Part 9

1.2K 65 4
                                    

Hari ini Bulan kembali masuk ke sekolah. Bintang senang akhirnya Bulan mau mendengar ucapan nya, untuk kembali ke sekolah. Jadi perjuangannya untuk bertanya kepada teman-temannya itu dan mengesampingkan ketakutannya membuahkan hasil.

"Hai," sapa Bulan

"Ehm... Hai,"balas Bintang

Bintang melihat sekelilingnya, merasa risih dengan tatapan-tatapan tajam yang berasal dari kaum hawa itu. Ia sedikit takut melihat tatapan-tatapan itu seakan ingin memakannya. Walaupun ini sebenarnya adalah hal yang wajar, karena walaupun suka membuat masalah dan dicap sebagai Bad Boy. Bulan termasuk ke dalam list most wanted sekolah, jadi hal yang wajar jika hanya membalas sapaan, Bintang diberikan tatapan seperti itu. Apalagi yang di sapa oleh Bulan adalah perempuan, sudah pasti para fans Bulan akan menatapnya iri. Ingin di sapa juga oleh cowok dingin sekolah ini.

"Istirahat gue tunggu lo di belakang kantin ya."

"Hah? " Bintang terkejut

"Tenang aja. Gue cuma mau ngomong, soalnya kalo ngomong disini banyak yang denger dan ngeliatin kita. Lo nggak akan mau, kan?" Bulan mengacak-acak rambut Bintang lembut sambil tersenyum, lalu pergi keluar kelas.

Aku kenapa?

                        *****

Bel istirahat sudah berbunyi sejak 20 menit yang lalu. Namun, Bintang masih setia berada di tempat duduknya sambil membaca novel. Kegiatan rutin yang selalu ia lakukan jika sedang malas jajan atau tidak mau ke kantin yang ramainya melebihi pasar. Walaupun alasan utamanya bukan karena itu, Bintang hanya malas untuk bertemu Bulan. Bintang risih, setiap kali ia bicara dengan Bulan pasti ada saja tatapan-tatapan tidak suka kepadanya, padahal ia sendiripun tidak tau apa maksud nya.

"Lo kenapa nggak kebelakang  kantin? Gue udah nunggu lama dan lo malah enak-enakan disini baca buku," ucap seorang laki-laki yang sangat Bintang kenali suaranya.

Bintang menutup novelnya, pandangannya kini mengarah pada Bulan yang tengah menatapnya. "Pertama yang aku baca ini bukan buku, tapi novel. Kedua, aku itu nggak suka ngomong sama kamu—"

"Kalo lo nggak suka ngomong sama gue, kenapa lo sampai ngebujuk gue buat sekolah? Kenapa lo berani nyamperin temen gue?"Potong Bulan

"Bukan gitu Lan! Aku cuma nggak suka aja, setiap kali kita ngomong ditatap tajam kayak tadi. Emangnya aku kenapa setiap kali ngomong sama kamu harus digituin?"

"Biasalah, kalo ngomong ama orang ganteng pasti begitu." Entah kenapa cowok ini suka sekali membanggakan dirinya di depan Bintang.

"Pede banget, sih jadi cowok," ucap Bintang

"Biarin. Jadi cowok emang harus sering-sering banggain diri di depan cewek, biar ceweknya nyaman dan gak malu sama cowoknya."Bulan tersenyum, "Yaudah, ini kan udah sepi kita bisa ngomong 'kan?" lanjut Bulan

"Dari tadi kita juga udah ngomong kali. Emangnya mau ngomong apa, sih? Penting banget emangnya?" Tanya Bintang

"Kenapa, penasaran sama gue?" ledek  Bulan

"Bulan aku serius! Kalo nggak penting aku mau nyusul Rain aja ke kantin." ucap Bintang lalu berjalan pergi

Ketika Bintang ingin pergi, Bulan mencekal pergelangan tangan Bintang. Menahannya supaya tidak pergi. Untuk sejenak Bintang merasakan rasanya di genggam dan sekarang jantung nya berdetak melebihi ritme. Baru kali ini Bintang merasakan jantung nya berdetak melebihi ritme, baru kali ini Bintang merasakan rasanya di genggam, baru kali ini Bintang merasa ada rasa aneh didalam dirinya dan itu hanya Bintang dapatkan jika didekat Bulan. Namun, semuanya buyar ketika Bulan memulai pembicaraan lagi.

Bulan dan Bintang (Selesai) Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang