episode 43

465 25 4
                                    

Akhirnya setelah kemarin Bintang menghubungi teman-temannya untuk kembali serta,kini mereka semua tengah berkumpul di ruangan Bulan. Mama Bulan juga ada untuk mendampingi Bulan,dan semoga saja dengan cara ini Bulan nya akan kembali,seperti yang di ucapkan oleh Dokter.

"Lan,kita semua ada disini buat lo. Gue harap lo bangun dan kembali lagi ya,mama lo juga ada disini,"ucap Risky

"Aku juga disini lan,semoga kamu cepat kembali Lan,aku butuh kamu semua orang disini butuh kamu,"Bintang menangis sambil terus menggenggam tangan Bulan dengan erat

"Kalian makan dulu saja,biar tante yang jagain Bulan. Pasti kalian belum makan kan?"ucap mama Bulan

"Iya tante,yuk Tar kita makan dulu. Sekalian kamu istirahat sebentar dari kemarin kan kamu disini,"ajak Raina

"Aku nggak apa kok Rain,aku juga belum lapar,"tolak Bintang

"Kamu makan dulu ya sayang,Bulan pasti nggak akan suka kalau liat kamu begini. Biar mama yang jaga Bulan,kamu makan dulu ya,"ucap Mama Bulan

"Iya ma." Mama Bulan mengacak rambut Bintang

"Yuk Tar,"ajak Nayla

Mereka semua langsung pergi menuju kantin rumah sakit,dan membooking tempat untuk mereka duduki.

"Maafin aku ya semua,gara-gara aku kalian jadi batalin acara liburan kalian," ucap Bintang

"Sans aja cantik,kek ama siapa aja lo,"ucap Risky

"Iya Tar,masalah liburan kan bisa lain kali lagian masih banyak waktu juga kan buat liburan,tapi kalo nyempati buat sahabat jarang-jarang kayak gini,"imbuh Raina

"Tapi kan tetep aja,aku ngerasa egois banget,karena udah ngerusak moment liburan kalian,"ucap Bintang dengan rasa bersalah sekali. Karena ia benar-benar merasa egois sekarang,dengan mengorbankan kebahagiaan teman-temannya untuk kebahagiaannya.

"Udah lah Tar,nggak udah di pikirin mending sekarang kita makan,tuh makanan nya udah dateng,"ucap Nayla.

Setelahnya hanya hening,hanya suara dentingan sendok dan garpu saja yang memenuhi meja mereka.

Di lain tempat,ibunya Bulan tengah mengelus puncak kepala Bulan dengan kasih sayang seakan tengah menyalurkan kasih sayangnya untuk Bulan. Hal yang dari dulu Bulan rindukan,kasih sayang mamanya. Namun,mungkin takdir berkata lain,Bulan memang mendapatkan kasih sayang mamanya,tapi dengan keadaan yang tidak sadar. Padahal mamanya ingin sekali memberikan perhatian secara langsung untuk anak sematawayangnya ini,tapi Bulan terlalu sibuk dengan dunianya sampai tidak ada waktu untuk mamanya yang terkadang mamanya Bulan harus diam-diam ke kamar Bulan hanya untuk sekadar mengelus puncak kepala anaknya yang tengah tertidur atau pun mencium kening anaknya.

"Mama sayang Alan,Alan bangun ya demi mama,mama kangen sama Alan,mama ingin peluk Alan,sayang Alan,manjain Alan,mama ingin menjadi ibu yang baik untuk Alan. Alan bangun ya nak," ucap mamanya Bulan sambil terus melakukan kegiatan mengelus puncak kepala Bulan dengan sayang.

Mengenai panggilan 'Alan' Alan adalah panggilan masa kecil Bulan yang di berikan oleh Andre-ayah Bulan,karena nama ibunya Bulan dengan Bulan sama jadi ayahnya Bulan memanggil Bulan dengan panggilan Alan,tapi nama itu sudah jarang di pakai untuk Bulan semenjak kejadian papanya yang menghianati mamanya. Namun,entah kenapa mama Bulan malah memanggil nama itu.

Mama Bulan terkejut ketika Bulan kembali mengeluarkan air mata,bahkan tak hanya itu jari-jari tangannya juga mulai bergerak. Mama Bulan langsung berlari memanggil dokter,dokter yang di panggilpun langsung memeriksa keadaan Bulan. Yang tak lama,teman-teman Bulan termasuk Bintang kembali dengan perasaan cemas,karena mama Bulan berada di depan ruangan Bulan sambil menangis.

Bintang langsung berlari menghampiri mamanya Bulan,lalu memeluknya erat "mama kenapa? Bulan kenapa ma? Bulan nggak apa-apakan ma?" Tanyanya Bertubi-tubi

"Tangan Alan kembali bergerak sayang,dokter lagi memeriksa Alan,semoga Alan cepat sadar ya nak,"ucap mama Bulan

Bintang yang mendengar penjelasan mamanya Bulan ikut senang ia ikut menitihkan airmata bahagianya,akhirnya penantian nya akan kembalinya Bulan semakin dekat.

Ya Tuhan,semoga Bulan kembali kepadaku dan keluarganya,dan semoga semuanya kembali ke awal sebelum kejadian ini terjadi aamiin. Gumam Bintang

Tak lama kemudian,dokter yang memeriksa Bulan keluar dari ruangannya sontak Bintang dan mamanya Bulan langsunh menghampiri dokter itu.

"Bagaimana keadaan anak saya dok?"tanya mama Bulan

"Pasien telah sadar,tapi kondisi nya masih lemah,"ujarnya

"Apa kita boleh jenguk dok?"

"Boleh bu,tapi saya sarankan pasien jangan diajak bicara terlalu lama dan biarkan pasien istirahat,yashdah saya pergi dulu,"ujar dokter lalu pergi

"Ayuk sayang kita masuk,"ajak mama Bulan

Bintang tak hentinya mengeluarkan airmatanya,ia sangat bahagia sekarang Bulannya kembali,Bulannya tidak lagi memakai alat-alat sialan itu,Bulannya tidak tidur lagi. Bintang langsung memeluk Bulan dengan erat seakan tidak ingin kembali kehilangan cowok itu lagi tak perduli ia tengah memeluk Bulan di depan ibunya dan teman-temannya. Kini Bintang menangkup wajah Bulan dengan kedua tangannya,tangis nya kembali pecah.

"Jangan tinggalin aku lagi Lan,aku nggak sanggup kehilangan kamu,aku kangen kamu Lan,"ucap Bintang,namun tak ada balasan sama sekali dari cowok itu,bahkan wajahnya tersirat kebingungan.

"Lo siapa?" Tanya Bulan.















Hai hai hai...

Gimana nih? Bulannya lupa sama Bintang?

Gimana ya perasaan Bintang saat itu?

Tunggu lanjutan Bulan dan Bintang ya...

Dan

Dan jangan lupa votement sebanyak-banyaknya biar aku bisa update cepat,oke...

See youuu.....

Bulan dan Bintang (Selesai) Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang