Jangan

258 50 60
                                    

Kangen update pake banget :((
Part ini emang singkat banget, tapi yang penting update yekan.
Hope you guys enjoy this story 💕
***

Katanya jodoh itu cerminan
Barangkali kita adalah cerminan yang retak
Apapun itu, tetap saja jodoh bukan?

-coretan dekat

***

Hima baru saja bersiap untuk tidur, namun suara Bu Astuti yang menggema memenuhi ruangan mengagetkannya. Bu Astuti bukan tipikal guru dengan suara yang keras, justru suaranya lirih seperti nyanyian tidur. Namun sekalinya menemui murid-murid yang mengantuk, dia langsung memasang mode ngegas.

Bayangkan saja, semalam Hima sampai di kotanya sekitar jam satu. Kemudian paginya langsung bersiap-siap ke sekolah. Hima hanya sempat tidur beberapa jam saja, alhasil ia ngantuk berat di sekolah. Ini masih jam pertama, namun Hima sudah menguap beberapa kali.

"Jauzan! Cuci muka dulu sana." Tegur Bu Astuti yang mulai merasa risih.

Hima meringis sambil mengucek matanya, ia pun keluar dari kelas untuk mencuci muka. Sampai di depan ia berpapasan dengan Deka. Deka tampak membawa setumpuk kertas, sepertinya ia baru saja ulangan.

"Eh Hima, pulang kapan?" Tanya Deka.

"Tadi malam. Lo mau kemana?" Tanya Hima.

"Ini... ngumpulin tugas. Biasalah anak-anak kelas gue pada mageran, sukanya pada nitip." Jelas Deka.

"Lo juga mageran. Sukanya nitip salam." Ucap Hima.

"Kalo gue bilang langsung nanti lo baper. Kalau lo baper, gue kan jadi pengen tanggung jawab." Goda Deka.

"Sa ae lu gembel." Balas Hima seraya menyapukan tangannya yang basah ke wajah Deka, lalu berlari kembali ke kelasnya.

"Ck, kalo jelek juga udah gue pukulin lo." Gerutu Deka.
***

Jam istirahat telah usai. Memasuki jam pelajaran keempat guru pengampu bahasa inggris tiba-tiba mengirim pesan di grup XII IPS 4, kalau hari ini beliau tidak bisa mengajar. Bu Anneta hanya meninggalkan tugas yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

"Wah, tinggal jam BK sama olahraga. Paling enak kabur bareng-bareng nih." Celetuk Kemal.

"Betul banget, terus nanti yang cowok-cowok langsung ke lapangan futsal jam setengah dua." Tambah Aufar.

"Yoi, yang cewek-cewek bobok cantik aja di rumah. Daripada ngomel kalo disuruh ikut iuran sewa lapangan." Dias ikut menimpali.

Usulan ketiga utusan setan itu pun disetujui anak-anak satu kelas. Hanya beberapa anak perempuan yang memilih tetap di sekolah. Setelah berkemas-kemas, mereka menuju tempat parkir. Dias selaku ketua kelas menjelaskan kepada Pak Satpam kalau mereka akan ke lapangan futsal. Setelah diizinkan, mereka bergegas meninggalkan sekolah. Deka sudah memakai helmnya, namun tiba-tiba saja ponselnya berdering.

Him💕 is calling...

"Lo dimana?"

"Otw pulang, kenapa?"

"Lo gila ya? Balik buruan."

"Kagak! orang gue udah di tempat parkir."

"Gue tunggu di depan kelas lo."

Sebelum Deka menjawab, Hima sudah mematikan ponselnya lebih dulu. Melihat Deka yang belum beranjak dari tempat parkir, Ratu dan Syanin kemudian menghampirinya.

"Siapa tadi yang telpon?" Tanya Ratu.

"Biasa lakik gue. Posesif banget emang, gue disuruh balik masa." Jelas Deka.

"Harusnya tadi jangan lewat depan MIPA 5. Terus lo mau balik gitu?" Tanya Syanin.

"Ya enggaklah." Jawab Deka.

Him💕 is calling...

"..."

"Iya iya, gue kesana."

Ratu dan Syanin saling berpandangan. Rasanya baru saja Deka menolak kembali ke kelasnya, ini baru beberapa menit udah berubah lagi omongannya.

"Balik beneran bucin," Ucap Ratu.

"Sori gaes, ternyata gue bucin," Ucap Deka sambil terkekeh.

Deka sampai di depan kelasnya, benar saja, Hima sudah berdiri di depan sana. Deka pun menyapanya, namun cowok itu terlihat merengut kesal.

"Ini gue udah balik, Bujang. Galau mulu lo kek janda." Ucap Deka.

"Lo itu kenapa sih, susah banget dibilangin. Gue nggak suka ya lo kabur kaya gini." Ucap Hima.

"Ya masa gue sendirian di kelas?"

"Itu masih ada tiga temen lo di kelas." Ucap Hima.

"Gue tuh nggak deket sama mereka."

"Ya udah, rebahan di UKS kan bisa. Kalau perlu gue temani. Gue nggak mau lo kena masalah lagi."

Deka berdecak kesal, tapi kalau dipikir-pikir omongan Hima ada benarnya juga. Deka sudah berulang kali terkena masalah, dan berurusan dengan Bu Afah. Bahkan ia sudah berjanji untuk tidak membuat masalah lagi. Kalau ia membolos saat pelajaran BK, sama saja bunuh diri.

"Ya udah iya. Pokoknya habis BK kelar gue pulang, soalnya olahraganya emang di luar sekolah." Jelas Deka.

"Iya terserah lo. Perlu gue temani?" Tanya Hima.

"Nggak usah, gue di kelas aja sampe Bu Afah datang."

"Kalau gabut chat gue aja nggak apa-apa."

Ya gimana gue nggak semangat di sekolah, kalau mau pulang aja ditahan-tahan gitu :)) -Deka
***

Aku nggak suka ya kalo kalian baca-baca doang, tapi nggak mau vote -_-

Satu ⭐ dari kalian itu berharga
Biar ceritaku tetap bersinar. Azeq

Luvv💕
Inggilbd

Insane #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang