Membuat karya itu nggak mudah, jadi tolong hargai cukup dengan memberi vote.
***Sepulang sekolah, Deka langsung bergegas menuju tempat lesnya bersama Ratu. Berhubung mereka datang lebih awal, ruang les masih tampak sepi. Namun Raka sudah ada di dalam, bersama seorang temannya yang beda sekolah. Deka, Ratu, dan Raka berada di ruang les yang sama. Sebenarnya Hima juga les di tempat ini, namun ia dapat jatah berangkat hari senin, rabu, dan kamis. Sedang mereka kebagian selasa, jumat, dan sabtu. Dulu Hima mendaftar les lebih awal, sehingga jadwal lesnya berbeda dengan ketiga temannya yang baru-baru ini daftar les.
"Udah daritadi, Ka?" Tanya Ratu seraya bersalaman dengan Raka.
"Eh Ratu, Deka, iya kelas gue pulang pertama tadi." Ucap Raka kemudian beralih menyalami Deka.
"Berarti Hima udah pulang dong?" Tanya Deka
"Belum, Hima bimbingan OSN dulu." Ucap Raka
"Anjir, pinter banget si Hima." Ucap Ratu speechles.
Hima memang sering ikut OSN sejak ia masih duduk di bangku SMP. Kalau Deka dibandingkan dengan Hima, sudah pasti kehempas jauh otaknya. Jangankan ikut OSN, baru ulangan dadakan saja Deka sudah mules. Apalagi ikut OSN, mungkin Deka auto cepirit.
"Ka, Hima kok tambah cuek ya sama gue?" Tanya Deka
"Ya iyalah, lo-nya nempel mulu sama Dias gimana Hima bisa baik-baik aja." Ucap Raka frontal
"Eh kok Dias?" Ratu jadi kepo
"Iya Dias, lo sering sama Dias kan, De?" Tanya Raka
"Astaga, dia itu temen gue yang ngeselin. Maksudnya Hima cemburu gitu?" Tanya Deka lagi
"Pake nanya lagi, Hima diambil orang baru tau rasa lo." Ucap Raka
Deka menghela napas panjang, ini Raka serius nggak sih? Tapi masa iya Hima cemburu. Menurut Deka, Hima sama sekali tak pernah memperlihatkan pada Deka kalau dia punya rasa padanya. Raka kan suka asal nyeplos, barangkali dia hanya bercanda.
"Seriusan lu, Ka?" Tanya Deka masih tak percaya
"G!" Ucap Raka kesal
"Tuhkan, untung gue nggak langsung percaya." Ucap Deka
"Deka pinter, lo nggak ngebaca ekspresi Raka? Itu tandanya dia serius malah lo becandain." Ucap Ratu si manusya peka.
"Ebuset berarti beneran dong! Wegelaseh, Hima cemburu sama gue beneran nih?!" Seru Deka
"Kenapa hebohnya baru sekarang, Iler tapir." Ucap Raka masih dengan ekspresi datar.
"Emangnya Hima bilang gitu sama lo?" Tanya Deka
"Enggak sih, tapi keliatan dari mukanya kalo dia cemburu." Ucap Raka
Kemudian ia mendapat cubitan kecil dari Deka. Salah siapa sotoy bener jadi orang. Deka pikir Raka mendengar langsung dari mulut Hima, taunya cuma nebak-nebak. Alhasil pergelangan tangan Raka membiru bekas cubitan Deka.
"Dasar monyet kasar! Sakit tauk." Ucap Raka sambil mengelus-elus pergelangan tangannya.
"Ya lo sih, gue udah girang sampe mau kayang, taunya cuma perasaan lo doang." Ucap Deka
"Beneran tauk, Hima cemberut liat lo dibonceng Dias. Gue liat secara live." Ucap Raka
"Serah lo, terus Hima juga nggak ngebolehin gue ke kelasnya. Ada apaan sih di kelas lo?" Tanya Deka
"Jadi Hima tau kalo cewek-cewek kelas gue suka nyinyirin lo, mereka bilang lo murahan karena ngapelin Hima mulu." Ucap Raka
"Ngeselin ya cewek kelas lo itu, ngajak gelud bener. Kenal kaga, tapi ngomongin." Deka nampak bersungut-sungut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Insane #Wattys2019
Genç Kurgu[tahap revisi] "Pas banget! Gue lagi nyari jodoh, eh malah ketemu, lo." -Deka "Gila lo." -Hima