"Sekecil apapun kebohongan yang disembunyikan dengan rapat rapat, percuma, karena suatu saat pasti akan terbongkar."_____
Syamira tengah termenung didepan jendela kamarnya. Syamira masih tidak percaya dengan kejadian kemarin disekolah. Ternyata selama ini syamira salah mengartikan rasa perhatian nathan. Karena rasa perhatian nathan ke syamira hanyalah sekedar kasihan atas keterpurukan syamira. Bukan berarti memiliki perasaan lebih dari sekedar suka atau cinta.
Kejadian kemarin masih terus berputar di pikiran syamira. Kalau kejadiannya akan seperti itu dia tidak akan pergi kesana. Dan syamira pun teringat juga dengan alfian, yang ternyata rasa benci kepada syamira selama ini hanyalah sebagai penutup dari rasa sukanya terhadap syamira.
Memang sangat sulit, orang yang kita tidak harapkan malah memiliki perasaan yang lebih terhadap kita. Tapi saat orang yang benar benar kamu harapkan malah tidak mencintaimu sama sekali, dan lebih memilih orang lain untuk jadi kekasihnya. Benar benar sulit menyikap hal tersebut karena memang perasaan itu tumbuh dengan alami tanpa ada paksaan.
Terkadang kita juga harus merelakan hal tersebut. Walaupun itu sangat berat, tapi cinta tidak bisa dipaksakan. Percuma semuanya akan berujung sakit juga. Cinta sepihak? Ya, itu adalah hal yang sering dialami para remaja yang sedang mabuk cinta. Tanpa mengetahui apakah orang yang kita sukai mempunyai perasaan yang sama? Atau bahkan tidak sama sekali.
____
Ditengah lamunan syamira, ada suara ketukan pintu. Setelah kejadian itu, syamira tidak keluar kamar, bahkan makan pun tidak. Dan itu benar benar membuat bella cemas terhadap keadaan anaknya. "Syamira, buka pintunya ada windy sama keylia nih, buka dulu kak." seru bella dari balik pintu.
"Mir, buka pintunya dong, dingin nih." ucap windy.
"Perasaan panas dah?! Kok lo aneh sih?" ujar keylia.
"Yaa, kali aja syamira mau bukain."
"Mira mira mira main yukk."
Syamira yang sangat terganggu denan suara cempreng windy dan keylia pun berjalan ke arah pintu dan membuka kan pintunya. "Ada apa? Kalo gak penting pulang aja! Gue gak mau main." ucap syamira dengan nada datar seraya menutup pintu. Tapi keylia berhasil mencegah pintunya.
"Mir, ayo lah, jangan sedih, ayo keluar main mamah mamah'an, atau main petak umpet, kuy." ajak keylia.
"Yeh, rada rada nih bocah! Udah gede juga main nya masih gituan! Ayo mir, mendingan kita main masak masak'an." ucap windy dan mendapat pukulan dikepalanya dari keylia. "Sama aja BAMBANG!" seru keylia.
"Makasih." ucap syamira.
"Untuk?" saut windy dan keylia bersamaan.
"Untuk lawakan yang garing." ujar syamira.
"Jahat, kejam!" ucap windy.
Syamira sangat beruntung mempunyai sahabat seperti windy dan keylia yang sangat perhatian kepadanya. Hanya lawakan garing dari sahabatnya adalah obat untuk menyembuhkan lukanya sekarang ini. Ditengah senda gurau mereka, datanglah bella yang sudah bepakaian rapih, sepertinya ingin pergi ke tokonya.
"Nah gitu dong, jangan sedih mulu, tapi mama masih bingung kenapa anak mama nangis kayak gini?." ucap bella.
"Rahasia dong tante, ini urusan remaja." jawab windy.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M not FINE [END]
Teen Fiction"Apakah kamu pernah mengetahui saat bibirku berkata 'aku baik baik saja' tapi didalam hatiku berkata 'aku sangat kecewa' itulah yang sebenarnya aku rasakan. Cinta bisa diawali dari petasaan sayang terhadap sahabat begitulah yang dirasakan Syamira ya...