Saat aku menantikan pelangi, aku tahu bahwa hujan akan datang terlebih dahulu barulah datang pelangi
Aku juga tahu pelangi itu hanya sebentar, jika boleh aku egois aku meminta berhentikan saja waktuku disaat pelangi datang, dan biarkan aku menikmatinya._SamudraPratama
Lampu yang terang di sebuah gedung besar telah menyambut untuk didatangi, beberapa pelayan juga memberi sambutan kepada orang-orang yang datang berniat membeli atau lainnya, tak sedikit pula para bodyguard menjaga keamanan gedung tersebut.
Disinilah, di mall. Jingga sudah berada tepat di depan mall bersama Samudra, sebelumnya ia sudah memberi tahu Viona dan Bromo karena sebelum ke mall Jingga terlebih dahulu pulang untuk mengganti pakaian.
"Kita mau ngapain disini Am?" Tanya Jingga, Samudra tidak menjawab malah menarik Jingga mendekati dress cantik-cantik di lantai 3.
Samudra memilih-milih baju tersebut membuat Jingga heran apa yang dilakukan lelakinya ini. "Sam kamu ngapain?"
Samudra menemukan dress selutut lengan pendek berwarna pink muda, terkesan mewah karena ada beberapa liontin putih di bagian pinggangnya. Jingga melihat dress tersebut dengan kening berkerut.
"Untuk siapa?"
"Buat kamu sayang, kamu coba gih." Jingga mengambilnya lalu pergi melenggang ke kamar ganti.
4 menit kemudian.
"Am." Panggil Jingga, Samudra melotot melihat Jingga yang sangat serasi memakai dress tersebut.
"Am? Kok bengong? Gimana? Gak cocok ya?" Ucap Jingga risih, Samudra mendekati Jingga.
"Kamu cantik banget."
"Tukar lagi baju nya, aku gamau ada yang jatuh cinta sama kamu." Jingga hanya mengangguk lalu kembali lagi ke dalam ruang ganti.
Samudra membelikan dress tersebut untuk jingga yang harga nya cukup menguras kantong. Samudra tak lupa membawa Jingga ke salon, Jingga menukar warna rambutnya menjadi ombre pink, dan ujung nya juga di blow. Samudra hanya memperhatikan Jingga yang tambah manis.
"Udah jam 5 Am, apa tujuan nya nyuruh aku buat jadi gini sih? Kan aku bangun tidur juga cantik." Oceh Jingga, Samudra menghela nafas lalu masuk ke dalam mobil yang juga diikuti oleh Jingga. Lalu melajukan mobilnya.
"Nanti malem tu ada acara keluarga aku, Mama nyuruh bawa kamu, jadi nanti jam tujuh malam aku jemput lagi kerumah ya sayang, kamu makek dress yang tadi biar tambah cantik, mana tau kita mau dijodohin." Samudra Menaik turunkan alisnya membuat Jingga terkekeh pelan. Tak berapa lama mereka pun sampai di rumah Jingga.
Jingga turun dari mobil lalu sedikit merunduk untuk berbicara dengan Samudra. "Masuk dulu." Samudra menggeleng pelan.
"Aku mau mandi, udah bauk, kamu siap-siap ya? Aku tahu kamu kalo dandan lama." Ucap Samudra dengan cengiran nya, Jingga hanya mengangguk lalu berjalan memasuki rumah nya setelah mobil Samudra tidak terlihat lagi.
Jingga memperhatikan rumah nya yang sangat sepi tersebut.
"Bundaaaaaa."
"Ayaaaaaaaaahh."
"Helloooooooo."
"Zooooooo."
"Abaaaaaanggggg."
Teriakan Jingga tidak ada yang menyahut, pikir Jingga palingan semua lagi pergi kerumah tetangga, jadi Jingga memutuskan untuk masuk ke kamar dan siap-siap. Jingga masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya. Satu jam kurang sepuluh menit akhirnya ia keluar dari kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga di Samudra [Completed]
Storie d'amore{tamat} [dalam tahap revisi] Cinta? Aku pernah mendengar kata itu. Namun bagaimana jika mencintai dia yang juga mencintaiku namun kami tidak bisa bersama karena banyak hambatan? Aku menjauhi nya disaat aku takut, dan setelah rasa takutku menghilang...