Saingan

1.2K 124 281
                                    

Deka baru saja selesai jajan di kantin, dia langsung disamperin teman-temannya. Samar-samar Deka mendengar salah satu dari mereka menyebut "Aksara jauh". Nama pena itu selalu terngiang-ngiang di benak Deka, pasalnya pemilik nama pena yang entah siapa itu sering dipasang-pasangkan dengan Deka di wattpad.

Tentu Deka jadi kesal, dan penasaran siapa sih sosok dibalik nama pena yang notabene hampir serupa dengan milik Deka. Bahkan kali ini lebih heboh dari sekadar kemiripan nama pena. Isi tulisan yang seperti bersahutan. Deka tentu tidak merencanakan isi tulisannya agar nyambung dengan Si Aksara jauh. Bahkan kalau ada yang harus disalahkan, tentu Aksara jauh yang dianggap meniru. Deka memublikasikan tulisannya 20 menit lebih awal dari Aksara jauh.

Disitulah pertama kali Deka benar-benar kesal dengan si tukang plagiat itu. Kalau saja dia ada di lingkungan anak IPS, tentu sudah Deka labrak habis-habisan tanpa ampun. Sayangnya dia anak IPA, jadi Deka tidak tahu yang mana orangnya. Satu-satunya jalan untuk melabraknya adalah lewat chat. Kebetulan Deka ada di grup menulis yang sama dengan Aksara jauh. 

Deka : l spa si?

Hima : lo yang siapa tau tau ngechat gua

Deka : serah gua kan ya
masalahnya nama pena lo plagiat gue tauk
Deka : isi tulisan lo yang baru aja juga jelas banget ikut-ikutan gue

Hima : lo pikir di dunia ini cuma lo yang namanya kek gitu?

Hima : trus yang mirip-mirip semua lo anggap plagiat? iya?

Deka : lo juga anak 28 kan? makanya udah jelas lo plagiat gue

Hima : lo siapa sih resek banget
Hima : pulang mana lo

Deka : wahwah dah plagiat dengan nggak tau malunya malah ngajak berantem yaa
Deka : lo yang mana sih?
Deka : nama lo siapa? biar gue cari besok di setiap kelas

Hima : norak
Hima : langsung aja nanti pulang sekolah gue tunggu batang idung lo di pos satpam

Deka : songong banget lu
Deka : lu kata gue takut?

***
Sepulang sekolah, Deka segera mengintip di balik gerbang terlebih dahulu. Sebenarnya nyalinya rada ciut, tidak sebesar omongannya. Kalau dia cewek mungkin Deka berani turun tangan, masalahnya yang harus ia hadapi adalah cowok. Siapa tau dia atlit karate, bisa-bisa Deka pulang ke rumah sakit hari ini.

Sekolah mulai lengang, Hima pun menepati janjinya. Ia segera menunggu Deka menampakkan diri. Dia tidak sendirian, namun dengan teman pulangnya yaitu Akmal. Akmal ini terkenal cerdas, walaupun dari segi penampilan ia tampak memprihatinkan. Badan tinggi kurus kering, kantung mata yang nampak jelas jika kacamatanya dilepas, serta wajah yang pucat.

Ketika Deka menoleh kearahnya, Hima kebetulan sedang membenarkan tali sepatu. Sehingga yang ia lihat adalah wajah Akmal. Bukannya takut, justru Deka jadi merasa iba mau ngajak berantem cowok menyedihkan itu. Jadi ia memilih pulang dan mengabaikan dendamnya pada Aksara jauh.

Hima : mana lo? cemen

Deka : ga tega gue setelah liat muka lo

Hima : kenapa sama muka gue ha?!
Hima : gausah bikin alibi lo

Deka : eh kunyuk gue udah ngasihani lo dan lo nggak punya rasa berterimakasih ya

Hima : udah deh dasar mental tempe
Hima : bacot doang digedein, mental seupil juga

Deka : woy mata empat! kali ini lo masih gue ampuni ya, awas aja kalo kesabaran gue dah habis

read

***
Deka memainkan jarinya seraya berpikir, ia masih teringat sesuatu di sekolah tadi. Siapa lagi kalau bukan Aksara jauh. Tapi setahu Deka nama dia adalah Akmal. Menurut yang ia dengar, Akmal ini juara kelas dan gila belajar. Dia termasuk populer di kalangan anak-anak IPA, karena kejeniusannya.

Tapi di chat, Aksara jauh sepertinya tidak secupu itu. Secara, dia itu kan songong sekali dan demen mancing emosi. Atau memang dia hanya berani marah-marah di social media?. Tapi dari tampangnya, dia tidak terlihat seperti tukang berantem. Malahan ia lebih pantas dikasihani. Deka pun mencari akun milik Aksara jauh di wattpad. Kemudian menelusuri isi tulisannya yang mungkin ada bagian lain yang plagiat.

Namun ia justru terkesima dengan isi tulisan Aksara jauh yang romantis ini. Tidak! ia tidak boleh lemah! Aksara jauh adalah sebenar-benar musuh. Jadi Deka harus berkomentar negatif agar Aksara jauh tidak lagi semangat menulis. Nanti pasti Aksara jauh akan mundur dari wattpad, dan menyatakan kekalahannya pada Deka.

coretan_dekat : apaan sih ini nggak jelas banget, kata-katanya sama sekali nggak ngena. Masa yang begini dijadiin puisi, bener bener nggak punya malu.

Begitulah komentar yang ditulis Deka pada salah satu bagian cerita Aksara jauh, yang notabene berisi puisi yang ia tulis sendiri maupun salinan. Deka tak sabar menunggu balasan dari Aksara jauh, ia pasti sangat emosi.

Beberapa saat kemudian, muncul pemberitahuan di layar ponsel Deka. Aksara jauh membalas komentar anda. Deka pun segera membukanya. Layar ponselnya loading sebentar, kemudian tampaklah balasan dari Aksara jauh.

Aksara jauh : Baca ulang saja saat kau sedang dalam kondisi baik. Percayalah, kau akan jatuh cinta pada penulisnya saat itu juga.

Tentu saja Deka jadi kesal sendiri, ini orang benar-benar penjilat. Bagaimana bisa dia bertingkah  sok baik dalam menanggapi komentar musuhnya. Apa dia lupa kalau coretan dekat adalah musuh yang tadi siang ngajak berantem? Pasti Aksara jauh sengaja supaya terlihat baik di depan pembacanya. Sebenarnya Deka ingin berkomentar lebih pedas lagi, namun keburu takut pembacanya kabur setelah melihat dia mengomentari orang lain dengan buruk. Mau bagaimanapun ia harus memperbaiki citranya.

Hima sebenarnya kesal dengan komentar buruk yang ia terima. Apalagi melihat bahwa pengirimnya adalah coretan dekat, si mulut besar yang pengecut. Namun sebaik mungkin ia menjawabnya dengan halus, meski muak sekali harus membalas seperti itu pada orang seperti coretan dekat. Gantian dia mengirim komentar negatif pada coretan dekat, namun dengan bahasa yang lebih sopan.

Aksara jauh : pemilihan bahasanya mungkin bisa diperbaiki lagi, agar tidak terlihat asal-asalan.

Kalau pembaca lain yang berkomentar demikian mungkin Deka akan biasa saja. Tapi ini Aksara jauh, si songong yang bermuka dua. Dan dia bilang apa? asal-asalan? seperti dia sendiri sudah pro saja. Kalau dibandingkan, mereka berdua sama amatirnya. Namun tidak seharusnya Aksara jauh bilang 'asal-asalan'. Deka pun membalasnya dengan penuh kesabaran.

coretan_dekat : Sajakku tidak memberatkan, bahasanya sederhana apa adanya. Kata-kata yang keluar, murni dari dalam hati. Kau harus punya hati dalam membacanya.

Deka sengaja menyindir bahwa Aksara jauh tidak punya hati. Salah siapa dia berkomentar begitu. Deka juga bisa lebih pedas dalam berucap. Ia pun mengirim komentar lagi pada cerita Aksara jauh.

coretan_dekat : ini pesan yang mau disampaikan apasih? nggak nyambung banget

Aksara jauh : ^ tergantung bagaimana kau memaknainya, kalau tersurat nanti kau tidak membiasakan diri untuk berpikir

coretan_dekat : ^ authornya kasar yaa, tajam juga mulutnya

Aksara jauh : ^ mohon maaf, hanya menanggapi readers usil yang demen ngejudge karya orang lain

coretan_dekat : ^ mohon maaf, hanya berniat membangun agar penulisannya diperbaiki. Tapi authornya tukang suudzon

Kemudian netijen menikmati pertikaian yang indah ini~

Insane #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang