Episode 24

719 39 3
                                    

"Dan apa yang terjadi di,masa lalu biarin itu tetap jadi masa lalu dan biarkan itu menjadi pembelajaran untuk kita kelak." Bintang.












Hari ini akan diadakanya Tunas Harapan generation,yaitu event yang biasa nya di adakan saat hari guru sebagai tanda terimakasih ke guru karena sudah tulus mengajar dan mendidik para muridnya.

Jadi hari ini sekolah Free class,namun tetap saja harus absen. Walaupun free class seluruh murid di haruskan untuk berada di lapangan,dari pagi sampai jam pulang sekolah.

Biasanya hari ini adalah hari yang paling di senangi oleh anak-anak yang bisa di bilang pentolan sekolah,karena disaat seperti ini mereka bisa bebas melakukan apapun seperti merokok di kantin sekolah secara terang-terangan karena memang disaat seperti ini penjagaan di sekolah terbilang tidak terlalu ketat.

Karena para guru rata-rata berada di lapangan menikmati acara yang di buat oleh para pengurus osis sebagai hadiah tanda terimakasih kepada para guru. Suasana kantin saat ini dipenuhi oleh ricuhnya pembicaraan gerombolan tukang rusuh,di sertai dengan bau asap rokok yang memenuhi kantin sekarang seperti sedang berpesta ria.

Bulan dan teman-temannya juga berada disini, dengan Daffa yang seperti biasa asik mengisap rokoknya dan Risky yang mendumel tidak jelas sudah seperti perempuan. Tapi terkadang Risky lah satu-satunya teman Bulan yang bisa membuatnya tertawa di saat pikirannya sedang kacau.

"Ohhh eneng abang juga rindu..."

"Dengan eneng yang manis itu..."

"Salam balek tuk ayah ibu.."

"Abang dah siap jadi menantu..."

"Tarikkk lah,sawer nih." Ucap Bulan sambil memamerkan selembar uang sepuluh ribu ke arah Risky yang sedang bernyanyi

"Saek lah,kuy lanjut." Imbuh Daffa

"Kuy kah tariikk." Celetuk Dimas

"Sssst..lan..oii." panggil Rian

"Apaan?"

"Tuh." Rian memberi isyarat dengan dagunya untuk melihat kearah belakang punggung Bulan

"Apaan sih?" Bulan berdecak

"Pawang lo noh."

"Gak jelas lo ah." Ucap Bulan acuh dan kembali asik dengan teman-temannya

"Lan."

Bulan menoleh kebelakang saat mendengar suara halus yang sangat ia kenali itu,Bulan agak terkejut saat Bintang berada di belakangnya tapi itu tidak terlihat jelas karena Bulan lamgsung memamerkan senyum manisnya.

"Kenapa?"

"Kamu kok disini? Kalian juga kenapa disini? Bentar lagi bukannya tim kalian tanding ya?" Tanya Bintang

"Astaga lupa gue." Ucap Risky sambil memegang kepalanya heboh

"Biasa aja,gak usah lebay." Imbuh Daffa

"Makasih ya udah diingetin,kalo gak pasti saya sama teman-teman saya udah lupa karena keasikan disini." Ucap Bulan

"Iya,yaudah sekarang kalian siap-siap." Ucap Bintang lalu kembali ke lapangan.

Sudah menjadi kebiasaan rutin di SMA Tunas Harapan saat event Tunas Harapan Generation,diadakan lomba futsal. Mungkin biasa,namun yang akan menjadi lawannya adalah para guru jadi ada murid vs para guru.

Dan kali ini Tim Bulan yang terdiri dari Bulan,Risky,Daffa,Rian,dan Dimas. Akan melawan para guru yang di pimpin oleh pak Asep,pertandingan kali ini bisa di bilang pertandingan langka karena pertandingan kali ini para guru di pertemukan dengan biang rusuh SMA Tunas Harapan yang setiap hari selalu membuat masalah di sekolah dan selalu membuat naik darah para guru.

Bulan dan Bintang (Selesai) Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang