JDS-4 (revisi)

2.7K 149 4
                                    

Maafkan aku yang menyayangimu dalan diam, semua itu karena aku takut. Diam adalah cara terbaik
-JinggaBrovi

Teng!! Teng!! Teng!! Teng!! Teng!!

Dentuman lonceng membuat para siswa yang berada di gerbang dengan cepat berlari masuk ke dalam kelas sebelum bapak Satpam mengunci pagar, guru-guru sudah berjalan menuju kelas yang akan diajari nya pelajaran menurut mapel masing-masing.

X1, kelas yang cukup berisik, kelas nya para most wanted. Samudra sedang senyam-senyum sendirian di meja nya, lalu Marvin mendekati meja nya.

"Jatuh cinta jatuh cinta aja, bibir nya gaperlu senyam senyum gitu kali Sam". Tegur Marvin dan duduk di sebelah Samudra. Samudra melihat dengan sudut mata nya dengan kesal kepada Marvin.

"Ck, ganggu orang kasmaran aja lo". Goda Leo yang baru datang dan menyambar.

"Kantin yok?" Ajak Scorpio.

"Ngapain elah? Gak lapar gue". Jawab Samudra.

"Ada Jingga". Ucap Scorpio ngasal.

"Yok". Samudra berdiri dan berjalan lebih dulu dari teman-teman nya yang lain.

"Kata nya gak lapar". Goda Scorpio mendekati Samudra.

"Tiba-tiba perut hayati lapar dijah". Samudra memegangi perutnya dramatis lalu melebarkan senyum nya sedangkan Leo dan Marvin di belakang langsung tertawa renyah.

Mereka berjalan menuju kantin yang cukup jauh dari kelas, mereka saling melemparkan lelucon dan sesekali tertawa.

"Cewekkk". Goda Leo kepada salah satu cewek yang melewatinya.

"Nope dong cantik". Tambah Leo lagi dan sesekali mengedipkan matanya.

"Dasar playboy, kemarin temen gue lo minta nope sekarang gue". Lalu cewek itu berjalan menjauhi Leo.

"Dasar Playboy lo amboyy". Marvin menirukan gaya bencong dan meliukkan tangan nya di depan wajah Leo, sontak Samudra dan Scorpio tertawa.

"Seneng kali lo njeng". Leo menoyor kepala Marvin dan membuat Marvin mengelus kepala nya.

"Bang Leo kasar, gamau dedek deket-deket bang Leo!". Marvin kembali meletoykan tangan nya lalu ia berjalan mendahului teman-teman nya.

"Bukan temen gue, beneran dah". Samudra menaikkan kedua tangan nya keatas tanda menyerah.

"Bukan temen gue juga". Scorpio juga mengangkat tangan nya keatas pasrah sedangkan Leo hanya memandangi kedua teman teman nya dengan tawa.

"Jingga". Samudra mengguman pelan namun terdengar cukup jelas di telinga sahabat-sahabat nya.

"Udah gue bilang Jingga ada di sini lo sih". Oceh Scorpio padahal tadi hanya asal celetuk.

Mereka mendekati meja Jingga dkk.

"Boleh gabung?" Tanya Scorpio, dengan cepat Angel mengangguk setuju, sedangkan Jingga melototkan matanya kr arah Angel karena mengizinkan mereka untuk bergabung. Angel hanya nyengir karena itu.

Leo duduk di hadapan Vanila, Scorpio duduk di hadapan Angel, Fatiah duduk di hadapan Marvin, dan terakhir Samudra duduk di hadapan Jingga. Jingga tidak melihat sedikitpun kepada Samudra, ia hanya memainkan sendok nya dan sesekali memasukkan mie dari mangkuk nya kedalam mulut. Samudra hanya memperhatikan Jingga. Jingga yang merasa ia diperhatikan mulai risih.

"Angel, suapin dong". Goda Scorpio.

"Tuh, pangeran lo mintak di suapin tuh". Bisik Vanila ke telinga Angel, Angel hanya tersenyum dan pipi nya mulai memerah. Dengan sedikir ragu akhirnya Angel menyuapi Scorpio mie nya.

"Gue mau juga disuapin dong Van". Goda Leo kepada Vanila.

"Mati aja lo". Vanila mendekatkan piring nya dan melihat Leo bete. Semua tertawa kikik melihat aksi Vanila dan Leo yang lucu.

"Lo gak minta mie gue Vin?" Tanya Fatiah kepada Marvin yang dihadapan nya.

"Gausah Fat, gue tau kalo lo laper". Perkataan Marvin berhasil membuat Fatiah tersenym. "Tau aja lo". Tambah Fatiah lalu kembali memakan mie nya.

"Ing?" Samudra memperhatikan Jingga yang sedari tadi tidak terlalu acuh dengan keributan di meja tempat nya makan. Dia hanya diam memakan mie nya.

"Maaf gue keluar dulu". Jingga berdiri dan berjalan ke luar kantin, namun tangan nya di tahan oleh Samudra.

"Mau kemana?" Tanya Samudra lembut.

"Bukan urusan lo!" Sangat ketus, sehingga membuat Samudra melepaskan genggaman tangan nya pada tangan Jingga.

'sifat lo berubah-rubah banget, kemarin lo sweet banget ke gue, but sekarang? Lo berubah lagi'

✍✍✍

Jingga sudah sampai di kelas nya dan meninggalkan para sahabat nya di kantin, tak peduli dengan kegaduhan di kelas, Jingga memasangakan earphone ke telinganya dan mengambil handphone nya lalu menghidupkan musik disana.

Ting

Notification from Teror.

Jingga membelalakkan mata nya melihat pesan lagi dari gadis tersebut. Jingga memutarkan kepalanya ke kanan dan kekiri, tidak ada yang mencurigakan, teman-teman sekelas nya masih asyik dengan gadget atau pun lelucon mereka sendiri. Dengan hati-hati Jingga membuka pesan dari peneror tersebut.

Teror
Bagus, gue percaya kalo lo emang tepat janji

Jingga hanya menarik nafas lega, karena kali ini gadis tersebut tidak lagi meneror nya dengan hal-hal aneh.

Ting!

Jantung Jingga kembali berdebar mendengar handphone yang telah ia letakkan di atas meja berbunyi lagi, dengan takut Jingga membuka pesan tersebut.

AXIS
(AXIS) National Kuota paket data kamu di jam 00.00-23.59 hanya 20% lagi. Cek di aplikasi AXISnet atau Telp *889# utk melihat detail pemakaian kamu. Info838

Jingga mengelus dada nya karena sangat terkejut, ternyata hanya dari operator, Jingga memasukkan handphone nya ke dalam tas. Lalu dua gadis masuk ke dalam kelas nya dan duduk di sebelah Jingga.

"Lo kok ninggalin kami Ga?" Tanya Vanila yang sambil mengatur nafas nya, karena ia berlari-lari dengan Fatiah untuk masuk ke dalam kelas.

"Emang nya kenapa?" Tanya Jingga tanpa menoleh pada teman-teman nya dan memilih untuk melanjutkan tugas dari guru. Jingga merasakan bahwa lebih baik dia diam dari pada mengatakan segala nya dan membuat gadis tersebut jadi incaran sahabat-sahabat nya.

"Ya lo berubah-rubah aja". Pernyataan Vanila membuat Jingga memberhentikan nulis nya dan menatap Vanila tajam.

"Emang kalo gue berubah gimana? Lo gak mau lagi temenan sama gue?" Pertanyaan Jingga membuat Vanila tersentak karena Jingga berbicara dengan meninggi. Fatiah langsung memberhentikan mereka yang saling menatap tajam.

"Awas lo Fat". Elak Vanila melepaskan tangan Fatiah di pergelangan tangan nya.

"Lo egois Ga!" Vanila menunjuk wajah Jingga lalu berjalan keluar kelas. Sesampainya di pintu Vanila berpapasan dengan Angel. Angel yang melihat wajah Vanila memerah dan seperti orang marah langsung mengerutkan dahi nya, sedangkan Vanila yang baru melihat Angel langsung berjalan menjauhi kelas nya.

"Maafin gue Van, gue gini juga karna gue takut, mungkin kalo lo diposisi gue lo bakal kayak gini juga, ya gue egois karna gue takut, maafin gue". Batin Jingga.

Angel langsung mendekati meja Jingga dan menaikkan satu alisnya kepada Fatiah, tapi Fatiah hanya menggeleng mengisyaratkan jangan bahas sekarang.

✍✍✍

Teken bintang dibawah tolong vote untuk menghargai cerita

Jingga di Samudra [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang