Setelah sebulan,Bulan sadar dari koma,kini keadaannya sudah mulai membaik. Hanya saja Bulan masih harus melakukan cek up kesehatannya.
Dan kini,Bulan tengah duduk di kursi di dampingi oleh seorang pria paruh baya yang kelihatan sangat sabar untuk mengajari Bulan. Ya. Semenjak kejadian itu,Bulan tidak lagi bersekolah di SMA Tunas Harapan ia lebih memilih home schooling dengan alasan agar ia tetap bisa menyusul pelajaran yang sempat ia lewatkan. Walaupun keputusan Bulan untuk home schooling ini membuat banyak orang terkejut dan merasa kehilangan. Terkejut,karena tiba-tiba saja ketika Bulan baru sadar ia langsung memutuskan untuk home schooling. Dan kehilangan,karena menurut para kaum hawa SMA Tunas Harapan mereka harus kehilangan salah satu the most wanted sekolah yang paling di incar seantero sekolah.Ya,walaupun sang idola sudah mempunyai pacar alias Bintang.
"Kita sudahi dulu pembelajaran hari ini,kamu pelajari lagi materi yang sudah saya jelaskan,saya permisi dulu,"ucap pria paruh baya yang bisa di bilang adalah guru dari home schooling Bulan sekarang.
"Iya pak,"ucap Bulan
Setelah pria paruh baya itu sudah tidak terlihat dari pandangan Bulan,cowok itu langsung merapikan buku-buku pelajarannya,lalu membawanya ke kamar,menaruhnya di atas meja belajarnya. Bulan bersandar di kasur king size nya,lalu mengambil ponsel berlogo apple itu ke tangannya.
Bulan membuka aplikasi Line nya,mengetikan sesuatu disana kepada orang yang di tujunya dengan senyum yang terus mengembang di kedua sudut bibirnya.
BulanCndr_Winata : lagi apa?
1 menit
2 menit
3 menitBulan belum juga mendapatkan balasan dari orang itu yang membuatnya berdecak sebal,kemudian melirik jam tangan yang melingkar manis di tangan kekarnya itu. Pukul 11.00 WIB yang tandanya jika di SMA Tunas Harapan kini sudah memasuki jam ke-3 pelajaran,pantas saja orang itu tidak membalas chatnya.
Tatapan Bulan beralih ketika pintu kamarnya itu terbuka,yang menampakan wanita paruh baya dengan nampan makanan yang terisi sepiring nasi dan segelas susu putih hangat menghampirinya. Wanita itu menaruh nampan makanan itu di meja samping tempat tidur Bulan,lalu mendaratkan bokongnya di pinggir tempat tidur Bulan,kemudian mengacak rambut Bulan gemas sambil tersenyum hangat.
"Gimana keadaan Alan sekarang? Udah baikan?" Tanya wanita itu
"Alhamdulillah,udah baikan kok ma,cuma ya Alan bosan aja di rumah,"ucap Bulan sambil tersenyum,bukan senyum yang menyiratkan kebahagiaan namun,senyum yang membekaskan luka.
Ya,wanita yang tengah bicara dengan Bulan adalah ibu Bulan tercinta, sosok ibu yang sangat Bulan sayangi dan banggakan. Orang yang sangat berjasa buatnya,orang yang telah membesarkan Bulan dari kecil hingga sekarang dengan kasih sayangnya yang tidak akan pernah bisa di beli atau di bayar oleh apapun.
"Alhamdullilah,kan Alan sendiri yang mau home schooling waktu itu 'kan mama minta Alan sekolah lagi,tapi Alan nggak mau,"ucap mama Bulan
"Ngga usah ma,Alan bisa makan sendiri kok,"sergah Bulan saat satu suapan nasi masuk ke mulutnya.
"Udah ngga apa,Alan sudah jarang kan di suapi mama kayak gini?" Goda mama Bulan. Yang membuat Bulan diam membisu,karena memang ia sudah sangat merindukan kasih sayang mamanya seperti ini dan sudah lama juga Bulan tidak di suapi mamanya seperti sekarang.
~~~~~~~~
Bosan.
Gadis yang kini tengah memperhatikan guru yang sedang menerangkan di depan kelas ini merasa bosan. Mengapa tidak? Sudah hampir satu jam pelajaran namun,ia hanya berbicara yang bisa di bilang tidak penting,karena yang di bicarakannya selalu saja tentang kehidupannya bukannya pelajaran yang ia bawakan tentu saja ini membuat orang yang mendengarnya bosan bahkan sampai ada yang tertidur di kelas,karena mendengar ocehan dari Pak Wirya guru sejarah Indonesia Bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan dan Bintang (Selesai) Tahap Revisi
RomanceMungkin hari pertama dimana Bintang masuk ke sekolah barunya,adalah pertanda berubahnya kehidupan Bintang. Terutama awal dari kisah cintanya yang akan di mulai dengan awal pertemuannya dengan Bulan cowok badboy yang selalu menganggu dirinya. Hingga...