Sehun sedang bermalas-malasan di markas. Ia stres mungkin. Saat stres, Sehun benar-benar dalam mood yang hanya ingin tidur sepanjang hari. Kakinya ia letakkan di atas meja, hampir menyenggol komputer di sana. Entahlah, Sehun tak perduli jika benda itu akan rusak.
Sehun tiba-tiba beranjak. Ia mulai melihat kesana kemari, memastikan tidak ada orang. Ia lalu mulai menjarah laci teman-temannya. Mencari benda kuning itu. Ia bahkan sampai lupa bahwa di sana ada CCTV yang tersambung langsung ke kantor pusat.
Kemana perginya benda itu?
Sehun mengusap keringat yang membasahi dahinya.
Ia akhirnya terduduk di kursinya, setelah mencari selama sejam di setiap inci ruangan itu. Bahkan ia juga mengobrak-abrik tong sampah.
Sehun melamun. Pandangannya menatap langit-langit, menjelajah ke beberapa waktu lalu.
"Turuti apa yang ibu katakan, ayah. Kalau kau sakit, akupun tak bisa fokus bekerja," Kata Sehun saat sedang minum bersama ayahnya.
"Tak apalah," Katanya. "Ayah memang sudah tua. Menikahlah," Ayah Sehun menyodorkan gelasnya. Sehun menuangkam cairan bening itu.
"Apa hubungannya, Tuan Oh?" Katanya. Ayahnya tertawa. Wajahnya memerah karena sudah mabuk.
"Ah, ayah. Apapun itu, turuti apa kata ibu. Itu untuk kebaikan ayah juga. Kumohon,"
Ayah Sehun mengambil gelas lagi. "Ah yasudahlah,"
"Kau sudah mabuk," Kata Sehun.
"Ah, padahal aku jago minum saat masih muda," Dia membenarkan posisi duduknya.
"Sehun-ah," Sehun menoleh. "Ayah rasa ayah harus mengatakan sesuatu padamu,"
"Jangan sampai kau dibutakan oleh harta," Katanya. Ia memandang langit malam itu dari jendela restoran. "Tetaplah pada hal-hal baik. Dunia ini kejam,"
"Ada apa?"
Ayahnya merogoh kantong celananya. Lalu ia meletakkan sebuah benda berwarna kuning yang terbuat dari tanah liat. Terlihat seperti gantungan kunci, namun sudah tidak bisa dipakai lagi karena bagian untuk mengaitkannya sudah terlepas.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAN A [BLACKVELVET]✔️
Mistério / SuspenseHighest rank; #2 in mystery; #1 in yeri, #1 in Blackvelvet, #1 in psikopat, #1 in jisoo; #1 in chaelisa; #1 hunlis Sekelompok pengacau mengganggu kedamaian kota. Para pengacau diketahui mampu menembaki banyak orang yang menghalangi mereka. Siapa san...