"Lo sama maling sama aja ya! Sama sama gak mau ngaku kalo salah!"
____
Setelah menemukan buku yang dicari. Mereka pun akhirnya pulang dan bergegas ke rumah alfian. Karena langit juga sudah mulai mendung. Diperjalanan kehingan kembali tercipta diantara mereka, tidak ada yang mau mengeluarkan suaranya, untuk sekedar berbicara.
Setelah sampai dirumah alfian, syamira dibuat kagum dengan rumah super mewah. Rumah tingkat dua, terdapat gerbang yang tinggi dan bagus, taman yang cukup luas, serta kolam renang yang super luas. Syamira memang baru pertama kali kerumah alfian, jadi dia cukup kagum dengan bangunan rumah alfian yang sangat mewah layaknya istana.
"Fian, ini rumah lo?" tanya syamira sambil terkagum kagum.
"Iya."
"Wah, hmm, rumah lo mewah banget ya."
"Udah masuk!"
Baru dibagian halaman saja syamira sudah takjub akan rumah tersebut. Luarnya saja sudah kelihatan mewah, apa lagi dalamnya, berasa benar benar diistana. Kini syamira duduk di sofa yang berukuran besar. Syamira sambil mengedarkan pandangannya kesetiap ruang dari rumah ini.
Alfian sedang ganti baju di kamarnya. Setelah beberapa menit alfiab keluar sambil membawa kotak besar berwarna hitam. Dan menaruhnya dimeja tepat didepan syamira. Syamira penasaran apa isi kotak tersebut, apa jangan jangan harta karun?
"Fian, itu apaan?" tanya syamira mencoba menyentuh kotak hitam itu. Tapi tangan alfian menahan agar tangan syamira tidak menyentuh kotak hitam tersebut. Alfian mengambil sebuah kunci, yang diperkirakan itu adalah kunci kotak hitam tersebut. Benar kah ini harta karun??
"Fian ini harta karun ya?" tanya syamira.
"Iya."
"Hah? Beneran?! Ehh, beneran apa?! Ihh, gw mau liet dong alfian."
Alfian yang masih berusaha membuka gembok yang ada di kotak tersebut. "Bibi! Bi!" seru alfian. Sepersekian detik empat orang wanita keluar dari tempat yang berbeda beda. "Tolong buka kotak ini, nih kuncinya."
"Baik, tuan."
"Tuan? Berarti ini semua asisten rumah tangga disini?" tanya syamira yang terkejut karena melihat asisten rumah tangganya saja ada empat. Benar benar seperti berada di kisah putri putri. Setelah konci kotak itu terbuka, ternyata isi dari kotak itu adalah barang yang berhubungan dengan robot atau benda canggih yang masih belum terpasang utuh.
"Gue mau lo bantu gue biar semua barang ini menjadi benda yang utuh." ucap alfian sambil menyerahkan beberapa potong bagian dari robot tersebut.
"Lah gue gak bisa, gue aja gak tau apa apa tentang robot."
"Mencoba lebih baik daripada gak sama sekali!"
"Iyaa deh gue bantuin."
Gapapa deh walaupun gue sama sekali kagak ngerti tapi seenggaknya dengan cara ini mungkin gue bisa merubah sifat alfian - batin syamira.
"Ehh fian kamar mandi dimana ya?" tanya syamira.
"Dimana mana."
"Hah? Ihh cepet!"
"Terserah lu mau yang dimana, kalo dilantai satu, tuh disamping dapur, disamping kamar yang deket jendela gede, tuh di-"
"Ahh lama!"
karena sudah tak tahan lagi syamira langsung berlari sebenarnya dia gak tau mau kemana soalnya rumahnya luas banget kayak lapangan bola. Syamira main asal masuk ke salah satu kamar, dan saat dibuka ternyata itu bukan kamar melainkan gudang yang kotor.
Saat ini keluar dari gudang tersebut, ada satu benda yang menarik perhatian syamira untuk melihat benda itu dari jarak dekat. Tangan syamira mulai meraih benda yang tidak terlalu besar itu.
"Loh! Ini kan?!"
Kreek...
"Ehh, lo! Katanya mau ke kamar mandi! Kamar mandi disana ini gudang!" alfian tiba tiba datang dan berhasil membuat syamira kaget.
"Jadi bener apa yang gw duga selama ini!"
"Hah? Apaan si lo!"
Syamira mengangkat benda itu. "Ini jadi lu dalang dari semua surat teror yang gue terima!"
"Hah? Apaan sih! Itu mobil remot gue balikin! Surat apalagi!"
"Gak usah sok polos deh lo! Lu kan yang selama ini ngirim surat yang isinya teror! Dan surat yang kemarin itu lu kan yang ngendaliin pake mobil remot kontrol ini!"
"Sumpah gue gak ngerti apa apa!"
"Lu sama maling sama aja ya! Sama sama gak mau ngaku kalo salah! Bilangin sama pak adnan, gue gak mau lagi jadi guru privat buat si maling ini!" Syamira melemparkan mobil itu kesembarang tempat, dan membuat mobilnya rusak.
"Woyy! Mobil gue!" alfian mengambil mobil tersebut dengan keadaan baterai sudah terlepas dari badan mobil dan badan mobil yang sudah penyok.
Syamira mengambil tasnya lalu pergi. Ternyata benar, selama ini tentang pengirim surat misterius banyak bukti yang mengarah kepada alfian. Tapi syamira masih bingung sebenarnya apa motif yang dilakukan alfian? Mulai dari membenci syamira sampai mengirim surat kaleng seperti ini.
_________________________________
Maaf ya dikit banget cerita dipart ini. Maaf gak update2 soalnya bener2 lagi sibuk sama tugas sekolah dan project terbaru eaa... Penasaan yaaa, makannya pantengin terus cerita ini dikit lagi kelar oyy...
Kecup basah dari istrinya chanyeol
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M not FINE [END]
Novela Juvenil"Apakah kamu pernah mengetahui saat bibirku berkata 'aku baik baik saja' tapi didalam hatiku berkata 'aku sangat kecewa' itulah yang sebenarnya aku rasakan. Cinta bisa diawali dari petasaan sayang terhadap sahabat begitulah yang dirasakan Syamira ya...