Sebelum mentari pagi menyinari hari,Bintang sudah lebih dulu bangun sambil menunggu sunrise yang katanya saat bagus saat dilihat dari sini berhubung tepatnya yang sangat strategis dan pas sekali di depannya terdapat pemandangan bukit yang berada di arah timur tempat matahari akan memunculkan dirinya untuk pertama kali.
"Dingin juga ya." Gumam Bintang dalam hati
karena memang disaat yang lainnya masih bergulat dengan mimpi,hanya Bintang lah yang sudah bangun menyambut pagi. Sendiri. Tanpa di temani oleh siapapun,bahkan para cowok pun masih nyaman berada di kamarnya.
Bintang tersentak saat sebuah tangan menyentuh pundakknya,yang membuatnya langsung mendongak kearah si pelaku dan menemukan Bulan sudah berada di belakangnya dengan senyum manis. Wajah baru bangunnya terlihat sangat lucu tapi masih terlihat ganteng. Rambutnya yang acak-acakan juga wajahnya yang masih terlihat seperti orang yang baru bangun membuat Bintang terkekeh geli.
"Baru bangun?" Tanya Bintang
"Iya nih,soalnya pas saya bangun eh saya ngelihat dari jauh ada bidadari lagi duduk yaudah saya samperin aja." Ucap Bulan
"Apaansih,gombal."
"Bukan gombal,tapi serius. Saya boleh tanya gak?" Tanya Bulan yang di balas anggukan oleh Bintang
"Kamu itu bidadari dari khayangan apa bidadari di hati saya sih? Kok saya gak bisa berpaling dari kamu ya?" Tanya Bulan lagi
"Apaansih lan. Gombal mulu."
"Udaranya sejuk ya."
"Iya.jadi betah disini udaranya masih sejuk,tempatnya asri,nyaman banget deh." Ucap Bintang
"Tapi menurut saya,dimanapun tempat saya berada akan selalu nyaman."
"Kok gitu?"
"Iya,karena saya sama kamu jadi dimanapun itu saya akan selalu nyaman karena kamu yang membuat saya nyaman."
"apaansih lan." Ucap Bintang yang membuat Bulan terkekeh
"Kenapa?" Lanjut Bintang
"Gak apa. Saya cuma keinget aja sama kata-kata kamu itu,dari awal kita kenal sampai sekarang kata itu selalu terucap dari bibir kamu yang ngebuat saya kalo gak denger kata itu rasanya hambar."
"Aku cariin dari tadi gak taunya kamu lagi disini sambil pacaran." Ucap Raina yang baru saja datang
"Yeh ganggu aja lo mak lampir! Ajak Dev aja sono." Ucap Bulan
"Enak aja,kamu tuh kebiasaan deh kalo manggil aku pake sebutan itu. Aku tuh bukan mak lampir!"
"Udah ah mending gue bangunin trio kadal itu." Ucap Bulan lalu pergi
~~~~~~~~~~
"Yuk."ajak Raina
Sekarang mereka sudah berkumpul di danau Situ Cilenca untuk mencoba wahana outbond seperti flyingfook,sepeda air,arungjram,dan wahana permainan lainnya.
"Main arungjram kuy lah." Ajak Risky
"Ye.. anak dugong satu ini gak mikir ya? Disini ada cewek,mana berani mereka main begituan mending main flyingfook aja gak terlalu ekstrem." Ucap Daffa
"Nah boleh tuh,ayuk lah." Ajak Raina
"Biar babang Aliando yang beli tiketnya." Ucap Risky
"Kenapa?" Tanya Bulan ke Bintang,karena memang setelah mereka memutuskan permainan yang akan mereka naiki Bintabg hanya diam
"Gak apa."ucap Bintang dengan nada yang sedikit bergetar seperti ketakutan
"ohh. Yaudah naik yuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan dan Bintang (Selesai) Tahap Revisi
RomanceMungkin hari pertama dimana Bintang masuk ke sekolah barunya,adalah pertanda berubahnya kehidupan Bintang. Terutama awal dari kisah cintanya yang akan di mulai dengan awal pertemuannya dengan Bulan cowok badboy yang selalu menganggu dirinya. Hingga...