PLAN A [BLACKVELVET]✔️

36

Chanyeol menghela nafas. Ia mengancingkan kemeja hitamnya. Ia juga tampak merapikan rambutnya dengan asal.

Lelaki tinggi itu terduduk di ranjang Sehun. Ia menghela nafas lagi, sambil menatap satu-satunya foto di sana. Foto kecil Sehun dengan kedua orangtuanya.

Bodoh, Kata Chanyeol dalam hati.

Tubuh Sehun juga tak bergerak dari tadi. Ia tampak tertidur nyenyak. Ingin rasanya Chanyeol membangunkannya.

Untuk memukul pria gila ini sampai mati.

Kemarin, Chanyeol tiba-tiba saja mendapat telepon dari Kai. Lelaki berkulit tan itu dihubungi seorang karyawan sebuah bar karena Sehun mengacau di bar miliknya. Chanyeol tentu saja menolak saat disuruh menjemput lelaki itu. Sehun sangat liar saat tak terkontrol. Namun akhirnya ia datang ke bar itu, menggendong pria berbahu lebar itu dan mengumpat sepanjang perjalanan pulang.

"Bangun bodoh, aku sudah tak tahan ingin membunuhmu," Kesal Chanyeol. Sehun bergerak ke samping, membelakangi Chanyeol.

Chanyeol bertambah kesal, "Aku bilang bangun, Oh Sehun bodoh," Ia menampar pipi Sehun cukup keras.

"Jangan bunuh aku, aku minta maaf," Chanyeol melirik Sehun, berpikir mungkin lelaki itu sudah bangun namun belum sadar sepenuhnya.

"Baiklah. Kumaafkan kau bocah, bangunlah sekarang. Kau bau alk—"

"Aku minta maaf tidak menepati janjiku, Lisa-ya,"

Chanyeol menaikkan sebelah alisnya, bingung dengan pernyataan Sehun. Lisa?

Ada apa ini?

"Aku minta maaf, kumohon," Sehun berteriak ketakutan dengan keadaan setengah sadar.

"HEI BANGUNLAH BODOH, KAU KENAPA SIH?" Teriak Chanyeol. Ia menggoyangkan tubuh lelaki itu.

"Aku menyukaimu,"

"BANGUNLAH OH SEHUN GILA!"