KECURANGAN

1.2K 64 1
                                    

"Walaupun sekecil apapun kecurangan yang lu tutupin tetep aja bakalan kebongkar, kayak bangke yang bakalan kecium baunya walaupun udah disembunyiin!"

Alvaro yang tengah duduk santai dikantin sambil meneguk segelas es jeruk yang telah dipesannya. Tiba tiba ada orang yang berlari dan menepuk pundaknya dari belakang sampai es jeruk yang dia minum keluar lagi dari mulutnya.

"Astagfirullah, bikin kaget aja lu juna! Sayang sayang nih es jeruk gw!" bentak Alvaro pada arjuna.

"Ehh maap maap, lagian lu kayak mbah dukun nyembur nyembur orang."

"Curut ini gara gara lu tadi nabok pundak gw, yaa gw reflek nyembur dah, emang ada apaan sih udah kayak orang kebelet boker lu!"

"Jadi gini var, sebelumnya gw minta es jeruk lu dulu." ucap arjuna yang langsung merebut es jeruk yang dipegang alvaro dan langsung meminumnya tanpa dosa.

"Es jeruk gw... Lu ada apaan sih! Cepetan ngomong!"

"Tarlu... Hah! Jadi gini, lu mendingan cepetan dah ke mading, cepetan syamira lagi di bully sama yang lain."

"Emang kenapa?! Terus sekarang masih?"

"Nahh makannya lu cepetan ke sono selametin dia, kasian dia lagi jadi bahan ejekan satu sekolah."

"Yaudah gw harus ke sana, ohh iya entar bayarin makanan ama minuman yang gw pesen." teriak alvaro sambil lari ke mading.

"Ehh anjirr, belom dibayar ternyata!"





Dengan secepat mungkin alvaro lari ke mading takut terjadi apa apa dengan syamira. Sudah terlihat dari kejauhan, terlihat siswa yang sedang berkumpul dengan ricuh di depan mading.

Alvaro mencari syamira dan menerobos beberapa barisan siswa. Terlihat siswa yang sudah siap mengambil ancang ancang untuk melempar gulungan kertas.

Sepersekian detik alvaro langsung berlari dan langsung memeluk syamira dan keylia. Dan siswa pun langsung melempari mereka terus menerus.

"Lu tenang aja mir, gak ada yang bakalan nyakitiin lu." ucap alvaro dengan nafas yang terpenggal penggal.

"Varo, makasih ya." ucap syamira yang tidak dapat lagi menahan air mata.

"Iya, lu gak usah nangis, jelek muka lu kalo nangis." ucap alvaro yang mengelap air mata syamira yang membasahi pipinya.

Siswa masih saya menimpuki mereka dengan kertas. Dan datanglah nathan yang mencoba meredakan keadaan. Melihat kedatangan nathan, syamira semakin merasa sakit dan tiba tiba timbul rasa sakit dibagian yang terdapat ginjal.

Syamira sudah lama tidak mengalami sakit dibagian tersebut. Dan nathan pun merasakan hal yang sama dengan syamira. Nathan langsung berbalik arah dan menghampiri syamira. Tidak lupa dia juga mendorong alvaro sampai jatuh.

Alvaro hanya berdecak kesal, dengan kelakuan temannya sendiri. Tapi karena sedang ada disituasi seperti ini kalau marah makin menambah kericuhan, alvaro berdiri dan mengusir siswa agar tidak mengumpul.

"Mira lu kenapa? Lu gapapa kan? Yang mana yang sakit? Ayo ke UKS biar gw obatin." ajak nathan sambil menarik tangan syamira.

I'M not FINE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang