"Telalu berharap dan sekarang saatnya berhenti berharap."______
Pagi ini adalah hari libur, syamira ingin memanfaatkan waktu liburnya dengan bersantai dirumah. Saat ini syamira tengah membaca novel ditaman belakang rumahnya. Sambil menghirup udara segar dipagi hari. Rasanya banyak sekali permasalahan yang syamira hadapi sampai sampai pikirannya seperti kacau balau.
Tengah asiknya membaca novel dan ditemani dengan secangkir susu hangat dan juga biskut yang tertata dimeja sampingnya duduk. Handphone syamira berbunyi dan syamira pun mengambil handphone nya yang berada diatas meja. Terlihat ada notif dari line, dan terkejutnya syamira karena setelah mengetahui siapa pengirim pesan singkat itu.
"Hah? Ini kan si alfian? Ada ujan apa sampe dia mau untuk ngechat gue?" syamira berbicara pada dirinya sendiri. Syamira masih marah soal mobil remot itu, karena ternyata selama ini orang yang dia cari itu adalah orang yang dia benci.
Pesan di line
Mir
Woy!
Bales!
Tanggung jawab mobil
Gw rusak!Mobil lo emang pantes
Buat dirusakin!Ya! Itu mobil berharga
Tau!Bodo
Mira, gue tunggu lo
Disekolah!_____
Syamira hanya melihat pesan itu dan tidak membalasnya. Untuk apa datang kesekolah hanya untuk menemui si muka datar itu. Karena hal tadi sekarang emosi syamira menjadi meningkat. Syamira pun beranjak dari tempatnya bersantai masuk kerumah. Saat sampai di ujung pintu, handphone syamira bergetar lagi.
Syamira pun mengecek pesan tersebut dan ternyata itu dari kamila. Tumben banget kamila ngechat, malah baru kali ini lagi setelah gak pernah ngirim chat setelah kenal sama nathan, dan dia jadi lupa sama syamira. Syamira pun membuka pesan dari kamila.
Pesan line
Mira, gue minta maaf
Ya, lo masih mau kan
Jadi temen gue?Iya mila gue udah
Maafin lo kokMakasih ya mir,
Ohh iya mir, lo
Mau gak anterin
Gue kesekolahKesekolah? Ngapain?
Ada buku yang harus
Gue pinjem diperpus
Kan gue udah
Ketinggalan banyak
Pelajaran mir, karena
Abis di hukum ituOhh yaudah tunggu ya
Gue siap siap duluOke sampe ketemu
Disekolah..._____
"Kenapa harus disekolah sih, kan entar kalo ketemu si alfian gimana? Males banget ngeliet mukanya yang gak ada ekspresinya sama sekali!" keluh syamira sambil jalan ke kamarnya yang ada dilantai dua.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M not FINE [END]
Teen Fiction"Apakah kamu pernah mengetahui saat bibirku berkata 'aku baik baik saja' tapi didalam hatiku berkata 'aku sangat kecewa' itulah yang sebenarnya aku rasakan. Cinta bisa diawali dari petasaan sayang terhadap sahabat begitulah yang dirasakan Syamira ya...