◀ENDING▶

2.7K 83 6
                                    

Readers sampailah kita dipenghujung perpisahan cerita ini. Semoga suka endingnya ya:) sampai jumpa di cerita selanjutnya:)

I'M NOT FINE

"Kamu bisa memilih. kamu mau berakhir karena air mata atau cinta, semuanya tergantung kamu menjalani hidup dengan memikirkan, masalalu atau masa depan."


Kringgg....kringgg....

"Kenapa gak diangkat angkat ya? Apa syamira gak tau nomor gue yang baru kali ya. Gue telepon si alvaro juga gak diangkat pada kemana ya? Apa nyasar?"

Tidak lama kemudia ada pesan masuk.

Nath--- kerumah sakit cipto kusuma, sekarang!

Nathan pun bingung kenapa dia harus kerumah sakit itu? Lagi pula, kenapa pesan windy tampak ada sesuatu yang sangat penting? Dan apa windy juga datang ke jakarta bersama syamira juga alvaro? Nathan langsung bergegas menuju tempat yang diarahkan oleh Windy. Nathan berlari, turun ke lantai bawah, mengambil helm diatas meja dan mengeluarkan sepeda motornya dari dalam bagasi. Nathan melaju dengan kevepatan tinggi. Menyalip barisan mobil dan motor, tidak perduli dengan ocehan para pengendara yang telah di tikungnya. Karena jarak yang lumayan jauh dan keadaan kota Jakarta yang sangat macet.

Keadaan dirumah sakit.

"Saya akan merelakan satu ginjal saya, demi putri kesayangan saya." terlihat dengan lantangnya Gibran berniat untuk mendonorkan ginjalnya untuk Syamira.

Semua mata tertuju pada Gibran. "Gibran." seru yeni dengan rilih. Isak tangis mulai terdengar dari beberapa teman syamira dan juga yeni, saat dokter datang memberitahu syamira dalam kondisi kritis.

"Cepat dok, saya siap merelakan semuanya demi anak saya terselamatkan, saya tidak mau mengecewakannya lagi, saya ingin melihat dia bahagia." ucap gibran sambil menyapu air matanya.

"Baiklah, mari secepatnya kita lakukan operasi." ucap dokter.

Yeni menyangkal gibran dengan menahan tangannya. "Tenang, gibran bakalan baik baik aja mah, ini semua buat syamira, saya rela mati demi anak saya."

"Hiks... Baiklah, selamatkan cucu dan anak saya, dok." ucap yeni yang dijawab dengan senyuman dari sang dokter.

Tidak lama, seseorang berlari kearah ruang operasi. Itu adalah nathan. Nathan langsung berdiri di depan pintu operasi, hendak ingin masuk. Tapi alvaro mencegahnya. "Jangan masuk, tunggu disini."

I'M not FINE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang