"Bawa semua aja."
"Ogah. Berat ege."
"Dikit doang Ra."
"Ribet tau gak sih Bam."
"Ra dengerin gue." Bambam memegang tangan Tiara, menatap cewek itu lekat. "ini buat keberlangsungan kita dan perut kita selama di phaskas."
"Tapi tas gue udah penuh." Kata Tiara lagi dengan garis bibir menurun.
Bambam berfikir sejenak, jadi memandang rak berisi jenis-jenis cemilan disana sambil berfikir keras.
Yah, mereka sedang ada diindomart. Awalnya Tiara mengajak Bambam untuk mencari barang-barang untuk perlengkapan ospek mereka selama di phaskas. Tapi entah bagaimana saat cewek itu mau jalan kearah perlengkapan mandi, Bambam justru menariknya, mengajaknya membeli banyak sekali makanan yang gak ada didaftar.
"Ambil aja lah." Bambam masih berusaha merayu.
"Tas gue." Tiara masih mempertahankan argumen lama. Lagipula memang benar, tasnya sudah penuh.
"Masukin tas gue lah gampang. Tapi lo yang bayar yah." Bambam juga masih keukeuh dengan keinginan awal.
"Dih."
"Dompet gue ketiggalan kan lo tau sendiri." Bambam nyengir lagi, Tiara mendengus kencang.
"Ck yaudah."
Cengiran cowok itu makin lebar, lantas mulai memasukan cemilan berbagai rasa ke dalam troli dengan gila-gilaan. Tiara mendengus, ia melirik isi dompet berharap uangnya cukup untuk membayar jajanan yang Bambam ambil dengan bringas itu.
Sistem ospek selama pelatihan militer diphaskas dibagi dua, antara calon mahasiswa laki-laki dan perempuan dipisah. Akibatnya, gugus 31 kini pecah dan bergabung dengan gugus yang lain.
"Tiara Danila."
Dari sekian banyak orang dibarisan itu, Tiara jadi salah satu yang tak fokus. Cewek itu kelihatan berkali-kali melirik sana sini berusaha mencari Bambam yang tak ada dalam barisan pleton cowok. Dia menggigit bibirnya, kesal belum menemukan letak cowok itu.
Cewek itu cukup khawatir. Selundupan jajanan di tas Bambam cukup banyak, bagaimana kalau nanti ketahuan panitia. Yang terpenting, bagaimana kalau nanti Bambam juga menarik-narik namanya. Bisa bahaya ini.
"Tiara Danila." Valen mengulang, memperhatikan sicewek pucat yang tak mendengarkan justru sibuk dengan dunianya sendiri.
"Desember." Panggil Valen sekali lagi dengan nada kesal. Kali ini bukan nama, tapi panggilan yang biasa ia beri pada cewek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DRAMA (TAMAT)
FanfictionSpin off antariksa #3 "Gimana gue gak jago acting, hidup gue aja udah kayak drama."