat hal gila," Kata Sehun lalu melangkah pergi dari tempat itu.

"Berdoa saja mereka sedang jatuh cinta, mereka takkan berbuat hal gila," Kata Sehun lalu melangkah pergi dari tempat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PLAN A [BLACKVELVET]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang