Istirahat.
Siapa yang tidak suka dengan istirahat? Karena saat ini semua murid SMA Tunas Harapan bisa sedikit melepas penat, setelah mengikuti kegiatan belajar tadi. Sontak, seluruh murid 11-Ipa-2 berbondong-bondong keluar dari kelas untuk beristirahat. Kecuali, seorang gadis berambut coklat lurus yang masih asik dengan novel di tangannya. Gadis itu nampak sangat nyaman dengan posisinya sekarang, dibanding dengan yang lain yang lebih memilih jajan ke kantin untuk mengisi perut.
"Tar. Kantin, yuk. " Ajak Raina
Gadis yang merasa dirinya dipanggil itupun menutup novelnya. Pandangannya kini terpana pada Raina yang tengah menunjukan wajah memelasnya, meminta gadis itu untuk menuruti kemauanya.
"Ayuk," ucap Bintang
Perihal panggilan Star yang dilontarkan oleh Raina, itu adalah nama panggilan Bintang yang diberikan oleh orang-orang terdekatnya. Tujuannya, agar mereka tidak perlu repot-repot memanggil Bintang dengan nama Bintang yang terlalu panjang. Sehingga mereka mengganti panggilan Bintang menjadi Star yang artinya Bintang.
*****
Bintang dan Raina menyapukan seluruh pandangannya kearah Kantin yang terlihat dipadati oleh banyak murid yang juga tak sabar untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan. Pandangan mereka kini tertuju pada meja yang berada di paling ujung, dengan cepat mereka menghampiri meja itu sebelum meja itu ditempatkan oleh orang lain.
Keadaan kantin sangat ramai sekali sekarang, untungnya tadi mereka sudah sempat memesan makanan. Menunggu makanan datang, Bintang dan Raina mengisinya dengan obrolan singkat berupa pelajaran yang tadi di bahas oleh Bu Vina. Jangan heran, Bintang dan Raina memang sudah biasa membahas hal-hal seputar pelajaran ketika bersama. Mungkin, untuk sebagian besar itu adalah obrolan paling membosankan dan monoton, namun tidak dengan Raina dan Bintang yang terlihat sangat menikmati topik obrolan mereka.
Bintang mengalihkan pandangannya, ketika sebuah kertas yang sudah berbentuk seperti bola itu mengenai lengannya. Kini tatapannya tertuju pada cowok yang tadi sempat bertengkar dengan Raina. Alisnya terangkat, ketika cowok yang Bintang, ketahui namanya Bulan itu kembali mengedipkan matanya kearah Bintang. Dengan cepat gadis itu memalingkan pandangannya kembali kearah Raina.
"Kenapa?" Tanya Raina yang melihat gelagat aneh dari sahabatnya itu.
"Rain, cowok yang tadi itu siapa namanya?"
Raina menyipitkan matanya, menatap Bintang dengan tatapan mencari tau. "Yang mana?"
"Itu, loh yang tadi berantem sama kamu."
"Bulan, maksud kamu? "tanya Raina
Bintang menganggukan kepalanya. "Iya. Nama dia Bulan? "
Raina menganggukan kepalanya.
"Kenapa emangnya? Tumben kamu nanya soal cowok, biasanya yang kamu tanya itu selalu pelajaran?""Jangan bilang kamu suka sama dia?" lanjut Raina. Namun, sebelum Bintang menjawab Raina kembali memotong pembicaraannya lagi.
"Jangan sampai, deh kamu suka sama dia! Dan akan lebih baik kalau kamu nggak temenan sama dia. Aku nggak bisa bayangin, yah kalau kamu temenan sama anak kayak Bulan Candra Winata."
Bintang menaikan alisnya bingung. Mengapa Raina sangat tidak suka dengan cowok itu? Memangnya apa yang salah dari cowok itu?
"Emangnya kenapa? Malah aku lihat dia baik, kok anaknya. Lagipula, yah kita itu nggak boleh menilai orang dari luar dan penampilan nya saja. Karena siapa tau dia malah lebih baik dari kita."
Raina memutar bola matanya malas. "Kamu, kan masih baru disini. Jadi, kamu belum tau siapa dia yang sebenarnya. Sini, aku ceritain."
Flashback on
![](https://img.wattpad.com/cover/142989613-288-k501324.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan dan Bintang (Selesai) Tahap Revisi
RomanceMungkin hari pertama dimana Bintang masuk ke sekolah barunya,adalah pertanda berubahnya kehidupan Bintang. Terutama awal dari kisah cintanya yang akan di mulai dengan awal pertemuannya dengan Bulan cowok badboy yang selalu menganggu dirinya. Hingga...