"Chaeyoung-ah, bisakah kau menolongku?" Tanya Lisa dari depan pintu kamar Rosè.
"Masuklah,"
Lisa membuka pintu. Ia sedikit khawatir dengan Rosè, mengingat gadis itu pasti sangat kecewa. Terlebih ini juga kali pertama Rosè jatuh cinta.
"Bagaimana keadaanmu?" Itulah kalimat yang terucap dari bibir Lisa. Rosè menoleh.
"Sejak kapan kau peduli padaku, hm?" Goda Rosè.
"Sejak kau ditipu lelaki, Chaengi," Goda Lisa balik.
Rosè terdiam. Bohong jika ia tidak sakit. Ia sangat sakit.
"Sudahlah, kau boleh minta apapun dariku, tapi berjanji untuk tidak menangis," Tawar Lisa.
"Tapi aku hanya ingin menangis, Lisa," Kata Rosè. Baiklah. Lisa mulai prihatin.
Lisa membawa gadis itu ke pelukannya. Gadis itu juga otomatis menangis. Bagaimana pun, Lisa lebih banyak menghabiskan masa kecil dengan gadis ini. Sampai harus berbagi pengalaman pahit bersama.
"Chaeyoung-ah, jika sepuluh menit lagi kau masih menangis, kau akan kuhukum." Kata Lisa. Rosè melepas pelukannya.
"Kenapa?"
"Bajuku basah bodoh," Kata Lisa.
"Aku pinjam sebentar ya," Tanpa memperdulikan kekesalan Lisa, Rosè kembali menangis. Setelah puas, gadis itu melepaskannya.
"Lisa-ya, aku haus."
"Ambil sendiri,"
"Tolonglah," Rengek Rosè. Lisa kalah dalam hal ini. Ia mengambilkan sebentar ke bawah lalu memberikannya pada Rosè.
"Ah, sudah lega sekarang. Gomawo Lisa-ya," Lisa mengangguk.
"Tadi ingin minta tolong apa?"
Ah, gila saja jika Lisa meminta Rosè untuk mendekati lelaki itu lagi. Sekarang ia bingung. Apa yang harus dilakukannya?
"Wae? Menggaruk punggung?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAN A [BLACKVELVET]✔️
Gizem / GerilimHighest rank; #2 in mystery; #1 in yeri, #1 in Blackvelvet, #1 in psikopat, #1 in jisoo; #1 in chaelisa; #1 hunlis Sekelompok pengacau mengganggu kedamaian kota. Para pengacau diketahui mampu menembaki banyak orang yang menghalangi mereka. Siapa san...