episode 20

890 46 2
                                    

"Maaf,gue udah ngulang kesalahan gue untuk yang kedua kalinya. Yang hanya datang untuk singgah lalu pergi,kayak pelangi."

Raina dan Yuvraj langsung berlari menuju uks setelah mendengar kabar dari Bulan kalau Bintang sakit,sesampainya disana. Sudah ada Bulan yang tengah duduk di depan uks,Raina yang melihatnya seperti ingin memakan Bulan hidup2 amarahnya memuncak karena Bulan tidak bisa menjaga sahabatnya itu jika saja Yuvraj tidak menahannya.

"Yaudah aku masuk duluan ya." Ucap Raina yang di balas anggukan oleh Yuvraj

Raina memasuki ruangan serba putih itu,sesampainya disana ia melihat Bintang sedang tertidur. Raina benar2 miris melihat keadaan sahabatnya itu,terlihat pucat dan tidak ada gairah beda seperti Bintang yang tadi datang ke sekolah dengan wajah yang ceria. Raina mencoba membangunkan Bintang lembut, ketika Bintang melihat Raina yang membangunkannya Bintang langsung memeluk erat sahabat nya itu meluapkan semua beban yang ada di pikirannya.

"Tar,kamu kenapa? Siapa yang buat kamu kayak gini? Biar aku kasih pelajaran tuh orang."

"Aku yang salah Rain hiks..hiks.. aku yang salah hiks..hiks"

"Kamu kenapa aku gak ngerti."

Bintang menceritakan kejadian saat ia dan Bulan sedang berbicara tadi,mulai dari Bintang marah2 sampai akhirnya dia mengucap kata benci yang memang sampai saat ini membuat perasaannya sakit.

Rain yang mendengar semua cerita Bintang hanya bisa diam dan merasakan apa yang sahabatnya itu rasakan,karena jujur saja Raina juga belum pernah merasakan yang namanya cinta. Pacaran saja belum pernah,ya kalau di bilang mah Bintang dan Raina itu sama,sama2 belum pernah merasakan cinta,pacaran,suka dan apalah itu.

"Ini yang aku takutin Tar,kamu itu terlalu rapuh buat ngerasain perasaan kayak gini. Dan kamu juga belum siap buat menghadapi semuanya karna kamu masih terlalu polos untuk itu semua." Ucap Raina setelah Bintang selesai bercerita

"Aku gak tau Rain,apa yang sekarang aku rasain ini rasanya aneh bahkan aku jadi sangat sensitif. Aku suka marah2 gak jelas sama Bulan yang sebenarnya aku suka sama tingkahnya,aku suka sama semua tingkah Bulan yang terkadang emang ngebuat aku benar2 malu kayak tadi. Tapi aku gak pernah berfikir buat bilang aku benci sama dia,karena sebenarnya aku itu gak benci sama dia."

"Aku ngerti kok sama apa yang sekarang kamu rasain,karna aku juga lagi ngerasain itu dimana aku suka sama seseorang tapi aku sendiri gak tau gimana perasaan aku yang sebenarnya ke dia,apa aku cuma kagum atau emang beneran suka sama dia."ucap Raina

"Makanya itu,aku gak tau harus kayak gimana. Aku mau minta maaf sama Bulan."

"Kamu masih lemas Tar,udah biar aku panggilin dia aja ya." Ucap Raina lalu kedepan uks memanggil Bulan

Sekarang Bulan dan Bintang berhadapan satu sama lain,mereka masih sama2 bungkam tidak mau bicara hanya sebuah tatapan tulus yang ada diantara mereka.kesunyian terus tercipta ,karena entah kenapa mereka sama2 berada di pikiran masing2 egonya masih lebih besar dibanding dengan apa yang sekarang ingin mereka ungkapkan,masing2 masih menunggu salah satu diantara mereka memulai pembicaraan.

"Maaf." Ucap Bulan dan Bintang bersamaan

"Kamu duluan aja."

"Sorry karena gue lo jadi kayak gini,gue beneran gak tau kalo lo bisa serapuh ini. Lo berhak benci sama gue,lo juga boleh marah sama gue tapi gue mohon lo jangan nangis lagi. Gue bener2 gak bisa liat lo nangis dan terpuruk kayak gini,apalagi itu semua karena gue,karena gue maunya lo bahagia saat gue sama lo bukannya nangis kayak gini." Ucap Bulan

"Enggak Lan,kamu gak salah aku yang salah ucapan aku tadi bener2 udah ngelukain kamu karena jujur aku juga gak tau kenapa aku bisa bicara kayak gitu ke kamu. Jujur Lan aku gak pernah benci sama kamu-"

Bulan dan Bintang (Selesai) Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang