TANTANGAN

1.6K 71 0
                                    


"Kenyataan yang kita alami tidak seindah tentang apa yang kita mimpikan." - Syamira.

Hari ini setelah surat misterius itu datang kembali, adalah libur sekolah, tapi tidak seperti biasanya Syamira yang sudah bangun dari pukul 06.00 wib. Biasanya kalau hari libur Syamira bisa bangun sampai azan Dzuhur berkumandang, itu juga karena di siram air oleh mamanya.

Syamira bangun pagi karena dia sudah mempunyai rencana ingin lari pagi bersama Windy teman semasa SD dan SMP nya, dan sampai sekarang masih berteman walaupun berbeda sekolah di SMA. "Syamiraaa... Assalammu alaikum, jangan?" teriak Windy seperti suara kucing yang buntutnya ke jepit pintu. (Author : baru dengerkan ada kucing buntutnya ke jepit pintu? Berarti kita sama hahha).

"Jangan dilan aku belum siap..." teriak Syamira yang tidak mau kalah dengan suara cemprengnya Windy sambil membukakan pintu. Heran dah, padahal cuma berjarak pintu doang tapi teriakannya maut banget. Dan seperti biasa setelah pintu dibuka, Windy langsung memeluk Syamira layaknya memeluk boneka.

"Kangennnn.... " seru Windy yang masih memeluk Syamira yang sedang jijik atas perlakukan temannya sendiri, untung teman yaa. "Iihh jijik tau, udah yuk keburu kang somay nya pergi." ucap Syamira dan melepaskan pelukkan Windy dengan paksa. "Heheh, helehh, jadi niatnya lari pagi cuma buat ngejar tukang somay?" tanya Windy. "Udahhh ayokk cepetan."

Akhirnya Syamira dan Windy lari pagi di kawasan taman bermain dekat komplek rumah Windy karena kalau di dekat rumah Syamira tidak terlalu ramai, kalau bagi mereka kurang seru, jarang ada cogan, kalau di taman komplek rumah Windy mereka sekalian cuci mata.

Setelah beberapa menit berlari dari rumah Syamira ke rumah Windy, karena jaraknya yang jauh. Yang jadi pertanyaan kenapa tidak Syamira saja yang menyamper Windy? Malah Windy yang menyamper Syamira padahal mereka bakalan lari di dekat rumah Windy, memang mereka kadang suka aneh, maklum aja yaa.

"Win, kok tumben ya, gak ada cogan? Biasanya ada yang mirip sama boyband koriya, ehh korea?" tanya Syamira.

"Lahh iya ya apa mungkin populasi cogan berkurang dikompleks gw? Ihh jangan sampe dung."

"Yahh mendingan dirumah gw dah."

"Apaan dirumah lu mah bukannya cogan, tapi kakek kakek ama nenek nenek lagi pada senam, gw yang ngelietin ampe ngantuk."

"Hahha lagian dilietin, yaudah yuk gapapa lari lagi aja walaupun gak bisa ngeliet butiran keringat yang meluncur bebas di wajah tampan cogan disini." ucap Syamira. Dan baru saja mereka ingin melanjutkan lari pagi, tibalah satu cogan diantara tukang abang abang jajanan yang buluk and the kumel hehee. Cowok yang memakai jaket berwarna hitam dan memakai headset berwarna putih ditelinganya. Tak lupa butiran keringat yang menghiasi wajah tampannya.

"Mira, liet tuh, alhamdulillah populasi cogan dikompleks gw kembali meningkat walaupun cuma atu." Windy yang tengah loncat loncatan kegirangan kayak emak emak dapat diskon besar besaran sambil menunjuk kearah cowok itu.

"Manaaa?" tanya Syamira.

"Itu buta!!!" ucap Windy sambil menunjuk cowok itu.

"Kayak gw kenal dah."

"Hah?! Beneran?! Gw aja baru ngeliet tuh cogan." ujar Windy. "Oyy yang pake jaket hitem yang bersinar diantara tukang jajanan yang yaa gitulah... Oyy..." tidak tau Windy itu kebangetan polos atau emang dia itu rada rada gila gitu, dia memanggil manggil cowok itu tanpa dosa. Untung saja yang diteriaki tidak mendengar karena memakai headset.

"Ihh kebangetan pea dah, entar kalo dia nenggok gimana? Pengo loh."

"Yaa gw mah malah minta nomor WA nya terus gw stalk dia mulu, sumpah ganteng banget yaa."

"Enggak!!! Apaan jijik yang ada."

"Tuhh giliran ada cogan lu gak mau, emang lu kenal kok jijik?"

"Iya tapi gw gak mau ngenal dia!"

"Lahh gimana sihh bingung gw, siapa namanya?"

"Alfian, sebangku sama gw."

"Bhaa, menang banyak lu, setiap hari zinah mata ngelietin cogan."

"Dihh zinah mata, yang ada sakit mata gw ngeliet dia! Itu loh cowok yang gw ceritain yang selalu ngejahilin gw waktu kecil, dia balik lagi kesini."

"Hahhaha, ohh jadi itu cowok yang udah bikin lu jatoh terus dilietin satu sekolah gara gara teriak kayak kucing ke jepit?" tanya Windy berniat menyinggung dan meledeki Syamira. "Gak usah ampe detail gitu kali_-" ucap Syamira.

"Ehh gimana lu gw tantang nyapa dia dan lari pagi bareng dia? Kalo lu mau gw bakalan traktir somay yang paling enak sekitaran komplek gw mau gak?" Windy pun menantang Syamira.

"Enggak ngeliet mukanya aja gw gak sudi!!!"

"Ayolah seterah lu deh mau nambah berapa kali gw bayarin, kalo mau dibungkus ama abang abangnya sekalian juga gapapa."

"Enggak Windya Sabilah Nurkumala!!!"

"Hmm, ditambah bakso mang udin dehh yang paling ngehitz seantero kawasan sekolah loh."

"Hmm... Yaudah deh, tapi nyapa aja ya gak usah lari bareng males gw."

"Giliran ditambah aja mau, yaudah gapapa." ucap Windy. Akhirnya Syamira menerima tantangan dari Windy itu juga terpaksa karena emang kalau sudah berhubung ama gratis apalagi bakso mang udin yang enaknya kebangetan, gak bakalan nolak deh.

Syamira mencoba mendekati Alfian dengan langkah malasnya. Alfian yang sedang mengikat tali sepatunya itu, melihat ada sepasang sepatu berada tepat di depannya. Dan saat dia menengok keatas terdapat wajah Syamira yang bercahaya karena terkena pantulan cahaya matahari ditambah keringat yang membahasi wajah oval Syamira yang menambah daya tarik dari kecantikannya itu.

"Woyy lu ngapain disini?! Ganggu pemandangan!" ucap Alfian dengan ekspresi datar.

"Hmm... Gw kesini karena pengen dapet traktiran somay sama bakso mang udin, gw ditantang buat nyapa lu, jangan geer."

"Ohh." satu kata yang singkat padat dan jelas_-

"Hai... " Sapa Syamira. Setelah menyapa Alfian dengan muka yang datar tanpa reaksi apapun. Syamira langsung pergi dan menghampiri Windy yang sedang tertawa terbahak bahak, seperti orang tidak waras.

'Bego kenapa gw harus bilang kata yang jijik banget buat ngomong ke dia.'- batin Syamira.

"Gak jelas!" ucap Alfian.

___________________________________

Tbc~

Hallo, sekarang makin ngaur yaa hehe maafkeun yups~

Kamila :"Author kok gw gak muncul muncul yaa_-"

Author :"jahat sihh loh, bahahha"

Vote and coment🙆🙆

I'M not FINE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang