mungkin satu kebodohan jungkook kali ini adalah minta taehyung buat tinggal. karena sejak satu jam lalu, mata, otak, juga hatinya nggak mau sinkron sama sekali.
kalau dibilang ngantuk, jelas. efek alkohol masih sedikit terasa, capek juga, pengaruh habis nangis itu kepala sakit. tapi mata nggak mau merem, alasannya ya ... karena taehyung rebahan di samping.
sama-sama nggak tidur, sibuk tunggu pagi dengan hening dominasi— taehyung yang jadiin tangannya sebagai bantal, dan jungkook yang sibuk pilin ujung selimut merah gambar hiro favoritnya.
"ian,"
ah, sial. nama itu lagi.
"kak, nggak enak. panggil aku jungkook aja."
"kenang masa lalu, ada larangan?"
jungkook putar mata malas, "batas keras buat hatiku lah."
kaget jelas. jangankan taehyung. maka dari itu buru-buru tutup muka pakai selimut dan umpat pelan. "sial."
taehyung lirik lelaki di samping, yang menyembul cuma rambut cokelat karamelnya aja. sukses kekeh pelan dan keinginan buat elus pucuk kepala jungkook makin kuat, tapi takut.
tengok sepenuhnya dan senyum, "hatimu kenapa?"
goda jungkook itu kegiatan favorit. jauh sebelum fase mantan dan keadaan berubah jadi kaya sekarang.
anaknya mendengus kesal dari balik selimut, "enggak." katanya, sambil hentak kaki ke udara.
gemas mampus setengah hidup.
taehyung berakhir ketawa dan tarik selimut yang tutup muka objek buntelan di samping, tapi sukses ditahan.
"jangan dibuka."
"kenapa?"
"muka tipsy ku jelek."
taehyung jelas putar mata, "kamu jelek dan nyusahin kaya gini aja saya sayang setengah mampus."
"nggak denger. mau bobo."
"ooo, bisa? segitu yakin aku gak akan lakuin apa-apa gitu?"
selimut turun sebatas hidung, total cuma mata bulat yang kedip polos tiga kali dan tatap taehyung bingung. "kakak mau maling?"
balas tatap jungkook telak di mata, rautnya datar tapi seringai tetep hiasi muka. "curi perawanmu, boleh?"
"brengsek."
"ya maaf, aduh, sakit!"
jelas dapat hadiah jambak dan pukul brutal dari jungkook. nggak sakit sih, cuma dramatisir aja, tau taehyung idiotnya lebih dari manusia biasa.
"jangan ngawur makanya. kotor banget otakmu, bangsat."
bilang taehyung gila, karena omelan kasar jungkook yang baru kali ini taehyung dengar sukses jadi penyebab cengiran kotaknya melebar.
"tau?"
"nggak minat."
total ketawa sambil tatap geli eksistensi jungkook yang masih tutup muka pakai selimut yang udah pasti di balik itu ada raut cemberut yang dirinya suka.
"jungkook,"
hening.
"calvian,"
masih marah anaknya.
hela napas, beralih tatap langit kamar mantan pakai tatapan nerawang. "masih marah?"
belum ada jawaban, tapi kali ini dengkuran halus mulai terdengar.
tawa kecil, tapi taehyung tetap fokus tatap langit kamar jungkook dan senyum tipis. "ini bego tapi— duh gila, saya serius. saya takut sama banyak kemungkinan setelah saya ketemu kamu,"
kemudian, taehyung ketawa lirih, bayangan dimana brengseknya dia tinggal jungkook balik mampir di otak setelah sekian lama lupa.
"dan bagian terburuknya, aku beneran kangen kita."
detik pembuka tiga pagi, taehyung total lepas zona saya-kamu setiap sangkut soal masa lalu. karena jelas, asing nggak pernah ada diantara dirinya dan jungkook versi lugu.
oh ayolah, orang asing mana yang bakal ciuman bibir lengkap pakai lumatan di setiap ada kesempatan?
• notes.
masa lalu pernah kisseu kisseu, sekarang......?
YAWLA AKU TUH PENGEN BANGET BIKIN SMUT VKOOK TAPI GABISA NULISNYA HUHU RIP MY WRITING SKILL. BYE.
ᝰ. direvisi
KAMU SEDANG MEMBACA
ex › tk.
Short Storymantan; manis diingatan, tempatnya di hati. bahkan sampai sekarang. ©taelkom, 2018. › sudah direvisi.