Episode 27

660 37 19
                                    

Pagi menjadi lebih berwarna hari ini di tambah dengan udaranya yang masih sibuk,belum juga ada kemacetan yang selalu menghantui kota Jakarta ini. Hanya satu hal yang membuat Bulan kesal,karena Nayla kembali mengganggunya Bulan selalu menghindar saat bersamanya karena takut jika ada yang lihat apalagi jika Bintang sampai melihatnya bisa bahaya. Namun baru saja ia ingin pergi dari kantin tangannya sudah lebih dulu di cekal oleh gadis manis berlesung pipit itu.

"Mau sampai kapan kamu menghindar dari aku lan?" Tanya nya

"Mau lo apa sih? Lo mau gue terima kotak dari lo udah gue terima tapi kenapa lo masih aja ganggu hidup gue?" Jawab Bulan dengan nada ketus

"Aku mau kita selesain apa yang terjadi dulu. Aku tau kalau kamu nerima kotak aku tapi aku yakin kamu pasti belum melihat apa isinya kan?"

"Buat apa? Gak penting juga yang penting kan gue udah terima pemberian lo sebagai rasa menghargai pemberian lo."

"Setidaknya liat dulu Lan,apa isi dari kotak itu."

"Oke,gue bakal liat asal lo janji setelah itu lo jangan pernah ganggu gue lagi! Karena sekarang gue udah punya Bintang dan lo cuma masa lalu gue yang hilang saat gue butuh lo!" Ucap Bulan

"Oke aku janji,tapi setelah itu kamu harus selesaikan apa yang terjadi di masa lalu kamu dulu."ucap Nayla

"Oke." Ucap Bulan lalu pergi

Setelah pergi dari Nayla,Bulan tidak ke kelas untuk menemui Bintang ataupun pergi ke rooftop sekolah untuk menemui kedua temannya yang sedang asik mengisap rokoknya,melainkan pulang ke rumah nya.

Dan sangat beruntung karena ibunya sedang,tidak ada di rumah dan Bulan mempunyai kunci cadangan agar bisa masuk ke rumah karena jika ibunya sampai tau Bulan bolos ia akan di marahi abis-abisan. Bi Ani yang biasanya ada di rumah,pun tidak ada mungkin sedang menemani ibunya belanja bulanan.

Bulan langsung bergegas masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintu kamar itu agar tidak ada yang bisa masuk,Bulan mengambil kotak hitam pemberian Nayla lalu membukanya. Ternyata isinya adalah kenangannya saat SMP dulu bersama dengan Nayla,mantan pacarnya.

Sebenarnya Bulan sangat mengingat wajah manis dengan lesung pipit itu,tapi ia berpura-pura tidak mengenalnya. Bulan selalu merasa sakit disaat melihat wajah itu wajah yang dulunya sangat ia sukai tapi karena keadaan semuanya berubah berganti menjadi kebencian yang mendalam.

Bulan melihat isi dari kotak itu terdapat foto-foto mereka saat SMP dulu,jepitan bergambar bunga yang dulu pernah Bulan berikan kepada Nayla,dan sebuah surat. Melihat barang-barang,itu lagi membuat Bulan harus kembali membuka luka yang sudah bertahun-tahun ia sembuhkan dengan susah payah. Luka yang membuat Bulan selalu sakit ketika mengingatnya.

Bulan mengambil surat itu,lalu membukanya.

Isi surat nya.

To: Bulan

Aku yakin kamu masih sakit karena luka yang pernah aku kasih ke kamu,dan mungkin karena luka itu juga kamu akhirnya tidak mengenal ku lagi atau memang kamu sengaja lupa dengan ku? Entah lah,rasanya sakit saat kamu tidak mengenal ku padahal dulu kita sedekat nadi namun sekarang menjadi jauh seperti bumi dan langit.

Mungkin aku kembali disaat yang tidak tepat,karena sekarang kamu sudah bisa melupakan aku dan sudah mempunyai obat penyembuh luka yang dulu pernah aku berikan. Sakit sebenarnya harus mengetahui orang yang kita cintai sudah melupakan kita atau mungkin sudah tidak punya rasa yang sama,tapi yasudah lah mungkin ini memang kesalahanku.

Sebenarnya barang-barang itu hanya sebuah bentuk perantara,bukan karena aku ingin mengembalikan kenangan pahit dulu,tapi karena aku ingin menjelaskan semuanya,tentang kejadian 2 tahun lalu dimana aku pergi disaat kamu butuh aku untuk bersandar karena ulah papa kamu.

Bulan dan Bintang (Selesai) Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang