Episode 33

547 31 5
                                    

Setelah kejadian Bintang melihat Bulan yang tengah berpelukan dengan Nayla,hubungan Bulan dan Bintang benar-benar merenggang. Tak ada lagi Bulan yang akan datang menemani Bintang,dan tak ada lagi Bulan yang akan membuat pipi Bintang bersemu malu.

Bintang juga telah berbeda ia terlihat sangat diam,sering melamun,bahkan tak ada lagi Bintang yang sering tersenyum karena yang ada di wajahnya hanya lah kesedihan yang terpancar jelas.

Bagaimana dengan Bulan? Sekarang Bulan seperti orang yang kehilangan arah dan tujuan,ia jadi sering bolos sekolah,malamnya ia habiskan pergi ke klub malam atau mengikuti balapan liar. Yang membuat ibunya khawatir,karena setiap kali pulang ke rumah Bulan selalu dalam keadaan mabuk selain itu juga pernah terjatuh saat balapan untung saja hanya luka biasa. Bulan yang sekarang dalam sekejap berubah menjadi Bulan yang dulu sebelum ia mengenal Bintang kembali ke massa ia benar-benar brutal.

Seperti sekarang ini,Bulan kembali mengikuti balapan liar di daerah Sentul di temani oleh dua sahabatnya itu Daffa dan Risky.

"Lan lo yakin ikut dengan keadaan kayak gini? Lo lupa pernah jatuh karena ini?" Tanya Daffa

"Cuma dengan cara ini gue bisa lampiasin pikiran gue Daf!" Ucap Bulan

"Bukannya gitu Lan,lo gak kasian liat mama lo tiap hari nangis cuma karna khawatir dengan sikap lo?" Tanya Risky

"Gue gak perduli lagi sama semua orang,biarin gue ngalakuin apa yang gue mau!" Ucap Bulan

"Oh iya,kasih kunci rumah pohon ini buat Bintang pas ulang tahunnya nanti." Lanjut Bulan sambil memberikan kunci rumah pohon Bintang yang berada di dekat danau

"Kenapa gak lo sendiri aja yang kasih?" Tanya Daffa

"Lo tau kan dia lagi gimana sama gue? Gue gak mau buat dia ngerasain sakit lagi,lagi pula gue punya firasat gak bakal ada disaat dia ultah nanti." Ucap Bulan

"Lo ngomong apa sih? Emang nya lo mau kemana?" Tanya Daffa

Bulan tak memerdulikan pertanyaan Daffa,ia memilih untuk segera bersiap dengan balapannya kali ini meninggalkan Daffa dan Risky yang masih bingung dengan apa yang Bulan bicarakan.

                    ~~~~~~~~~~~

"Tar." Panggil seorang cewek yang sangat Bintang kenali suaranya.

"Tar tunggu." Lanjutnya

Bintang akhirnya menghentikan langkahnya,dan menunggu orang yang memanggilnya tadi.

"Kenapa?" Tanya Bintang saat cewek itu sudah berada di depannya

"Gue mau jelasin tentang kejadian waktu itu sama lo,semua yang lo liat itu gak seperti apa yang lo kira Tar lo salah paham." Ucapnya

"Salah paham kata kamu? Jelas-jelas aku liat sendiri Nay kamu pelukan sama Bulan."

"Gue memang pelukan sama Bulan tapi lo harus denger penjelasan gue dan Bulan dulu Tar."

"Udah gak ada lagi yang perlu di jelasin Nay,semuanya udah lengkap semoga kalian bahagia ya." Bintang tersenyum lalu pergi

Bintang berlari sekuat tenaganya untuk menjauh,rasanya sakit mengucapkan kata itu. Merelakan orang yang kamu sayang bersama orang lain.

Namun apa kuasa Bintang sekarang? Walau sesakit apapun ia harus berusaha merelakan Bulan,egois memang Bintang menyimpulkan semuanya sendiri tanpa mendengar penjelasan dari Bulan. Tapi apalah arti penjelasan,hatinya sudah terlalu sakit melihat penghianatan itu dan sekarang yang bisa ia lakukan adalah menangis menangis dan menangis tak ada cara lain untuk menumpahkan beban yang terus bersarang di dadanya.

Bulan dan Bintang (Selesai) Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang