Episode 32

638 37 6
                                    

"Kamu harus tau,rasa sayang saya itu melebihi rasa sayang saya pada diri saya sendiri."


Pagi hari yang cerah,secerah suasana hati Bintang kali ini ia sudah tidak sabar menunggu hari paling bahagia di hidupnya.

Bintang bahkan sudah membayangkan apa yang akan terjadi saat itu,dimana ia akan di kelilingi oleh orang-orang yang dia sayang,teman-teman nya,sahabatnya,bahkan orang yang sekarang tengah berada di hatinya saat ini Bulan.

Bintang terkejut melihat sebuah pemandangan aneh yang kini menjalar ke seluruh tubuhnya,melihat orang yang ia sayang tengah berpelukan dengan mantannya tepat di depan matanya untung kelas masih sepi jika tidak mungkin akan tersebar gosip yang aneh.

Air matanya lolos begitu saja melihat kejadian ini. Rasanya sakit,kecewa,perih,terluka atau mungkin lebih parah dari itu,perasaanya kacau berpadu menjadi satu.

"Bulan." Panggil Bintang lirih masih disertai dengan air matanya yang malah meluncur deras

Bulan terkejut saat melihat orang yang memanggil namanya hatinya terasa hancur saat melihat gadisnya mengeluarkan air mata karena nya,dengan cepat Bulan melepaskan pelukan Nayla lalu menghampiri gadisnya itu.

"Ini gak seperti yang kamu lihat." Ucap Bulan

"Aku kecewa sama kamu!" Bintang menghapus air matanya lalu pergi berlari meninggalkan Bulan

Bintang menangis sejadi-jadinya di bangku taman sekolah yang senantiasa menjadi tempatnya ketika sedih karena ia akan bebas menangis sesuka hatinya tanpa ada seorang pun yang akan melihatnya,hari ini merupakan hari paling buruk untuknya melihat orang yang paling ia percaya harus mengecewakannya.

Bintang merasa di hianati kepercayaannya serasa luntur bersamaan dengan meluncurnya air mata ini,padahal ia baru saja memikirkan hari-hari bahagia nya dan dalam sekejap matanya ia harus bersedih hanya karena apa yang ia lihat barusan. Sungguh jika ini hanya mimpi,tolong bangunkan dia sekarang juga.

Tapi ini bukan mimpi,ini nyata. Bulan memang menghianatinya, ternyata benar apa yang orang bilang jangan terlalu percaya dengan seseorang karena suatu hari nanti kamu akan dihianti olehnya.

"Maaf." Suara itu sangat familiar di telinga Bintang,Bintang melihat ke arah orang itu,dan benar itu Bulan.

"Mau apa kamu disini?" Ucap Bintang dengan tegas dan ketus

"Saya minta maaf,tapi apa yang kamu lihat tadi bukan seperti itu."

"Bukan seperti itu? Aku lihat dengan mata kepalaku sendiri Lan,kamu pelukan dengan Nayla mantan kamu? Aku benar-benar merasa di hianati Lan,kepercayaan aku buat kamu hancur!"

"Maaf." Ucap Bulan lirih

"Kalau saja kata maaf kamu bisa membuat luka di hati aku sembuh mungkin aku gak akan kayak gini Lan. Kamu harus tau seribu kalipun kamu mengucap kata maaf rasa sakit ini akan terus ada!" Ucap Bintang

"Dan aku harap,kamu pergi dan jangan pernah kembali!" Lanjutnya

"Saya mohon Tar ini salah paham"

"Pergi!"

"Saya gak ada apa-apa sama Nayla! Dia itu cuma masa lalu saya,dia lagi ada masalah dan saya cuma mau nenangin dia saja."

"Apa harus dengan cara memeluk dia? Ingat Lan kamu udah punya orang yang harus kamu jaga perasaannya! Aku sama Yuvraj yang sahabatan aja gak berani ngelakuin itu,karena aku tau ada perasaan yang harus aku jaga tapi kamu dengan seenaknya aja meluk dia."

"Saya tau saya salah,saya minta maaf Tar saya gak akan ulangi lagi saya janji."

"Seandainya kecewa aku lebih sedikit dibanding dengan rasa sayang aku ke kamu mungkin aku akan memberi kamu kesempatan,tapi kali ini aku benar-benar kecewa sama kamu dan sekarang aku bebasin kamu mungkin kamu masih ada rasa dengan mantanmu itu. Aku gak mau memaksakan perasaan mu." Ucap Bintang lalu pergi

Bulan dan Bintang (Selesai) Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang