#16

66 9 0
                                    

"Senja dan eksistensinya. Keindahan yang sementara"
-
Friday, April 20 2018
-
Tinggal menghitung minggu lagi, kesempatanku bertemu denganmu semakin menipis. Ya, akan terjadi sebuah perpisahan. Perpisahan yang tak pernah kuterima keberadaanya, tapi aku sudah terlanjur bertemu denganmu dan itu menandakan akan ada sebuah perpisahan. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Entah kapan tidak ada yang tahu.

Pertahananku ini cepat atau lambat juga akan runtuh. Kejadian-kejadian sebelumnya cukup membuatku goyah, tapi tak sampai membuatnya runtuh. Pasti akan ada hari dimana pertahananku itu tinggal cerita. Saat dimana tidak ada lagi yang bisa dilakukakan dan hanya bisa berpangku tangan melihat keadaan.

Bicara tentang kejadian lalu, selain membuatku goyah itu juga membuatku ragu-ragu akan perasaanku ini. Namun, sudah bisa aku pastikan aku benar-benar jatuh padamu. I adore you since six years ago. Sungguh, enam tahun bukanlah waktu yang singkat.

Tiga tahun pertama aku mecoba acuh atas perasaan ini, karena waktu itu aku menganggap hanya cinta abg labil biasa. Tapi seiring berjalannya waktu aku merasa ada yang tidak beres dengan ini.

Setiap harinya uring-uringan jika tak melihatmu, entah sejak kapan melihatmu di setiap hariku menjadi kebiasaanku. Dan disaat itu aku mengerti apa arti dari keadaanku sekarang. jatuh hati.

Teruntuk kau, wahai hati yang kupuja. Aku rela hati ini jatuh padamu.
Genggamlah erat hatiku dengan segenap jiwamu.
Buat keraguanku ini tak berarti sama sekali.

Sejak saat itu aku mendeklarasikan bahwa aku telah jatuh padamu. Benar - benar jatuh. Tapi takdir berkata lain, Perasaanku ini sukar terbalas. Takkan pernah terbalas. Kehadirannya adalah alasan. Kau menharapkannya yang mengharapkan orang lain. Ya, asal kau tahu sampai detik ini dia masih mengharapkan seseorang dari masa lalunya.

Kau yang begitu mencintaimu dengan tulus. Kau yang begitu menyayanginya dengan tulus. Kau yang rela berkorban untuknya. Kau yang mecoba berbagai cara agar tetap berada didekatnya.

Semua perlakuanmu padanya membuatku iri. Sangat. Aku kasihan padamu semua perlakuanmu tak terbalas. Pernah terpikir kalau sebenarnya kau dan aku di posisi yang sama dalam keadaan ini.

Aku mengejarmu tapi tak terbalas, begitupun kau mengejarnya tapi tak terbalas. Kita dua orang yang lelah, yang mencoba melihat matahari dikala sang dewi malam bersinar.

Afeksi ini sudah terlalu mendominasi, eksistensinya juga sudah sangat amat mengganggu.  Ketiadaan tempat untuk mencurahkan afeksi ini menjadi salah satu dari sekian banyak alasan. Merasa tidak aman dengan keadaan juga salah satunya. Dan satu lagi sifat yang sudah lama di buang kembali datang. Si Egois yang paling dibenci.

Bertahan?

rendezvouz [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang