Dua Puluh Delapan : Alfamart Legendaris

290 31 10
                                    










Tiara menuruni tangga, agak berlari mau bukain pintu buat Bobby dan berakhir dengan Tiara yang berubah cemberut.

"Katanya mau beli makanan?" Tanya Tiara seakan menagih.

Bobby memang sempat bilang mau beli cemilan buat mereka maraton film malam ini tapi justru sekarang gak bawa apa-apa jelas saja bikin Tiara yang udah berharap jadi kecewa.

Dengan setengah hati cewek itu Lebarin pintu mempersilahkan Bobby masuk.

"Jangan cemberut gitu Ra. Yaudah deh gue balik lagi beli makan."

"Gausah, biar gue aja. Minimarket dekat sini ko." Tolak Tiara. Cewek itu udah mau keluar pintu tapi kemudian balik lagi.

"Bob, pake duit lo ya. Uang bulanan gue tinggal dikit." Dan cewek itu meminta tanpa malu sama sekali.


























Sebelumnya mungkin Valen yang bakal nyemperin Kaisar ke kosan cowok itu tapi sekarang gantian malah Kaisar yang datengin rumahnya Valen.

Mereka emang sepupuan, harusnya bisa aja Kaisar tinggal bareng Valen tapi nyatanya cowok itu malah lebih milih sendiri, mau mandiri katanya.

"Woy."

Kaisar masuk kamar Valen, lempar jaket kemuka cowok yang lagi asik main pubg mobile di hapenya, bikin Valen akhirnya ngumpat kasar sama Kaisar.

Sejak kapan Kaisar jadi iseng kayak gini deh?

"Gak malam mingguan lo Sar? Kan baru balikan."

Kaisar duduk diranjang Valen, anteng sambil senyum-senyum.

"Gue suruh Kiandra istirahat, besok aja gue ajak jalan."

Aduh Kaisar abis balikkan bawaannya happy terus yah?

"Lo sendiri gak malmingan Len?"

"Males." Jawab Valen cuek tetep serius sama pubg-nya

"Len jangan kumat lagi?"

"Ah gue gak tau." Valen mendecak, segera men-jeda permainanya kemudian menghadap Valen. "Gue udah ngerasa biasa aja sama Yuju."

"Len lo baru 3 hari jadian, masa iya udah bosen kayak gini?"

Valen narik nafas, dia mikir dalam. Alasannya dia nembak Yuju karena Yuju itu cuek, dia fikir Yuju bakal beda sama mantan-mantannya tapi kenyataannya Yuju sama aja, cewek itu gak semenantang dulu waktu dia deketin.

"Yuju, gue ngeliatnya biasa aja. Gak ada yang istimewa Sar." Valen narik nafas terus lanjut cerita lagi. "Gue fikir dia beda, that girlnya gue. Tapi nyatanya apa, dia sama aja kayak yang lain cuma iya iya aja, gak ada pendiriannya."

Kaisar tahu, dia gak bisa nyalahin Valen sepenuhnya. Tuh cowok emang punya penyakit gampang bosen sama cewek. Tapi ini 3 hari bung, baru 3 hari dan Valen ngaku bosen. Wah emang minta di gampar cowok kayak Valen.

"Resiko lo lah terlalu gegabah nembak dia."

Valen diem lagi. Kalau difikir-fikir emang bener omongannya Kaisar, dia terlalu terburu-buru nembak Yuju.

"Cuma sama Krystal sih lo yang paling lama." Kaisar buka hapenya, ngescroll chatroom anggota BEM.bikin Valen nunggu-nunggu sama ucapan Kaisar setelahnya.

"Balikkan aja gih."

"Sinting."

Dan jaket abu-abunya Kaisar balik lagi ke sipemilik gara-gara Valen lempar sepenuh hati ke mukanya Kaisar.

Kaisar agak mengaduh ingin membalas tapi gak jadi karena Valen udah bangun dari kasurnya.

"Eh mau kemana?"

Valen gak berkata banyak, cuma ngangkat kotak rokok yang isinya udah kosong yang kemudian dimengerti Kaisar.

"Eh nitip popmie yah."

Yaudahlah jiwa anak kos Kaisar mah susah ilang.





























Valen menyandarkan motornya, melepas kunci kemudian memasukan benda kecil itu kedalam saku jaketnya. Cowok itu agak mengernyit ketika menemukan Tiara dengan dua kantong belanjaan besar keluar dari minimarket.

Dia ngeborong apa gimana?

Dengan santai cowok itu mendekat, merasa sudah lama tidak bertengkar dengan cewek termenel segugus 31 itu.

"Eh."

Tiara tersentak saat salah satu pegangannya terlepas. Valen tiba-tiba menyerobotnya sambil mengambil kantong belanjaan Tiara.

"Balikkin kak."

Valen diam, memperhatikan isi belanjaan Tiara "Lo nyetok cemilan?" Tanya cowok itu penasaran.

"Bukan. Gue mau nonton film sama Bobby dirumah gue."

Oh Bobby

"Kalian pacaran?"

Tiara berhenti, jadi menatap tajam Valen yang kini bertanya serius.

"Kepo." Balas Tiara cuek kemudian maju ingin mengambil kembali belanjaannya tapi sayangnya dengan kaki panjangnya Valen lebih cepat menghindar.

"Ck, balikkin kak. Gue udah ditunggu."

Valen menggeleng, malah membawa belanjaan Tiara ke arah motornya.

"Kak ih." Dan mau gak mau Tiara mengejar Valen.

"Ayo naik."

"Ha?"

"Kuping lo budeg? Gue anterin lo pulang mumpung gue baik."

"Dih. Gak perlu gue bisa pulang sendiri." Tolak Tiara sambil mengadahkan tangan mau minta belanjaannya.

Tapi emang dasarnya Valen biadab, cowok itu malah nyodorin helm bikin Tiara makin melongo.

"Ayo buruan. Cewek gak bagus jalan malem-malem."

Tiara udah manyun tapi kemudian naik juga ke motornya Valen dengan sengaja melompat membuat motor itu agak oleng sampai Valennya hampir ngamuk lagi.

Bodo amat

Kalo Valennya makin perhatian gini Tiara  gimana caranya move on?











DRAMA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang