"Aku salah menilaimu hanya dari luar, ternyata belum tentu baik didalamnya"-Nathan
Sudah seminggu ini, tidak ada yang mengirimkan surat ancaman kepada Syamira. Dan sudah seminggu juga Syamira membantin satu meja bersama Alfian.Alfian memang anak yang cuek, gak punya teman, sebenarnya banyak yang mau berteman sama dia tapi memang dianya saja yang terlalu sombong, bagi dia hidup itu tidak perlu membutuhkan bantuan orang lain.
Dia bersikap seperti itu karena ada alasannya, dari dia berusia 12 tahun mama dan papa nya sudah berpisah. Sejak pisah Alfian tinggal bersama mamanya tapi sudah setahun ini dia harus tinggal bersama papanya.
Alfian mempunyai adik perempuan, bernama Felisya Raquella, adiknya itu memiliki kekurangan. Dia tidak bisa mendengar tanpa alat bantu dan tidak bisa bicara.
✖✖✖
"Kka...kka..." Seru Felisya.
"Apa gw mau sekolah, lu gak boleh ikut, udah diem dirumah, kalo mau apa apa bilang sama Bi Lilis." Ucap Alfian.
"Aak... Mah... Kkut... " ujar Felisya menggunakan bahasa isyarat, dia mengatakan bahwa, dia bosan dirumah dia ingin ikut bersekolah seperti kakaknya.
"Apaan sih! Udah lu dirumah tar guru les dateng, sekolah gw itu buat anak anak normal bukan kayak lu!" ujar Alfian.
Alfian memang tidak suka dengan adiknya yang mempunyai kekurangan. Tapi kadang dia juga suka baik terhadap adiknya.
Felisya memanglah tidak bisa mendengar dengan jelas tapi dia tau bahwa kakanya selalu menghinanya.
"Udah gw jalan, jangan keluar... Entar kalo lu kenapa napa pasti gw yang disalahin!" ujar Alfian dan pergi ke garasi untuk mengambil motornya untuk berangkat kesekolah.
✖✖✖
Saat ditengah perjalanan Alfian menuju sekolah, dia melihat Syamira yang sedang duduk di halte untuk menunggu angkutan umum. Alfian pun menghentikan laju kendaraannya dan menghampiri Syamira.
Bukannya mengajak berangkat bareng, tapi Alfian malah meledek Syamira yang sedang frustasi menunggu angkot yang tidak datang datang.
"Hmm... Wahai angkot datanglah ada seorang putri sedang menunggu kendaraannya... Hahaha... "
"Apaan sih kagak jelas banget!!!"
"Mau bareng gak?"
Alah palingan nih bocah kesambet setan girang- batin Syamira.
"Bengong lagi, ke sambet lu! Mau bareng gak?"
"Ga makasih."
"Ehh iya sama sama, tungguin aja tuh angkot ampe jenggot lu tumbuh hahahah..." Ujar Alfian dan pergi meninggalkan Syamira yang sedang menahan amarahnya.
Sudah hampir 20 menit Syamira menunggu angkot tapi tidak ada yang datang, dan 5 menit lagi pintu gerbang akan ditutup.
"Aduhh dateng kek orang yang bae, hmm... Nathan kemana ya kok gak bareng biasanya dia udah teriak teriakan kalo nyamper berangkat sekolah bareng." ucap Syamira.
Tidak lama kemudian ada cowok yang memakai seragam sekolah, menggunakan helm dan jaket, menghampiri Syamira.
"Mira, mau bareng gak?" Ajak cowok itu sambil membuka kaca helm yang dia pakai.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M not FINE [END]
Teen Fiction"Apakah kamu pernah mengetahui saat bibirku berkata 'aku baik baik saja' tapi didalam hatiku berkata 'aku sangat kecewa' itulah yang sebenarnya aku rasakan. Cinta bisa diawali dari petasaan sayang terhadap sahabat begitulah yang dirasakan Syamira ya...